Topswara.com -- Akhlak adalah sifat yang menyertai amal. Akhlak bagi ibadah seperti sholat adalah khusyuk. Akhlaq yang menyertai muamalah seperti jual beli adalah jujur, amanah, memenuhi janji dan lain-lain.
Akhlak dalam mendidik sebagai guru adalah amanah. Ilmu bagian dari amanah. Amanah untuk menyampaikan ilmu apa adanya. Serta mengamalkan ilmu apa adanya. Tidak ada yang disembunyikan dan tidak ada yang diselewengkan baik saat menyampaikan maupun mengamalkan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا [الإسراء: 53 ]
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
[Al-Isro’/17: 53]
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۗاِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ
"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." [Fushilat/41: 34].
Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi di dalam sunannya dari Abi Darda’ bahwa Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam, bersabda.
مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ
“Tidak ada yang lebih berat bagi timbangan seorang hamba yang beriman pada hari kiamat dari akhlak yang baik dan Allah subhanahu wa ta’ala membenci orang yang berkata kotor lagi kasar”. [HR Tirmidzi].
Akhlak yang baik ini mencakup banyak sisi dari kehidupan seorang hamba yang beriman baik dalam segi perkataan atau perbuatan, ibadah kepada Allah, dalam berinteraksi sesama hamba.
Abdullah bin Mubarok berkata, “Akhlak yang baik itu adalah wajah yang berseri, memberikan kebaikan, menolak gangguan dan bersabar terhadap perlakuan orang lain terhadap diri sendiri”.
Maka kepada para guru agar mereka berakhlak yang baik terhadap teman-teman mereka, terhadap para siswa dan orang tua wali murid, dan hendaklah dia berinteraksi dengan mereka secara lembut.
Diriwayatakan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Aisyah radhiyallahu’anha bahwa Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam, bersabda.
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِي شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya sikap lembut itu tidak terdapat dalam sesuatu kecuali dia akan menghiasinya dan tidaklah dia tercabut dari sesuatu kecuali dia akan menjadi cacat”. [HR Muslim].
Dan Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam adalah orang yang paling baik akhlaknya, maka barangsiapa yang ingin sampai kepada akhlak yang tinggi maka hendaklah dia mentauladani Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam. Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Anas radhiyallahu’anhu berkata.
خَدَمْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَشْرَ سِنِينَ، فَمَا قَالَ لِي أُفٍّ قَطُّ، وَمَا قَالَ لِشَيْءٍ صَنَعْتُهُ، لِمَ صَنَعْتَهُ، وَلا لِشَيْءٍ تَرَكْتُهُ، لِمَ تَرَكْتَهُ؟
“Aku telah mengabdi kepada Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam, selama sepuluh tahun dan beliau tidak pernah berkata kepadaku “cih” sedikitpun, dan tidak pernah berkata kepadaku karena sesuatu yang aku kerjakan: Kenapa engkau perbuat?. Dan tidak pernah pula mencelaku karena sesuatu yang aku tinggalkan: Kenapa engkau tidak mengerjakannya?. [HR Tirmidzi].
Para guru umat adalah teladan bagi semua muridnya juga bagi umat. Sebelum memperbaiki akhlak murid dan umat maka harus lebih dulu memperbaiki akhlak sendiri. Agar menjadi contoh dan teladan.
Berakhlak baik kepada murid merupakan faktor mendasar yang akan menentukan keberhasilan pendidikan dan pembinaan kepada mereka.
Selamat berjuang para guru umat. Moga Istiqamah. Aamiin.[]
Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
0 Komentar