Topswara.com -- Perang yang dilakukan oleh Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina kali ini adalah perang air, makanan, listrik dan bahan bakar. Tujuannya adalah agar para pejuang menghentikan perlawanan sehingga penjajah bisa masuk secara leluasa untuk melakukan penghukuman atas serangan yang telah dilakukan para pejuang tempo hari.
Sejak dilakukannya blokade total terhadap Gaza mulai 7 Oktober 2023, aliran listrik dan air juga diputus oleh Zionis Yahudi. Kondisi ini tentu sangat menyulitkan bagi penduduk Palestina yang hampir semua suplai air dan energi yang mereka konsumsi sehari-hari berasal dari luar wilayah ini.
Sebagai gambaran, Gaza yang dihuni oleh 2,5 juta orang itu dibatasi dengan tembok tinggi dan pagar lapis berduri yang tidak memungkinkan bagi penduduknya untuk mendapatkan akses keluar dari sana demi mendapatkan pemenuhan hidup sehari-hari. Inilah penjara terbesar didunia, dimana anda tidak perlu melakukan kejahatan apapun untuk dihukum disana. Cukup lahir disana, maka anda akan langsung menjadi narapidana.
Disamping memutus air dan sumber energi, Zionis Yahudi juga memutus suplai bahan makanan yang masuk ke Gaza. Padahal kita tahu bahwa secara keseluruhan penduduk di wilayah paling padat didunia ini sangat bergantung pada pasokan dari luar. Karena sangatlah tidak mungkin untuk melakukan aktivitas pertanian sebagai pilar produksi pangan disana.
Serangan Zionis juga mengarah pada silo-silo penyimpanan gandum, perahu-perahu nelayan, bahkan toko roti beserta pabriknya menjadi target utama serangan mereka. Saat ini di Gaza hampir semua pabrik roti telah diratakan dengan tanah. Sebagiannya tidak bisa beroperasi karena kerusakan mesin dan tidak adanya pasokan air dan energi untuk membuat roti.
Untuk memastikan bahwa toko roti tidak bisa beroperasi, Zionis Yahudi juga menghancurkan panel-panel surya serta generator pembangkit listrik mini yang bisa digunakan untuk aktivitas pembuatan roti. Ini sama artinya menghalangi penduduk untuk bisa sekedar memenuhi kebutuhan asasi mereka demi bertahan hidup dalam beberapa hari ini.
Setelah menghujani Gaza dengan serangan bom bertubi-tubi setiap hari dengan intensitas yang sangat tinggi, Zionis Yahudi seolah-olah ingin mengatakan kepada penduduk Gaza untuk mati dengan berbagai cara yang paling mungkin untuk mereka jalani. Bila tidak mati dengan ledakan, keruntuhan bangunan, dan luka parah, maka matilah dengan kelaparan dan kedinginan.
Pergantian musim yang segera datang tentu akan lebih membuat penduduk Gaza lebih menderita tanpa makanan, air dan energi untuk sekedar menghangatkan tubuh lemah mereka. Infeksi akibat luka yang mereka derita bisa menjadi pemicu kematian tanpa perawatan akibat dihancurkannya Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan disana.
Tubuh yang basah tanpa perlindungan sebuah rumah, sementara perut mereka tidak terisi makanan dalam waktu yang lama bisa membuat mereka terpapar patogen dan membinasakan mereka. Apalagi sebagian besar penduduk Gaza adalah wanita, anak-anak dan orang tua. Bisakah anda membayangkan detail kondisi mereka?
Akar permasalahan di Palestina adalah penjajahan oleh Zionis Yahudi akibat hancurnya Kekhilafahan Islam. Oleh karena itu solusi pragmatis adalah dengan mengirimkan tentara kaum muslimin untuk mengusir Zionis Yahudi dari Palestina. Semua kekuatan umat Islam harus diarahkan kesana.
Semantara solusi fundamental yang dibutuhkan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam adalah dengan mengembalikan Supremasi Kekhilafahan Islam dengan cara dakwah dan penggalangan dukungan. Hanya Khilafah yang mampu melakukan perlawanan setara terhadap negara-negara besar yang menjadi sponsor Zionis Yahudi di Palestina.
Wallahu A'lam bish shawwab.
Oleh: Trisyuono D
Pemerhati Sejarah
0 Komentar