Topswara.com -- Memandang Gaza Palestina bisa sesimpel itu
Tak perlu berbusa-busa
Apalagi berbasa-basi demi resolusi
Cukup tahu inti dari intinya
Berawal dari pendudukan atas tanah yang terbebaskan
Dibidani negara penjajah memuluskan langkah nyata
Padahal Khalifah Abdul Hamid II mempertahankan tanah
Tiada rela melepaskan meski dibeli dengan harga kemahalan
Sebenarnya mudah mengusir entitas penjajah
Tinggal negara tetangga itu menutup semua aksesnya
Memutus rantai pasokan energi yang dialirkan melalui pipa-pipa
Lalu diboikot dan pelan-pelan akan meminta pindah
Entitas bangsa penjajah tidak kenal bahasa diplomasi
Tidak tahu rasa kemanusiaan di atas pendirian
Mati rasa untuk hidup sebagai manusia
Bahasa perang dan rudal barangkali itu yang mereka kenal
Cukup pemimpin Muslim itu bersatu padu
Menanggalkan egoisme dan rasa tidak peduli kepada sesama
Agama itu di atas segalanya termasuk kemanusiaan
Gitu aja kok repot demi Gaza
Jangan biarkan warga Gaza melawan tanpa senjata
Tinggal pemimpin negeri Muslim itu mengirimkan tentara
Manusia yang rela mati demi negara apalagi ini demi agama
Gitu aja kok repot demi Gaza
Menolong saudara di Gaza Palestina itu mudah
Tinggal buka pintu perbatasan di Rafah untuk menyelamatkan mereka
Boikot dan embargo bangsa penjajah biar tahu rasanya menderita
Lalu ultimatum bangsa penjajah untuk hengkang dari bumi Allah Yang Berkuasa
Untuk apa basa-basi dalam konferensi
Jika ujungnya deadlock dan kembali ke solusi nafsi-nafsi
Apalagi narasi hidup berdampingan dua negara itu sih parah
Gitu aja kok repot demi Gaza
Jika musuh-musuh itu bersekutu menghancurkan Islam siang dan malam
Kenapa pemimpin negeri-negeri Muslim susah bersatu bukan kepalang
Toh tinggal kesepakatan dan ikatan aqidah Islam untuk misi pembebasan
Gitu aja kok repot demi Gaza
Kalau solusi bisa dipermudah kenapa dipersusah?
Kalau bisa menolong mengirimkan pasukan lengkap dengan senjata kenapa ditahan-tahan juga?
Kalau bisa berbuat dengan menggentarkan musuh-musuh Allah kenapa diam dan sibuk konferensi?
Kalau bisa mengeyahkan musuh penjajah sekarang juga kenapa harus menunggu kiamat kan tiba?
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar