Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Keluarga Majukan Bangsa atau Sebaliknya

Topswara.com -- Dilansir dan Republika.Co.Id, menurut Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. Hasto Wardoyo, SpOG(K), Penyebab utama angka perceraian adalah toxic people. Maka, keluarga perlu dididik dan mendidik keluarga cukup dengan asah, asih dan asuh.

Asah dengan diajari ilmu agama yang baik, asih dikasihani dengan sebaik-baiknya, asuh diimunisasi kemudian diberi perlindungan yang baik.

Maksud Hasto menyorot tema keluarga tersebut adalah karena keluarga merupakan pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa atau negara.

Jika kita pikirkan, memang benar, majunya sebuah bangsa pasti memiliki masyarakat yang maju, baik secara individu maupun keluarga. 

Namun jika kita telisik lebih dalam, majunya suatu bangsa bisa diraih bukan dengan bersandar pada kemajuan keluarga. Justru sebaliknya, kemajuan keluarga dapat diraih dengan majunya bangsa atau negara.

Kenapa demikian? Sebab, negara adalah pemegang peran utama dalam kehidupan masyarakatnya.

Kita lihat saja pada kenyataan hari ini. Semua aspek, baik itu ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan, sosial dan budaya, pemegang kuasa atas semua itu adalah negara atau pemerintahan. Negara-lah yang menentukan bagaimana sistem ekonomi yang diterapkan, bagaimana kurikulum pendidikan yang dipakai, seperti apa sistem kesehatan yang diterapkan, bagaimana kendali keamanan, atau bagaimana peraturan dalam sosial budaya yang disahkan. Semua itu diatur oleh negara.

Maka bagaimana suatu keluarga bisa maju, sebenarnya disana terdapat peran penting negara. Masalah ini sistemik dan struktural. Maka, tidak bisa negara hanya memberi penyuluhan namun pendidikan layak pun mereka tak dapat. Ekonomi mereka bermasalah. Perlindungan tidak totalitas dan tidak gratis. Dan sebagainya bisa kita telisik tanpa perlu susah payah, sebab sudah jelas nyatanya.

Semua itu struktural memang, berhubungan satu dengan yang lainnya.
Maka Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, punya solusi atas segala permasalahan manusia, termasuk dalam hal keluarga.

Islam mendidik masyarakatnya sehingga mempunyai kepribadian islam. Mengatur negara sehingga menjadi baldatun Thoyyibatun wa robbun ghofur.

Bagaimana Sistem Islam?

Dari pendidikan, islam memberikan kurikulum yang standarnya melihat jauh ke depan, sehingga dimensinya bukan sebatas duniawi atau manfaat. Islam mendidik dengan menanamkan akidah yang sumbernya adalah Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui segala seluk beluk makhluk-Nya.

Sehingga terbentuklah pribadi-pribadi yang berilmu dan berakhlak mulia, bermanfaatlah dalam kehidupan baik untuknya pribadi maupun untuk orang lain.

Dari aspek lain, islam juga mengaturnya sedemikian rupa, yang mana dimensinya adalah melayani masyarakat. Mengapa demikian? Sebab sistem islam itu fokus pada menerapkan aturan yang Allah berikan, disana ada tanggungjawab yang berat yang mana penanggungjawabnya akan berhadapan langsung dengan Sang Pencipta.

Allah memerintahkan penguasa untuk melayani masyarakatnya, maka sudah merupakan tanggungjawab penguasa untuk melaksanakan tanpa paham balik modal.

Demikianlah sedikit gambaran dari sistem rahmat untuk seluruh alam, yakni sistem islam. Maka sudah saatnya mengganti sistem yang jelas rusak merusak ini kepada sistem Islam. Allahu Akbar.[]

Oleh: Tsaqifa Muzhafaroh
(Aktivis Pelajar)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar