Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Seruan Jihad Mengusir Penjajah Z!0n!5 I5r4hell


Topswara.com -- Seruan jihad menggema dari bumi Palestina. Perang Gaza yang kembali memanas sejak 7 Oktober 2003, telah menelan ribuan korban. Setidaknya lebih dari 1500 warga Palestina tewas dan 5.339 lainnya luka-luka. Mirisnya, yang menjadi korban perang tersebut tidak sedikit dari kalangan perempuan dan anak-anak. 

Menanggapi perang di Gaza yang eskalasinya semakin meningkat, terlebih serangan Israel yang membabi buta, panggilan jihad diserukan kepada seluruh kaum muslimin. 

Sebagaimana disampaikan oleh Muhammad Ad-dhaif, panglima tertinggi Brigadir Al-Qassam yang meminta mujahidin dari Maroko sampai Indonesia bersatu untuk menjalin kekuatan demi mengusir penjajah Israel dari tempat suci dan tanah Palestina. (republika.co.id, 15 Oktober 2023) 

Senada dengan panglima Al-Qassam, Pegiat Kemanusiaan dari Indonesia yang tinggal di Jalur Gaza, Abdillah Onim, menjelaskan bahwa Israel telah banyak melanggar perjanjian internasional yang telah disepakati, bahkan terus menerus merampas tanah Palestina hingga tersisa hanya 20 persen saja untuk penduduk Palestina. 

Dengan apa yang telah dilakukan Israel terhadap warga Palestina maka menurutnya Israel tidak akan dapat dihentikan dengan cara diplomasi. Oleh karenanya ia menyampaikan tidak ada jalan lain untuk memerdekakan Palestina kini hanya dengan mengangkat senjata dan mengusirnya dari tanah Palestina. Hal ini ia sampaikan dalam diskusi virtual pada Jumat, 13 Oktober 2023. 

Untuk memenuhi panggilan jihad dari medan pertempuran di Gaza memang bukan hal yang mudah. Alasan klasik yang sering diungkapkan negara-negara muslim di dunia tidak bisa mengirimkan pasukan ke Palestina adalah karena tidak ada persetujuan dari dewan keamanan PBB. 

Selama Amerika Serikat selalu melindungi Israel dengan melakukan penolakan (veto) terhadap resolusi PBB, maka mengirimkan pasukan untuk perdamaian tidak akan terjadi. Sebab PBB hanyalah alat kekuatan Amerika untuk melanggengkan kekuasaannya di dunia. 

Maka wajar saja, jika PBB selalu mengalami kelumpuhan akut saat berhadapan dengan kejahatan Israel. Padahal, Israel adalah kaum penjajah yang telah melakukan pelanggaran perang luar biasa. 

Israel menyerang Palestina dengan brutal menyasar semua penduduk sipil termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkam kamp-kamp pengungsian dan rumah sakit tidak lepas dari sasaran roket Israel. Meski demikian, tidak ada yang mampu menghentikan keganasan Israel termasuk dewan keamanan PBB. 

Jika PBB tidak bisa menghentikan Israel, maka negara-negara muslim di dunia harus bersatu untuk mengusir Israel dan membebaskan Palestina tanpa bantuan PBB. Oleh karenanya urgen bagi kaum muslimin memahami wajibnya kesatuan umat Islam dalam satu kepemimpinan. 

Dengan menerapkan aturan-aturan Allah dalam bingkai khilafah Islamiyah. Sebab tanpa adanya kesatuan, maka kaum muslimin tetap dalam kondisi lemah, tidak memiliki kekuatan secara global.
 
Kondisi kini sebabkan karena semangat nasionalisme telah berhasil diembuskan Barat ke tengah-tengah kaum muslimin. Hingga umat Islam Palestina lemah tidak berdaya menghadapi gempuran tentara Israel. 

Kekuatan tidak berimbang antara tentara Israel yang lengkap dengan senjata tempurnya, bahkan kekuatanya semakin besar dengan dukungan Amerika.

Sementara Palestina tidak mendapatkan dukungan dari siapa pun. Hingga mereka terdesak dan terusir dari tanahnya sendiri. Dalam kondisi seperti ini akankah kaum muslimin tetap berdiam diri, tanpa memberi dukungan militer? 

Dalam pandangan Islam Israel termasuk kelompok kafir harbi fi'lan. Yaitu orang-orang yang secara terang-terangan memerangi kaum muslimin. Bahkan kezaliman dan kebiadaban Israel tampak nyata terhadap kaum muslim di Palestina. 

Oleh karena itu, tidak boleh ada hubungan apa pun dengan kelompok kafir harbi filan seperti Israel kecuali memeranginya. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 190: "Perangilah oleh kalian di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas...."

Bagi kaum Muslim, persoalan Palestina bukanlah sekadar persoalan kemanusiaan. Namun lebih dari itu persoalan Palestina merupakan bagian krusial dari agama. Setidaknya ada dua alasan. 

Pertama, Palestina adalah tanah kharajiyah milik kaum muslimin yang ditaklukkan pada masa Kekhilafahan Umar bin Khattab ra.. Hingga kaum muslimin wajib membebaskan setiap jengkalnya dari cengkeraman Israel, tidak hanya Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa. 

Kedua, kaum muslimin terikat dengan perjanjian antara khalifah Umar dengan kaum nasrani Yerusalem yang terkenal dengan perjanjian Umariah. Salah satu isi perjanjiannya melarang kaum Yahudi untuk lewat dan bermalam di Yerusalem. 

Kaum Yahudi juga dilarang untuk hidup bersama dengan kaum nasrani Yerusalem. Perjanjian ini mengingat kaum muslimin sampai saat ini. 

Dengan demikian sudah sepantasnya kaum muslimin saat ini memenuhi panggilan jihad dari saudaranya di bumi Palestina. Penguasa-penguasa Arab dan Islam harus bersatu membentuk kekuatan global demi menghentikan kekejaman Israel dan membebaskan saudara muslim Palestina.

Wallahu a'lam bisa shawab.


Oleh: Siti Aisyah 
Pegiat Literasi 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar