Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kembalikan Perjuangan Pemuda


TopSwara.com – Peringatan Sumpah Pemuda ke-95 terjadi pada tanggal 28 Oktober, tahun ini bertema "Bersama Memajukan Indonesia". Pemimpin negeri ini mengatakan, bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045 (Liputan6.com, 28/10/2023).

Peluang emas ini, karena secara demografi tahun 2030. Penduduk Indonesia yang usia produktif akan berlimpah pada saat itu, adanya kesempatan ini, Pemimpin negeri mengajak masyarakat untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dengan menggunakan 2 strategi, mempersiapkan sumber daya manusia dan melakukan hilirisasi industri. Adanya sumber daya manusia di siapkan untuk memasuki pangsa kerja dengan produktif. Sedangkan menurut Kemenpora tema sumpah pemuda tahun 2023 ini punya beberapa point:
Pertama, membangun semangat kaloborasi semua eleman bangsa untuk memajukan Indonesia.
Kedua, memantapkan kerja sama dalam satu orkestrasi gerak langkah melalui rangkaian sehingga peringatan hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 tercipta Pemuda maju.
Ketiga, meraih peningkatan pembangunan indeks Pemuda (IPP) melalui kerja sama lintas kementerian, lembaga serta pemerintah daerah.
Potensi Pemuda di bajak.

Yang dinamakan pemuda, menurut WHO usia 10-24 tahun, mereka memiliki sejumlah potensi. Ya, di sebabkan karena usia kanak -kanak beralih menjadi dewasa. Tidak hanya Perubahan secara fisik, tetapi gelora semangat dan rasa ingin tahu nya membara. Sehingga tak heran masa muda itu masa yang berapi-api, yang mana fisik masih kuat untuk menjalankan semua aktivitas mana saja tanpa di batasi waktu. Namun amat sayang, jika potensi yang dimiliki oleh Pemuda saat ini, di manfaatkan oleh sejumlah orang yang berkepentingan.

Begitu pula para pemimpin negeri berusaha mengarahkan potensi Pemuda sebagai alat pendokrak pertumbuhan ekonomi. Mereka harus menjadi alat solusi negara dalam menangani masalah ekonomi. Sedangkan pemimpin negara berusaha melepaskan perannya dari tanggung jawab menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.


Tercekiknya Peran Negara

Peran negara saat ini, lepas kendali. Hal ini terjadi karena sistem sekuler. Yang mana pemimpin dalam menjalankan urusan rakyat, bertumpu pada hukum buatan manusia. Sehingga hukum ini tidak memberikan kemaslahatan. Hanya bisa menguntungkan satu pihak (pihak yang bermodal) dan merugikan pihak yang lainnya. Menjadikan pemimpin yang abai dalam perannya sebagai periayah urusan umat. Tengoklah khalifah umar bin Khattab beliau nampak khawatir, apalagi rakyatnya. Bagimana jadinya dengan berjatuhnya korban wabah dan yang semisalnya?, dimana keamanahan penguasa mengatasi masalah akan di uji dan akan di evaluasi.

Imam Ibnu Hazm al- andalusi (wafat 456 H) ketika menjelaskan syarat penguasa ( khalifah) yang memenuhi karakteristik berpegang teguh terhadap amanah nya sesuai petunjuk syariat, "Seseorang yang mengedepankan perintah perintah-nya mengetahui apa-apa yang allah wajibkan berupa kewajiban kewajiban agama ini, dan bertakwa kepada Allah".

Rasulullah pernah berkata kepada sahabat beliau, ka'ab bin ujroh:

اعاذك الله من إمارة السفهاء

"Semoga Allah melindungimu dari kepemimpinan orang-orang bodoh."
Ka'ab bertanya: "Seperti apakah kepemimpinan orang bodoh itu, ya Rasulullah?
Rasulullah SAW bersabda,

أمراء يكونون بعدي لايهتدون بهديي ولايستنون بسنتي

"Yaitu para pemimpin setelah ku, mereka tidak menggunakan petunjukku dan tidak menjalankan sunahku."

Seyogyanya pemimpin negara untuk bermuhasabah atas tindakan selama ini, apakah dalam menjalankan urusan rakyat sudah berhukum dengan sumber hukum Islam, apa belum?

Jika belum, berupayahlah untuk segera berhukum dengan hukum Allah, dan mengoreksi kebijakan yang telah bertentangan dengan hukum Allah. Bersegeralah untuk meluruskan kembali peran pemuda kepada hakikatnya, seperti yang di gambarkan dalam Islam. Ada Usamah bin Zaid panglima perang di usia 18 tahun, Muhammad Al Fatih penaklukan Konstantinopel di usia 21 tahun, Zaid bin Tsabit menjadi sekretaris Rasulullah di usia 13 tahun. Semoga segera kembali hukum Islam diterapkan. Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Warjianah
(Muslimah Peduli Generasi)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar