Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kasus Cacar Monyet Butuh Penanganan Tepat


Topswara.com -- Dilansir dari SINDOnews.com Jum'at, 03 November 2023 Sejumlah rumah sakit di Jawa Barat disiagakan guna mengantisipasi lonjakan kasus cacar monyet atau Monkeypox. Serangan cacar monyet sudah mulai masuk dan menjangkiti seorang warga Kota Bandung.

PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin meminta masyarakat untuk tidak panik. Sebab, pihaknya telah mempersiapkan solusi dan penanganan penyakit menular cacar monyet ini.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut proses tracing atau pelacakan kasus cacar monyet terkendala oleh penyebaran yang terjadi pada komunitas tertentu saja. 

Namun, Kemenkes tetap terus melakukan upaya edukasi kepada kelompok berisiko tinggi dan masyarakat umum untuk menekan penyebaran kasus penyakit itu.

Pemberian edukasi dan informasi itu berupa mendorong bagi yang mengalami gejala cacar monyet untuk segera mendapatkan pengobatan dan melakukan isolasi dan informasi kepada mereka yang terkena gejala untuk tidak melakukan hubungan seksual. (REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, 2/11/23)

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox. 

Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. 

Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. 

Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.

Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Masuk dan merebaknya kasus penularan virus cacar monyet di Indonesia menjadi bukti abainya negara terhadap kesehatan masyarakat.

Negara bertanggung jawab terhadap ratusan juta penduduknya. Sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk mengadakan persiapan pencegahan awal. Diketahui, virus ini menular dari kontak langsung dan benda-benda yang terkontaminasi monkeypox. 

Oleh karenanya, negara harus bisa menghilangkan penyebabnya, salah satunya dengan melarang perjalanan ke luar negeri, terutama ke negara-negara yang mengalami darurat monkeypox.

Keputusan ini memang akan berdampak negatif di bidang lain, terutama transportasi. Perjalanan ke dalam maupun luar negeri akan berkurang. Akan tetapi, kesehatan rakyat jauh lebih penting daripada masalah ekonomi. Kalau uang bisa dicari, tetapi kesehatan itu mahal harganya. Negara diharapkan bisa bersikap tegas.

Contoh penanganan wabah yang benar sebenarnya sudah berkali-kali disampaikan. Sebagaimana saat Khalifah Umar bin Khaththab menghadapi wabah kolera di Syam. Kala itu, sang Khalifah mengadakan perjalanan menuju Syam. Namun, di tengah jalan, beliau mendapat kabar bahwa wabah kolera sedang melanda negeri tersebut.

Menanggapi hal itu, Khalifah Umar akhirnya memutuskan untuk kembali ke Madinah dan membatalkan perjalanan menuju Syam.

Rasulullah SAW. juga telah memberikan contoh cara menghadapi wabah, yakni pada saat terjadi wabah kusta/lepra. Saat itu, Rasulullah SAW. menerapkan karantina total pada daerah yang terkena wabah.

Sebagai orang beriman yang memiliki tanggung jawab besar, sudah selayaknya para pemimpin muslim belajar dari sejarah.

Kaum muslim harusnya sadar dan kembali pada Islam. Jangan sampai karena pertimbangan ekonomi, kita mengorbankan keselamatan rakyat.

Semoga semua ini membuat seluruh kaum muslim sadar bahwa sudah saatnya kita berbenah menuju sistem Islam.
Wallahu alam bishawab.


Oleh: Dewi Sulastini
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar