Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UFS: Yang Mubah Tempatkan pada yang Mubah


Topswara.com -- Dai Muda dan Inspirator Hijrah, Ustaz Felix Siauw mengingatkan jemaah agar menempatkan perkara yang mubah sebagai sesuatu yang mubah, bukan menjadikannya seperti kewajiban. 

“Namanya entertain hukumnya apa? Mubah! Maka tempatkanlah pada mubah. Anda nonton film Korea nyarinya apa? Hiburan. Maka, jadikanlah sebagai hiburan! Jangan jadi kewajiban," ujarnya dikutip Topswara.com dalam video Hukum Menonton Film Korea, di kanal YouTube Felix Siauw, Jumat (29/9/2023). 

Ia berpesan agar tidak menjadikan hal yang mubah seperti kewajiban. Misalnya, hiburan, seperti menonton film, baik film Korea, Cina, Indonesia, atau apa pun, menurutnya, hukumnya mubah sehingga mestinya ditempatkan sebagai hiburan semata, jangan sampai menjadi candu. Ia menerangkan, bila sampai menjadi candu maka tidak dibenarkan karena seakan telah menjadi kewajiban. 

“Kalau sudah jadi candu hukumnya beda, paham ya, selama masih hiburan sama kayak nonton bola, enggak apa-apa. Nonton Korea enggak apa-apa," jelasnya.

Selain itu, Ustaz Felix juga berpesan agar tetap menggunakan akal sehat dalam menikmati suatu hiburan sehingga tetap menyaring hal-hal yang halal dan yang haram. Sebab, menurutnya, pembuat film Korea tidak mengenal halal-haram sehingga dalam film-film tersebut terkadang menampakkan hal yang diharamkan seperti aurat, ciuman, dan lainnya.  

"Kayak gitu-kayak gitu itu sudah sampai pada tahapan dosa. Kenapa? karena Anda senang aurat. Paham, ya? Namanya film Korea dia kan enggak tahu halal haram," ujarnya. 

"Itu kan harusnya haram. Nah, kalau nonton mbok ya akalnya masih dijaga," imbuhnya. 

Namun ia juga mengatakan, mengisi waktu dengan hal yang mubah tidak bisa juga dikatakan haram. “Saya tidak bisa bilang haram juga karena kalau bilang haram nanti saya mengharamkan yang dihalalkan oleh Allah. Karena orang habisin waktu itu bisa banyak, bisa nonton Korea, bisa menanam tanaman, bisa nonton bola, bisa apa pun, bahkan bisa perkara-perkara yang mubah lainnya," ungkapnya.

Meskipun demikian, ia menegaskan agar dalam menikmati suatu hiburan, tetap menjadikan sebagai hal yang mubah, bukan menjadikannya suatu kewajiban. 

"Pas kita lagi ada waktu, pas kita mau hiburan, capek, nonton enggak ada masalah gitu ya, tapi jangan jadi sebagai kewajiban," tutupnya.[] Hima Dewi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar