Topswara.com -- Perang yang lama telah melelahkan
Musuh yang katanya terbaik dan terkuat sebenarnya propaganda dan citra
Alhasil ingin bernegosiasi dengan penuh gengsi
Dibantu negara sekutu untuk menerima bujuk rayu
Pemimpin negara sekutu menyarankan untuk itu
Bernegosiasi gencatan senjata dan tukar menukar tawanan
Publik seolah-olah dibuat lupa atas peristiwa kemarin
Saat darah tertumpah, nyawa melayang dengan mudah, dan kota luluh lantak rata tanah
Dari negosiasi ke negosiasi
Nanti kambuh lagi melancarkan agresi
Bolak-balik di tingkat dunia konferensi
Adanya perwujudan damai menjadi ilusi
Sekali penjajah tetap penjajah
Dalam alam bawah sadarnya terpatri rakus dunia
Masa bodoh dengan kecaman penduduk dunia
Demi eksistensi dan penguasaan sumber daya rela membunuh anak manusia
Kejam!
Keji!
Hina!
Bebal!
Sederet sumpah serapah manusia yang tidak menyadari kehadiran di dunia
Dunia seolah menjadi tujuan dan akhir dari semua
Hidup ke depan seolah mimpi dan cerita fiksi tentang kehidupan abadi
Mati dikubur tanah azab keji menanti di sana
Negosiasi gencatan senjata menjadi langkah taktis penjajah
Hati-hati dengan bujuk rayunya
Sengaja mencari masa jeda mengumpulkan tenaga
Lalu diulang lagi membombardir dan merenggut nyawa umat manusia
Negosiasi gencatan senjata penuh basa-basi
Rayuan maut ala-ala supaya nurut
Umat manusia menjadi taruhannya
Akankah darah kembali tumpah dan sumber daya alam direbut penjajah?
Waspadai di setiap tikungan manuver yang super
Salah langkah masuk jebakan mulut buaya
Manis di bibir menusuk di belakangnya
Fokuslah pada tujuan utama futuhat meraih berkat
Gencatan senjata
Perang berhenti sementara
Semua mengatur strategi
Siapa menang siapa kalah?
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar