Topswara.com -- Perang pemikiran sudah mendarah daging disetiap pikiran umat Muslim. Pemikiran yang asalnya dari penjajah telah merusak akidah setiap Muslim bahkan telah memecah belah umat.
Tujuan perang pemikiran tersebut telah berjalan lancar dan berhasil merasuk kedalam jiwa setiap umat. Selain menggerogoti pun juga mengadopsi apa-apa yang telah dimasukan kedalamnya tanpa memikirkan apakah ini benar atau salah.
Seakan-akan umat sudah terbius oleh pemikiran tersebut, sebab penjajah masuk perlahan lewat dari orang sekitar, film yang ditonton, makanan, fashion dan lain sebagainya. Jadi, seakan semua itu baik-baik saja padahal itu berujung kekacauan terhadap setiap umat.
Contoh, film sekarang yang tidak mendidik, film pacaran yang disebarluaskan dari pemikiran Barat merasuk dalam jiwa generasi muda, meniru bahkan sampai yang melakukan dan pada akhirnya terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu hamil diluar menikah bahkan anak-anak yang masih sekolah telah terjerumus didalamnya.
Contoh, fashion yang trend tidak sesuai syariat Islam, yang mana menjadikan umat Muslim jauh dari kewajiban untuk menutup aurat secara sempurna. Lagi-lagi dengan trend tersebut banyak dalih bahwa ini tren baru, karena pemikiran Barat yang membuat umat rusak bahkan ingin menghancurkan siapa saja yang tidak tunduk terhadapnya. Ya saat ini yang terjadi peperangan di Palestina karena tidak tunduk sama yang berkuasa jadi diperangi.
Sebenarnya tunduk itu bukan sama manusia yang berkuasa sih menurut saya, melainkan tunduk sama yang menciptakan serta yang memiliki dunia serta isinya.
Dari situ umat banyak yang terpecah belah, bahkan banyak ulama juga yang menyimpang. Emang sudah khir zaman yang mana Nabi Muhammad pernah bersabda " bahwa akan datang masanya banyak ulama yang membingungkan, tetapi ikutilah ulama yang tidak disukai oleh dunia bahkan banyak yang membencinya"
Ya, emang benar ulama yang sesuai dengan syariat Islam banyak dibenci oleh kebanyakan orang, yang katanya terlalu fanatik. Bukanya mengaku Muslim berati ya tunduk dan patuh sama apa yang diperintahkan Allah?
Jika, berislam secara pilah memilah atau bahkan menggantinya dengan Islam moderat atau Islam modern itu kesalahan yang sangat fatal, sebab Islam ya Islam tanpa embel-embel apapun.
Namun, pada kenyataannya saat ini banyak perpecahan yang mana Islam harus mengikuti zaman jadilah Islam modern. Padahal zamanlah yang seharusnya mengikuti Islam. Ya, lagi-lagi pemikiran tersebut berasal dari penjajah yang ingin memecah belah umat agar tidak bersatu. Sebab jika bersatu mereka akan kesusahan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Jika umat dipecah belah para penjajah dengan mudah mendapatkan sebab apa? Sebab mereka sedang ribut sendiri saatnya kita bergerak.
Wahai saudara ketahui semua itu rencana penjajah agar umat Muslim terpecah belah dengan mudah mereka mendapatkan apa yang diperjuangkan. Ketahuilah bahwa Islam itu ya Islam tidak ada Islam modern atau Islam moderat itu hanya siasat penjajah saja, Islam diantara keduanya pun tidak ada. Karena yang ada hanya surga dan neraka tidak ada diantara keduanya.
Anutlah para ulama yang sesuai Al-Qur'an dan Sunnah jika ulama tersebut menyimpan darinya maka jauhilah jangan ikuti pendapatnya. Sungguh itu sangat berbahaya. Ini akhir zaman, ambilnya pendapat yang shohih sesuai ajaran Nabi.
Dengan bersatunya umat Muslim dengan menyatukan akidah Islam secara sempurna tanpa pilah memilah, Palestina dapat dimenangkan.
Mari bersatu dengan akidah yang satu, ingat hanya dengan persatuan Palestina dapat dimenangkan. Jika sistem sekularisme kapitalisme saat ini tidak memiliki keadilan yang nyata, nyatanya seolah-olah dibungkam untuk berbicara kebenaran dan tidak bisa menghentikan kerasnya kejahatan yang sedang gencar. Namun, beda dengan kepemimpinan Islam disebut khilafah.
Dan janganlah mau dipimpin seorang yang kafir sebab jika pemimpin yang kafir semua akan rusak seperti saat ini. Banyak penindasan, banyak orang yang tidak bersalah terbunuh. Sebab hanya Islam yang mampu mengatasi keadilan, kemanusiaan karena agama Islam diturunkan untuk mengatur seluruh problematika kehidupan dari politik, ekonomi, budaya, sosial bahkan bernegara.
Oleh: Indah Setyorini
Aktivis Muslimah
0 Komentar