Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menyoal Lagi Proyek IKN


Topswara.com -- Proyek IKN kembali di promosikan oleh Presiden, seperti dikutip dari republika news, Di sela KTT APEC di San Francisco, Presiden RI, Joko Widodo memberikan kuliah tamu di Stanford University dan mengajak mahasiswa di sana untuk mengunjungi ibu kota Nusantara. IKN jadi salah satu agenda yang dipromosikan, baik dalam bentuk kerja sama maupun investasi.(REPUBLIKA.CO.ID/17/11/2023)

IKN ibarat proyek Mercusuar, tidak berbasis kebutuhan rakyat dan kemampuan negara. Hanya menggantungkan biaya pembangunan pada investor padahal itu adalah langkah yang sangat berbahaya. 

Sebab dengan mengandalkan investor artinya negara akan melakukan pembangunan diatas utang kepada investor lokal maupun asing. Keuntungan akan masuk ke pihak perorangan atau asing begitu juga kerugian yang akan dialami negara karena membayar utang dengan bunga yang tidak sedikit jumlahnya. 

Belum lagi utang untuk proyek infrastruktur Belt Cina, maka utang negara akan semakin menumpuk. Padahal sejatinya masih banyak potensi modal yang bisa didapat dan digunakan untuk infrastruktur dan lain-lain melalui pengelolaan sumber daya alam yang melimpah yang mampu menjadi sumber pendapatan negara. Bukan dengan utang luar negeri.

Sumber daya alam di negara ini merupakan harta karun yang melimpah ruah. Jika benar-benar diberdayakan dan dikelola oleh negara kita maka tidak perlu investasi lokal maupun asing untuk melakukan pembangunan. 

Apalagi jika negeri ini berutang pada investor asing, maka akan menjadikan ancaman bagi kedaulatan negara. Negara kita akan merasa utang budi dan pastinya akan berpengaruh buruk pada kebijakan politik. 

Islam menjadikan pembangunan atau infrastruktur sebagai bentuk pelayanan kepada rakyat sehingga berbasis pada kebutuhan rakyat yang akan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Apalagi semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Maka dalam hal ini, negara harus benar benar memikirkan pembangunan IKN apakah memberikan manfaat kepada rakyat atau malah justru merugikan rakyat. Mengingat persoalan yang dihadapi masyarakat sekarang ini sangatlah kompleks apalagi himpitan dibidang ekonomi yang semakin hari kian menjepit rakyat. 

Seharusnya pemerintah fokus memecahkan masalah tersebut kemiskinan, fokus mensejahterakan rakyat ketimbang fokus pada proyek pembangunan IKN yang tidak memberikan dampak baik pada masyarakat kecil. 

Islam menjaga kemandirian bangsa dalam melaksanakan program pembangunan. Apalagi bila pembangunan tersebut untuk kebaikan dan kemaslahatan ummat. Islam memiliki pengaturan khas terkait hal itu. 

Maka negara dapat melakukan program tersebut secara mandiri tanpa intervensi para kapital atau asing. Selain itu Islam memiliki banyak sekali sumber keuangan negara, salah satunya dari pengelolaan sumber daya alam, sehingga dalam membangun tidak tergantung pada investor.

Sumber daya alam negara kita wajib dikelola oleh penguasa dengan dana negera dan bukan perorangan ataupun diserahkan pada asing. hasilnya dapat dimasukkan ke kas negara atau yang Hasil dari sumber daya alam kita yang melimpah akan digunakan untuk kesejahteraan rakyat dalam bentuk kesehatan gratis dan pendidikan gratis. 

Dengan pendapatan negara Islam yang bersumber dari pos fai, kharaj, ghanimah, dan lain-lain, negara akan membiayai pembangunan yang bersifat kemaslahatan untuk ummat. Maka negara akan terbebas dari jerat utang ribawi yang berkedok investasi dari pihak-pihak asing.

Hal ini terwujud apabila sistem negara diatur melalui sistem islam yaitu khilafah. Negara berada di bawah satu kepemimpinan atau khalifah yang akan menjalankan pemerintahan berdasarkan perintah dan larangan Allah SWT. 

Apalagi menjalankan roda pemerintahan merupakan amanah yang harus dijalankan depan penuh kehati hatian sebab akan dipertanggungjawabkan kelak di yaumil akhir. Jika dibandingkan dengan sistem yang digunakan negara sekarang ini yaitu kapitalisme sekularisme, pemerintah hanya melakukan program pembangunan diatas keuntungan pribadi dan para investor. 

Bahkan pemerintah tidak sungkan menjalankan program tersebut meskipun merugikan masyarakatnya.  Maka makin jelas lah terlihat kerusakan dan kezaliman sistem ini. Sudah sepantasnya beralih dengan sistem yang dapat mengimbanginya dan juga mengalahkannya secara telak yaitu dengan kembali tegak sistem Islam yang mulia.

Wallahua'lambiassawwab.


Oleh: Yusniah Tampubolon
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar