Topswara.com -- Persoalan dekadensi (kemerosotan atau kemunduran) moral bukan hal baru yang menimpa generasi dan masyarakat hari ini. Bahkan, sudah beberapa kali penulis mengupasnya.
Namun, persoalan ini selalu gagal diselesaikan oleh sistem kufur kapitalisme yang berakidahkan sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) dan yang mendewakan gaya hidup liberal (bebas) hari ini. Solusi Islam yang kerap disuarakan oleh para pengemban dakwahnya pun tak pernah ingin didengar, apalagi disentuh oleh penguasa dari sistem ini.
Awal bulan November ini, polisi kembali membongkar klinik aborsi illegal berkodok salon kecantikan di Ciracas, Jakarta Timur. Di dalam septic tank ditemukan barang bukti sedikitnya tujuh kerangka janin. (TVOneNews, 5-11-2023)
Buah Pahit Sekuler Liberal
Terbongkarnya klinik aborsi illegal yang bukan hanya sekali menandakan rusaknya tatanan sosial generasi dan masyarakat. Gaya hidup ala sekuler dan liberal sudah lama meracuni negeri dengan mayoritas Muslim ini. Alhasil, buah pahit berwujud dekadensi moral tak dapat terelakkan lagi.
Gaya hidup ala sekuler liberal menjauhkan umat dari karakter seorang Muslim, perilakunya tak lagi diukur berdasarkan syariat Islam. Ancaman siksa pedih api neraka akibat perilaku melanggar syariat Islam tak lagi ditakuti. Racun sekuler membius umat, hingga hawa nafsu yang dipandu gaya hidup liberal dijadikan kepemimpinan berpikir mereka.
Oleh karena itu wajar, buah pahit dekadensi moral yang mengidap generasi dan masyarakat terus mengeluarkan bau busuknya. Dukungan sistem pendidikan, sistem informasi, dan sistem sanksi dalam menyumbang dekadensi moral juga sangat luar biasa.
Sistem pendidikan sekuler kapitalisme tak mampu mencetak generasi unggul yang berkepribadian Islam. Terbukti, kasus-kasus remaja seperti bullying, tawuran, narkoba, miras, kekerasan seksual , dan lain-lain masih menjadi rantai jerat yang menarik generasi ke jurang dekadensi moral yang makin dalam.
Sistem informasi sekuler kapitalisme juga menyumbang kerusakan generasi dan masyarakat kian parah. Tidak ada filter dari penguasa sebagai pelindung dan periayah umat. Apa pun itu dalam sistem kufur sekuler kapitalisme ini, asalkan memberikan manfaat materi, baik tontonan kekerasan, pornografi, pornoaksi dapat dengan mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
Terakhir, dekadensi moral generasi dan masyarakat ini seakan didukung oleh sistem sanksinya. Dalam sistem kufur hari ini, tak ada sanksi yang mampu menjerakan bagi para pelaku kejahatan, apalagi menjadi pelajaran menakutkan dan mencegah munculnya pelaku baru.
Tidak dapat disangkal lagi, peradaban sekuler kapitalisme liberal lah yang melahirkan dekadensi moral generasi dan masyarakat. Bahkan secara fakta terbukti, kapitalisme global lebih sering mengkampanyekan aborsi aman demi mencegah kematian ibu dan berbagai resiko lainnya, serta hak reproduksi bagi perempuan diperjuangkan. Inilah solusi kapitalisme global, dibandingkan menemukan solusi hakiki yang mampu mencabut akar permasalahannya.
Solusi Islam
Penyelesaian dekadensi moral generasi dan masyarakat tidak akan pernah tersolusikan tanpa mencabut akar permasalahannya, yakni kapitalisme sekuler liberal yang menaungi dunia hari ini. Islam selalu menawarkan solusi tuntas seluruh persoalan umat manusia dari akarnya secara komprehensif.
Dalam Islam, haram hukumnya aborsi ketika tidak ada alasan syar'i yang membolehkannya, yakni ketika janin yang dikandung membahayakan nyawa sang ibu. Karenanya, tidak ada dalam Islam memberi fasilitas aborsi aman, sebagaimana yang disolusikan kapitalisme global. Begitu pula dengan hak reproduksi bagi perempuan yang dikampanyekan Barat, tidak pernah diakui di dalam Islam.
Dalam Islam, dekadensi moral generasi dan masyarakat dicegah dengan berbagai mekanisme, di antaranya:
Pertama, penerapan sistem pendidikan Islam mencetak umat yang berakidahkan Islam, sehingga melahirkan individu-individu yang berkepribadian Islam, yakni pola pikirnya Islam dan pola sikapnya juga Islam. Otomatis menjauhkan dari racun sekuler dan liberal.
Kedua, penerapan sistem informasi dalam Islam hanya akan memberikan tontonan yang mampu meningkatkan keimanan. Apa pun tontonan yang merusak akan difilter oleh negara yang berfungsi meriayah umat secara totalitas. Dalam Islam, keuntungan materi bukan menjadi tujuan, apalagi ketika merusak pemikiran umat.
Ketiga, penerapan sistem pergaulan Islam. Tata sosial dalam Islam diatur secara sempurna, pergaulan laki-laki dan perempuan terpisah kecuali dalam hal muamalah, pendidikan, dan kesehatan. Ada perintah menutup aurat dan tidak tabaruj bagi perempuan. Begitu pula laki-laki, ada perintah untuk menundukkan pandangan. Laki-laki dan perempuan diperintahkan menjaga kemaluannya.
Keempat, penerapan sistem sanksi yang tegas. Dalam sistem sanksi Islam, siapa pun akan ditindak tegas ketika melakukan kejahatan atau pelanggaran syariat. Sanksi yang tegas dalam Islam mampu menjadi penebus dosa pelaku dan pencegah munculnya pelaku baru.
Oleh karena itu, kembali kepada Islam secara kaffah adalah solusi tuntas untuk dekadensi moral generasi dan masyarakat sekuler liberal hari ini. []
Oleh: Dewi Srimurtiningsih
Jurnalis
0 Komentar