Topswara.com -- Setiap orang tua ingin mendambakan anak-anak yang berakhlak mulia dan berprestasi, tidak hanya dalam bidang akademik saja tentunya juga dalam ilmu agama. Namun naasnya sistem pendidikan kita saat ini mencetak generasi yang mengesampingkan akhlak dan berorientasi pada prestasi akademik semata. Inilah sebab gagalnya sistem pendidikan kita ini hari, yang semakin hari kian rusak.
Telah lama diterapkan sistem pendidikan sekuler yang memisahkan aturan agama dengan solusi kehidupan justru menjerumuskan para pelajar berperilaku buruk terhadap orang lain. Nyawa melayang sia-sia dan banyak korban yang terluka akibat bullying di sekolahan.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya siswa kelas 6 SD berinisial F (12) di Bekasi yang menjadi korban bullying hingga berujung kakinya diamputasi. Kementerian PPPA yang diwakili Plt Asisten Deputi Bidang Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), Atwirlany Ritonga, beserta staf turut melayat ke rumah duka.
"KemenPPPA melalui Asdep Pelayanan Anak yang memerlukan perlindungan khusus telah melakukan kunjungan ke rumah duka dan memberikan penguatan kepada orang tua dan keluarga besar yang ditinggalkan," kata Atwirlany dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/12/2023).
Atwirlany mengatakan F meninggal dunia pada Kamis (7/12) pukul 02.25 WIB di Rumah Sakit Hermina Bekasi akibat sesak nafas karena terdapat cairan di paru-paru. Menurutnya, kejadian ini sungguh berat untuk orang tua korban, dikutip dari news.detik.com 9/12.
Sungguh perilaku bullying di kalangan remaja saat ini sangat meresahkan. Akan ada trauma besar terhadap korban, sehingga menghambat proses pembelajaran. Seharusnya di sekolah mendapatkan keamanan dan kenyamanan sesama teman-temannya.
Pelaku merasa jagoan jika melakukan tindakan keji itu kepada teman-temannya viral di media sosial. Ini adalah pemikiran yang keliru, karena bullying merupakan perilaku kriminal yang merugikan teman sendiri, bahkan dapat menghilangkan nyawa seseorang seperti kasus di atas.
Tindakan amoral itu membuat orang tua menjadi was-was jika melepaskan anaknya untuk belajar di sekolah. Oleh sebab itu masalah bullying yang terus terjadi saat ini harusnya menjadi evaluasi dari sistem pendidikan kita.
Bahwa penerapan kurikulum dan metode pengajarannya harus dilakukan sesuai Islam. Karena semua persoalan kehidupan saat ini tidak bisa dipisahkan dengan Islam.
Terdapat maslahat dalam setiap hukum dalam Islam karena bersumber dari sang Khaliq yaitu Allah SWT. Ketika Islam diterapkan, selama 14 abad silam terbukti banyak melahirkan cendekiawan Muslim hebat yang mampu menguasai sain dan teknologi. Islam pun berjaya dengan orang-orang yang hebat karena pendidikan yang diajarkan sesuai akidah Islam dimana anak didiknya bertakwa kepada Allah SWT.
Dan telah terbukti saat ini sistem pendidikan sekuler yang rusak ini telah melahirkan generasi bobrok yang tidak bermutu. Alhasil kehancuran generasi jika ini dibiarkan berlarut-larut. Sebagai seorang mukmin tentunya tidak ingin generasi ini hancur karena sistem pendidikan yang salah. Untuk itu marilah kita menerapkan kembali sistem pendidikan yang diridhai Allah SWT, yakni sistem pendidikan yang berlandaskan akidah Islam.
Oleh: Munamah
Aktivis Muslimah
0 Komentar