Topswara.com -- Dilansir dari Tirto.Id (13november 2023). Peringatan Hari Guru Nasional diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 24 November, tema hari guru tahun ini adalah "bergerak bersama rayakan merdeka belajar"
Dari tema yang disampaikan lewat pedoman peringatan hari guru nasional 2023 tersebut, kita dapat melihat kata " Merdeka" Yang tentu saja berkaitan dengan kurikulum merdeka, tujuan dari kurikulum ini adalah untuk mewujudkan kemunculan SDM unggul Indonesia yang mempunyai profil pelajar pancasila, dengan begitu, tema ini dapat dianggap relevan dengan kondisi pendidikan saat ini.
Dimana pendidikan saat ini mengacu pada pendidikan yang mengedepankan praktek kerja lapangan yang langsung terjun di bidang nya masing-masing, seperti sekolah-sekolah kejuruan yang bergerak langsung dalam satu bidang keahlian, ataupun sekolah umum lain yang mengedepankan asas pendidikan nasional berdasarkan asas Pancasila. Dan nilai - nilai penerepan pancasila itu sendiri.
Di sisi lain moral generasi kian rusak, pergaulan bebas seakan menjadi trend, dan akibatnya mereka yang seharusnya menjadi generasi penerus tonggak peradaban malah menjadi generasi mental illness.
Tidak jarang mereka jika di tanya tentang masa depan, mereka ingin menjadi seperti idola mereka para artis dan model yang viewers nya banyak, karena dengan seperti itu mereka mudah sekali mendapatkan materi berupa uang dan popularitas.
Benarkah tema ini relevan dengan saat ini?
Mengingat kondisi generasi sekarang sedang mengalami banyak permasalahan yang serius, seperti sex bebas, kekerasan , narkoba, maraknya bunuh diri dengan berbagai alasan, berbagai macam permasalahan generasi ini makin hari makin parah, kasusnya terus meninggi tiap tahunnya, harusnya menjadi perhatian yang serius bagi pemangku kebijakan di negeri ini untuk mencari akar masalahnya bukan hanya mengganti kurikulum setiap berganti menteri.
Fenomena kerusakan generasi yang makin marak menunjukkan pembelajaran selama ini tidak berpengaruh pada perbaikan generasi, pemangku kebijakan di negeri ini memegang konsep sekulerisme dimana agama tidak boleh campur tangan dalam urusan kehidupan.
Sehingga urusan agama dikembalikan pada individu masing-masing, padahal agama lah yang berpengaruh penting untuk perbaikan generasi saat ini, ini semua akibat dari paham sekularisme yang mengakar pada diri masyarakat saat ini, sehingga wajar saja jika generasi saat ini miskin agama, moral, akhlak, karena agama dianggap tidak penting.
Bahkan, agama hanya di jadikan sebagai alat ibadah ritual semata, maka tidaklah heran mereka mengenal Tuhan mereka pada saat mereka melakukan ibadah.
Pendidikan berasaskan akidah Islam harusnya menjadi penopang pertama sebagai pondasi bagi generasi saat ini,dimana gempuran pemikiran asing yang semakin kuat, apalagi di permudah dengan adanya teknologi canggih yang bisa mengalihkan pemikiran mereka.
Mengenalkan generasi saat ini pada siapa dirinya, Siapa Tuhannya, dan untuk apa mereka di ciptakan, serta akan kemana mereka setelah kehidupan dunia ini, ini yang harus menjadi bekal pertama yang di sampaikan seorang pendidik kepada anak didiknya.
Saat ini tenaga pendidik pun terikat pada kurikulum yang ada yang semakin menjauhkan nilai-nilai agama dari mata pelajaran agama itu sendiri, karena pada mata pelajaran agama menyesuaikan dengan aturan Diknas (pendidikan nasional).
Bagaimana pandangan Islam?
Generasi unggul hanya lahir dari peradaban mulia dan agung, generasi cemerlang adalah generasi yang menjadikan islam sebagai pondasi berfikir dan pembentuk karakter serta keperibadian mereka. Maka pendidikan di dalam Islam, memadukan antara keimanan dengan ilmu kehidupan yang akan berpengaruh pada masa depan dan setiap amal perbuatan.
Generasi muda adalah aset bagi bangsa dan negara, mereka adalah calon pemimpin masa depan, karena itu islam mempunyai konsep yang khusus untuk mewujudkan generasi emas yang berkepribadian Islam.
Pendidikan dalam sistem Islam akan menjadikan akidah islam sebagai landasannya, adapun tujuan dari penerapannya agar memiliki pola pikir dan pola sikap islam, begitu juga dengan kurikulum, kurikulum yang diterapkan sesuai dengan pandangan islam bukan semata berorientasi materi.
Sistem pendidikan Islam merupakan bagian dari satu kesatuan sistem Islam yang wajib diterapkan, dengan diterapkannya sistem Islam secara menyeluruh dan sempurna, generasi akan terjaga dari segala kerusakan dan kesejahteraan guru pun terjamin.
Wallahu alam bishawab.
Oleh: Wibi Fanisa
Aktivis Muslimah
0 Komentar