TopSwara.com -- Menanggapi hubungan antara Indonesia dengan Palestina, Founder Komunitas Literasi Islam (KLI) Nur Fajaruddin menerangkan bahwa Muslim ibarat satu tubuh.
“Antara Indonesia dengan Palestina sangat terhubung sekali karena Muslim ibarat satu tubuh, jadi kita ini saudara. Baik yang di Maroko, Mesir, India, Indonesia, termasuk Palestina,” paparnya dalam Antara Al-Quds Dan Kudus di kanal YouTube Cerita JKDN, Kamis (16/11/2023).
Ada ulama terkenal, tambahnya, yang kitabnya dikaji di pondok-pondok pesantren yaitu Ibnu Hajar al-Asqalani berasal dari Palestina di daerah Askolan yang sekarang diganti dengan Askelon.
Segenap ulama dari Palestina ikut andil dalam islamisasi di Nusantara. "Beberapa ulama dari palestina turut andil berdakwah di wilayah nusantara membawa Islamisasi. Beliau Maulana Utsman Haji salah satu ulama yang membawa Islam di Jawa, datang atas permintaan Maulana Malik Ibrahim," terangnya.
Anak Maulana Utsman Haji, Maulana Ja'far Shoddiq (Sunan Kudus) membawa batu bata ke Nusantara dari Al Quds.
"Maulana Utsman Haji ini punya anak namanya Maulana Ja'far Shoddiq. Beliau ini pulang ke palestina untuk belajar lalu ikut berdakwah di Jawa. Nah, dari palestina ke Nusantara membawa batu bata nya Masjidil Aqsa," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Sunan Kudus berdakwah di sebuah wilayah dan dikembangkan menjadi satu kota di beri nama al-Quds untuk mengenang tanah kelahirannya. Orang-orang jawa menyebutnya Kudus.
Pertempuran Surabaya
Bung Fajar, sapanya, mengingatkan kembali peristiwa pertempuran Surabaya tepat 78 tahun yang lalu. Pertempuran yang mencengkam melawan Belanda yang membonceng Inggris, kondisi serupa dengan apa yang terjadi di Gaza hari ini.
Perlawanan yang dilandasi atas motivasi jihad fii sabilillah, membuat para santri dari beberapa wilayah di nusantara berangkat karena panggilan jihad.
“Orang-orang Surabaya dengan gigih melawan karena ada motivasi jihad fii sabilillah. Ditandatanganilah resolusi jihad yang di dalamnya menyampaikan bahwa radius 100 km dari pusat Kota Surabaya hukumnya fardu ain bagi yang mampu mengangkat senjata untuk berjihad. Karena panggilan jihad, berangkatlah santri dari madura, jember, jombang, garut, juga cirebon, terangnya.
Kabar pertempuran Surabaya ini pun sampai di Jazirah Arab dan terselenggaranya liga arab yang dimotori oleh Mesir.
“Setelah berbulan-bulan baru sampai di jazirah arab. Saat itu Liga Arab sudah berunding dan siap memberikan kedaulatan yang dimotori Mesir. Mangkanya saudara-saudara kita di Palestina tidak pernah menyerah untuk jihad karena mendapat inspirasi dari semangat perlawanan di Surabaya,” pungkasnya. [] Nabila Sinatrya
0 Komentar