Topswara.com -- Terkait solusi dua negara atau two state solution untuk masalah Palestina dan Israel, Dai muda dan influencer Ustaz Felix Siauw berpendapat, itu sama saja mengakui penjajah.
"Bicara tentang two state solution Itu tidak mungkin. Sebab di opsi ini, kita harus mengakui adanya penjajah. Berarti boleh dong orang menjajah (memerangi) tempat lain? Maka solusinya penjajahnya harus pergi, bukan dibagi aset," ujarnya Ustaz di YouTube TVOneNews yang bertajuk Felix Siauw Soal Penyerangan RS Indonesia: Dehumanisasi jadi Alasan Israel, Senin (13/11/ 2023).
Ia mengatakan bahwa penjajahnya yang disuruh pergi, bukan dibagi aset. "Penjajahnya harus pergi bukan penjajahnya kita bagi aset,” katanya.
Menurutnya, jika dibagi aset, maka nanti mereka (Israel) dapat menentukan aset yang mana yang dia suka, hal tersebut akan menjadi problem besar lagi.
"Jadi, kalau bicara tentang two state solution itu tidak mungkin, sebab di opsi ini, kita harus mengakui adanya penjajah. Berarti boleh dong orang menjajah (memerangi) di tempat lain?" tanyanya.
Ia melanjutkan, munculnya solusi two state solution tersebut telah menunjukkan bahwa dunia sedang dikuasai Israel, hanya Gaza saja yang tidak.
“Sekarang bagaimanapun juga, kalau kita sepakat bahwa ini penjajah, maka tidak akan mengubah pikiran kita apa yang dinarasikan kepada Hamas tentang persembunyiannya di RS itu tidak terbukti yang menjadi alasan pengeboman di sana. Penjajah tidak bisa dipercaya karena bagaimanapun juga mereka pasti melindungi kepentingannya dengan segala caranya,” tegasnya.
Kemudian Felix menunjukkan, hal yang lebih menarik dari Hamas bahwa akhlak mereka yang luar biasa.
"Pernahkah kita mendengar Hamas membunuhi anak-anak kecil? Tetapi Pierre Morgan dari media negeri sebelah mengabarkan bahwa Hamas membunuh anak-anak kecil, memancungi anak-anak, tapi ternyata ini tidak terbukti dan mereka enggak minta maaf," sesalnya.
Ia meyakinkan bahwa ternyata media-media Barat dan media pro Israel suka memberitakan perkara-perkara hoax, seperti Hamas membunuhi anak-anak kecil padahal tidak ada kenyataannya.
"Tenang, kami Muslim tidak akan menyakiti anak-anak dan perempuan sebagaimana perintah Nabi kami, tetapi bagi Israel tidak ragu-ragu mempublish data-data palsu," bebernya.
“Nah, pada akhirnya kita semua tahu bahwa secara kemanusiaan sudah jelas Palestina itu terjajah, dan semua sudah sepakat. Maka yang seharusnya diambil tindakan adalah mengeluarkan penjajah,” tutupnya.[]Titin Hanggasari
0 Komentar