Topswara.com -- Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, Dr. Ahmad Sastra MM, mengungkapkan alasan mengapa solusi persoalan penjajahan di Palestina oleh zionis Yahudi harus jihad. "Pertama, siapapun yang masih waras akan melihat kemustahilan mengakhiri penjajahan Zionis Yahudi lewat jalur politik," tulisnya dalam keterangannya, Jumat (20/10/2023) di Bogor.
Dia mengatakan, berbagai perundingan yang dilakukan oleh negara-negara Barat, termasuk Perserikatan Bangsa-Banda (PBB), dengan otoritas Palestina dan kaum Yahudi penjajah tidak memberikan keuntungan apapun bagi warga Palestina. Malah wilayah Palestina makin terus dicaplok oleh kaum zionis Yahudi, sementara dunia mendiamkan hal itu. Berbagai kutukan dan resolusi PBB, termasuk kecaman dari para pemimpin Dunia Islam, juga tidak berpengaruh apapun terhadap kaum Yahudi.
"Badan Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) sejak tahun 2006 sudah mengeluarkan 45 resolusi menentang kaum Yahudi. Namun, tak ada satu pun yang digubris,' ungkapnya.
Kedua, Islam telah mengharamkan berdamai dan bersahabat dengan entitas yang memerangi kaum Muslim. Karena itu dia menegaskan apapun bentuk perdamaiannya, apalagi solusi dua negara yang ditawarkan Barat, adalah haram. Allah SWT berfirman: Sungguh Allah telah melarang kalian menjadikan sebagai kawan kalian orang-orang yang memerangi kalian karena agama, mengusir kalian dari negeri kalian, dan membantu (orang lain) untuk mengusir kalian. Siapa saja yang menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah kaum yang zalim (QS: Al-Mumtahanah [60]: 9).
Ketiga, syariah Islam telah mewajibkan jihad fi sabilillah atas kaum Muslim ketika mereka diperangi musuh. Allah SWT berfirman: Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia seimbang dengan serangannya terhadap kalian (TQS al-Baqarah [2]: 194). Allah SWT juga memerintahkan untuk mengusir siapapun yang telah mengusir kaum Muslim: Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191).
"Karena itu jihad adalah solusi bagi agresi Zionis Yahudi atas tanah Palestina. Hal itu sesungguhnya sangat mudah. Pasalnya, kekuatan militer negeri-negeri Muslim seperti Mesir, Suriah dan Yordania secara perhitungan jauh di atas kekuatan militer kaum Yahudi. Sebagai perbandingan, Pasukan Pertahanan Yahudi (IDF) hanya berjumlah 169.500 orang, 1.300 tank. Adapun kekuatan militer Mesir adalah 450.000 personel militer aktif, dengan tank perang 2,16 ribu dan 5,7 ribu kendaraan perang. Apalagi jika negeri-negeri Muslim lainnya bersatu. Dengan izin Allah, kekuatan entitas Yahudi akan hancur-lebur," paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakn masa depan Palestina sangat bergantung kepada umat Islam diseluruh dunia. Tidak mungkin masa depan palestina diserahkan kepada dunia barat yang justru ikut terlibat dalam pendirian negara zionis Yahudi. Melihat realitas politik hari ini, tidak mungkin kaum Muslim mengharapkan pihak lain, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menolong mereka. Justru PBB juga terlibat dalam kelahiran dan pengakuan negara zionis Yahudi tersebut.
"Mustahil pula meminta bantuan kepada negara-negara Barat karena mereka, baik AS maupun Uni Eropa, mendukung kaum zionis Yahudi penjajah," imbuhnya.
Dia mengungkapkan Amerika Serikat secara rutin setiap tahun menggelontorkan USD3,8 miliar (lebih dari Rp 54 triliun) untuk keperluan militer kaum zionis Yahudi. Tampak bahwa entitas Yahudi ini menjadi kuat karena disokong oleh kekuatan besar. Karena itu sudah seharusnya Palestina pun didukung oleh kekuatan besar kaum Muslim.
"Pada masa Rasulullah SAW., kaum Yahudi di Madinah juga terusir dari Madinah setelah mereka melakukan pengkhianatan terhadap Negara Islam dan kaum Muslim. Kaum Yahudi Bani Qainuqa diperangi dan diusir oleh Rasulullah saw. setelah mereka melecehkan kehormatan seorang Muslimah dan membunuh seorang laki-laki pedagang Muslim yang membela muslimah tersebut. Yahudi Bani Quraizhah diperangi oleh kaum Muslim setelah mereka bersekongkol dengan kaum musyrik Quraisy untuk membunuh Nabi SAW. pada Perang Ahzab," pungkasnya.[]Rasman
0 Komentar