Topswara.com -- Sobat. Hati itu bisa buram. Namun, kondisi itu jika keburu diketahui oleh pemiliknya. Jika tidak maka ia akan menghitam. Menghitam karena pemiliknya semakin jauh dari cahaya ; menghitam karena kecintaannya kepada dunia, tanpa ada wara’ sedikit pun.
Ketahuilah, orang yang hatinya dikuasai dunia, maka hilanglah sifat wara’ darinya. Akibatnya, dia akan mengumpulkan dunia itu tanpa peduli halal dan haram. Dia tak lagi bisa membedakan keduanya. Akibatnya, hilanglah perasaan malu dan perasaan diawasi Tuhannya.
Allah SWT berfirman :
إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَبِيرٗا
“Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS. Al-Isra’ (17) : 9).
Sobat. Allah SWT menyatakan keistimewaan-keistimewaan kitab-Nya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yaitu kitab Al-Qur'an, dengan menunjukkan fungsi dari kitab itu sendiri serta faedahnya bagi seluruh umat manusia. Di antara faedah Al-Qur'an yang disebutkan dalam ayat ini adalah:
Pertama, Al-Qur'an memberi petunjuk kepada orang yang mau menjadi-kannya sebagai pedoman ke jalan yang lurus. Yang dimaksud jalan yang lurus dalam ayat ini ialah agama Islam, yang berpangkal pada ajaran tauhid, yaitu keyakinan bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menciptakan dan menguasai alam semesta ini kecuali Allah SWT. Kekuasaan-Nya tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Dia adalah Penguasa alam yang sebenarnya, dan Zat yang mempunyai kekuasaan Yang Mahabesar.
Kedua, Al-Qur'an memberi kabar gembira kepada orang-orang yang percaya kepada Allah SWT dan rasul-Nya, berbuat amal baik, melakukan apa saja yang diperintahkan Allah, dan menghindarkan diri dari berbuat sesuatu yang dilarang-Nya. Kabar gembira itu berupa pahala yang berlimpah yang akan diterima di akhirat, sebagai imbalan dari amal saleh yang mereka lakukan di dunia.
Ketiga, Al-Qur'an adalah peringatan bagi orang-orang yang tidak mem-percayai hari pembalasan dan tidak mengakui adanya pahala dan siksa yang akan diberikan Allah di hari kiamat sebagai balasan bagi perbuatan mereka ketika hidup di dunia.
Ancaman yang ditujukan kepada mereka ialah azab yang pedih sebagai balasan dari perbuatan maksiat yang menodai jiwa mereka. Termasuk di dalamnya orang-orang ahli kitab yang tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Sobat. Sekarang saatnya untuk beralih fokus kembali kepada Al-Qur’an. Marilah kit abaca, hafal, dan pelajari Al-Qur’an setiap hari dan jatuh cinta dengan kitab yang mulia ini.
Pertama, buatlah janji dengan Al-Qur’an. Buatlah janji ini setiap hari pada waktu tertentu. Hormati janji ini seperti Anda menghormat perjanjian dengan tokoh terkemuka.
Kedua, alokasikan waktu 30 menit secara istiqomah disiplin duduk membacanya setiap hari. Ustman bin Affan RA berkata, “ Jika hati kita suci, kita tidak akan pernah merasa bosan membaca Al-Qur’an.”
Ketiga, memahami dan pelajari makna dalam Al-Qur’an. Upayakan untuk meluangkan waktu 10 menit setiap hari membaca beberapa halaman dari tafsir terkenal. Mempelajari buku tafsir bersama seorang ulama atau guru mungkin akan menjadi cara terbaik untuk memeriksa pendapat dan penjelasan dalam aplikasinya di zaman modern ini.
Keempat, hafalkan Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an merupakan satu kehormatan dan tanda indahnya akhlak di antara kaum muslim. Jadikan hal ini sebagai capaian pribadi Anda untuk memulai proses menghafal berapa pun waktu yang akan anda butuhkan. Tetapkan ritual harian 30 – 35 menit waktu anda pada pagi hari setelah sholat shubuh untuk menghafal.
Allah SWT berfirman :
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? “ ( QS. Al-Qamar : 17 )
Sobat. Allah yang menurunkan Al-Qur'an yang mudah dibaca dan difahami untuk dijadikan pelajaran bagi orang yang mau menjadikan pelajaran, karena itu hendaknya manusia mengimaninya dan menjalankannya.
Dalam ayat lain dinyatakan bahwa Al-Qur'an hanya bermanfaat bagi orang yang beriman, karena mereka menjalankannya:
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang Mukmin. (adh-dzariyat/51: 55)
Dan seperti firman-Nya:
Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. (shad/38: 29).
Maka sungguh, telah Kami mudahkan (Al-Qur'an) itu dengan bahasamu (Muhammad), agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar engkau dapat memberi peringatan kepada kaum yang membangkang. (Maryam/19: 97).
Al-Qur'an itu mudah difahami dan dijalankan, karena Nabi SAW menjelaskan dan mencontohkan pelaksanaannya. Isi Al-Qur'an adalah kabar gembira bagi yang takwa dan peringatan bagi yang membangkang, karena itu hendaknya manusia menjadi orang yang takwa dengan menjalankannya dan tidak mengingkarinya, karena akan menjadi orang yang merugi.
Sobat. Rutinkanlah menyimak nasehat. Karena, ketika lekang dari nasehat, hati akan buta. Hakikat taubat adalah mengagungkan perkara Allah dalam setiap keadaan. Karena itu sebagian ulama menyebutkan, “Kunci seluruh kebaikan itu ada dua ; Mengagungkan perkara Allah dan menyayangi sesama makhluk. Siapa pun yang tidak mengetahui perkara Allah, tidak akan sayang kepada sesama makhluk. Yang ada malah semakin jauh dari-Nya. Taubatlah dengan hati kalian, kemudian dengan lisan.
Taubat itu jantungnya kekuasaan yang bisa membalikkan kekuasaan hawa nafsu, syetan dan antek-antek keburukan. Dengan taubat bagai terlahir kembali.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur
0 Komentar