Topswara.com -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023, berisi tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Dalam fatwa ini tertuang bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib.
Sebaliknya, mendukung Israel hukumnya haram. Kendati demikian, fatwa tersebut tidak menyebutkan haram untuk membeli produk tertentu atau mengharamkan produk tertentu. Dengan begitu fatwa MUI tidak mengharamkan produk tertentu tetapi mengharamkan perbuatan yang mendukung Israel. (cnbcindonesia.com/16/11/2023)
Sebulan lebih telah berlalu pertempuran sengit antara Palestina dan Israel. Sebulan lebih pula telah syahid lebih dari 10.000 warga sipil Palestina akibat serangan dari Israel yang didominasi oleh wanita dan anak-anak.
Seluruh dunia mengecam keras atas genosida yang dilakukan oleh Israel. Seluruh dunia berbondong-bondong melakukan unjuk rasa menuntut kemerdekaan Palestina.
Dukungan untuk Palestina begitu besar dan luas. Apa yang bisa dilakukan sebagai bentuk dukungan tersebut akan mereka lakukan, dengan memboikot produk-produk yang mendukung Israel misalnya.
Hasil boikot produk dalam rentang waktu sebulan ini cukup membuat perekonomian Israel merosot tajam. Walaupun tidak semua orang melakukan aksi boikot. Namun pemboikotan terhadap produk ini belumlah cukup menjadi solusi terhadap penjajahan Israel atas Palestina.
Apalagi solusi dengan pembagian wilayah di bumi milik kaum muslimin yang telah 75 tahun dijajah Israel berikut kekejaman yang telah mereka lakukan terhadap penduduk Palestina yang tidak mungkin bisa dilupakan.
Palestina bukanlah sembarang negeri. Disana adalah bumi para Nabi. Tanah suci tempat Rasulullah SAW melakukan Mi'raj menuju Sidratul Muntaha. Disana dibangun Baitul Maqdis yang penuh sejarah. Bumi yang dibanjiri darah para syuhada. Bumi yang ditaklukkan oleh Shalahuddin Al Ayyubi dari kejamnya pasukan salib.
Negeri yang indah dan penuh berkah di dalam naungan Khilafah Islam. Penduduknya pun hidup dalam kedamaian meski mereka berbeda agama. Hingga datanglah para penjajah zionis yang semula hanya pengungsi dari pembantaian oleh Hitler, ditolong oleh kaum muslimin yang berada di Palestina saat negeri-negeri yang lain enggan menolong.
Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Sebuah pengkhianatan yang sangat besar. Yang telah ditolong berubah menjadi tamak dan ingin menguasai tanah milik penolong. Segala cara dilakukan meski harus dengan cara yang paling keji. Pengusiran, penyiksaan, pembunuhan. Astaghfirullahal'adzim. Semoga laknat Allah atas para zionis.
Jika melihat kembali fakta sejarah, tanah Palestina amat dijaga keberadaannya oleh khalifah. Sejengkal pun tidak beliau berikan ketika seorang yahudi meminta dengan harga yang sangat mahal sekalipun. Dikatakan oleh beliau bahwa tanah Palestina adalah milik kaum muslimin. Tidak berhak bagi seorang khalifah menjualnya walau hanya sejengkal.
Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa kebebasan Palestina akan didapatkan dengan kehadiran seorang khalifah. Khalifah adalah orang yang akan menyatukan kaum muslimin di seluruh dunia dengan institusi yang satu, yaitu khilafah Islam. Dengan satu komando darinya, pasukan kaum muslimin bersatu dan berjihad melawan penjajah.
Namun sepertinya hal ini masih belum terwujud. Sekat-sekat nasionalisme masih dianut oleh negeri-negeri kaum muslimin. Racun-racun kapitalisme juga belum sepenuhnya menghilang dari tubuh kaum muslimin.
Kerja keras mendakwahkan Islam sebagai solusi yang menyeluruh harus semakin kuat digaungkan. Agar umat segera terbebas dari penghambaan kepada selain Allah. Memboikot segala ide kapitalisme dan turunannya dan menggantinya dengan Islam.
Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri, dibalik syahidnya ribuan warga Palestina Allah menunjukkan kuasaNya. Haq dan bathil semakin ditampakkan dengan jelas. Keteguhan iman para pejuang Palestina menginspirasi penduduk dunia untuk mengenal apa itu Islam.
Mereka membuka Al-Qur'an untuk pertama kalinya. Ribuan orang pun dibuat jatuh hati atas keindahan Al-Qur'an. Lalu hidayah turun kepada mereka dan bersyahadatlah belasan ribu manusia sebab tercerahkan dengan Al-Qur'an.
Masya Allah. Mati satu tumbuh seribu. Allah ganti jumlah yang syahid dengan berlipat-lipat mualaf. Janji Allah SWT atas kemenangan Islam hanya menunggu waktu. Pada akhirnya kebenaranlah yang akan menjadi pemenang.
Wallahua'lambishshawab.
Oleh: Iliyyun Novifana, S.Si
Aktivis Dakwah
0 Komentar