Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

P4l3stin4 Terus Terjajah Akibat Ketiadaan Junnah


Topswara.com -- Konflik Palestina Israel kembali terjadi. Kali ini dipicu oleh serangan ribuan roket yang diluncurkan oleh kelompok Hamas dari wilayah Gaza ke pemukiman Israel pada hari Sabtu (7/10). 

Akibat dari serangan tersebut, pada hari itu, sedikitnya 40 warga Israel tewas serta ratusan mengalami luka, sementara 198 warga Gaza, Palestina meninggal dunia ketika militer Israel membalas dengan menembaki pasukan Hamas yang menyusup ke Israel di tujuh lokasi. (VOA Indonesia.com, 7 Oktober 2023)

Dikutip dari laman yang sama, pemimpin bayangan sayap militer Hamas, Mohammed Deif, mengumumkan dimulainya "Operasi Badai Al Aqsa" terhadap Israel akibat gempuran kelompok zionis ini kepada warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem dan di penjara-penjara Israel. Dia juga meminta warga Palestina dari Yerusalem Timur sampai Israel Utara untuk bergabung dalam perjuangan yang disebutnya sebagai revolusi.

Sementara itu Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyatakan bahwa kejadian penyerangan tersebut bukan suatu 'operasi' melainkan sedang dalam kondisi berperang melawan para militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. 

Tidak ketinggalan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwasanya Hamas telah melakukan kesalahan besar dan yakin Israel akan memenangkan perang ini.

Perang yang terjadi antara rakyat Palestina dengan zionis Israel selama bertahun-tahun nyatanya telah banyak memakan korban jiwa maupun kerusakan fisik berupa pemukiman penduduk serta infrastruktur. 

Terutama bagi penduduk negeri tempat kiblat pertama umat muslim, Masjidil Aqsa ini berada. Serangan roket dan 'hujan' peluru yang bertubi-tubi dari militer Israel telah membuat daftar kaum muslim yang syahid semakin hari makin bertambah.

Belum lagi kengerian yang mewarnai hari-hari kehidupan warga Palestina membuat mereka harus senantiasa mewaspadai jika sewaktu-waktu serangan dari Israel tiba-tiba datang. Tidak peduli wanita, anak-anak dan lansia, mereka kerap menjadi korban kebiadaban tentara zionis yang tidak pandang bulu bila menyerang.

Palestina Milik Umat Islam 

Perlawanan umat muslim di Palestina terhadap Israel sejatinya telah berlangsung puluhan tahun sejak tanah kaum muslimin tersebut dirampas dengan dideklarasikannya negara Israel pada tahun 1948. 

Jauh sebelum itu Inggris menyetujui entitas Yahudi menempati tanah Palestina melalui perjanjian Balfour pada tahun 1917 M. Padahal Palestina adalah tanah kharajiyah, yaitu yang ditundukkan oleh umat Islam pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab tahun 637 M.

Pada awalnya kota Al Quds (yang menjadi kota suci 3 agama ahlul kitab: Islam, Nasrani dan Yahudi) ditaklukkan kaum muslimin pada perang Yarmuk melawan kekaisaran Romawi. 

Namun setelah berada dalam kekuasaan pemerintahan Islam, pemimpin gereja kristen Patriach Sophoronius melihat betapa baiknya mereka diurus oleh penguasa muslim, maka dia pun dengan sukarela menyerahkan kunci Al Quds kepada Khalifah Umar bin Khattab.

Sejak saat itu Palestina menjadi bagian dari daulah Islam sampai kemudian pecah perang salib pada tahun 1096-1099. Pada saat itu Al Quds (Yerusalem) kembali direbut oleh bangsa Eropa Katolik Roma, sampai pada akhirnya berhasil kembali ke tangan kaum muslimin pada tahun 1187 oleh pemimpin Islam Sultan Salahuddin Al Ayyubi.

Adalah Inggris yang pada awal abad 20 sebagai negara adidaya membidani lahirnya negara Israel. Kemudian setelah yang demikian, kekuasaan berpindah ke tangan Amerika Serikat yang kemudian membesarkan entitas Yahudi ini selalu berada di balik Israel. 

AS yang menjadi pendukung dan mempersenjatai para zionis itu untuk terus menerus mengambil paksa tanah Palestina dan memerangi mereka hingga hanya menyisakan sedikit untuk rakyat negeri para nabi tersebut. Terbukti dengan semakin berkurangnya wilayah Palestina dari tahun 1948 hingga saat ini.

Penjajahan Israel dan Abainya Penguasa Muslim 

Dari sini jelaslah bagi kita bahwasanya Israel dan para pendukungnya adalah penjajah kaum muslim di negeri Palestina. Perlawanan yang dilakukan rakyat Palestina sejak dulu bukanlah aksi terorisme seperti opini yang diaruskan negeri Barat ke seluruh penjuru dunia. 

Perlawanan mereka terhadap Israel adalah bentuk mempertahankan negeri mereka dari tangan penjajah, dan merupakan reaksi terhadap penderitaan atas kekejaman Israel berpuluh-puluh tahun lamanya. Justru Israel lah yang pantas dilabeli teroris atas perlakuan mereka terhadap rakyat Palestina.

Penguasa negeri-negeri muslim di sekitar mereka seperti Arab Saudi, Mesir, dan Yordania tidak pernah memberikan pembelaannya kepada rakyat Palestina. Ketiganya malah bekerjasama dengan negeri kafir menggunakan cara mengembargo dan menutup pintu perbatasan negeri mereka bagi rakyat Palestina. 

Demikian pula dengan pemimpin negeri muslim yang jauh dari Palestina, termasuk Indonesia, hanya bisa mengecam dan mengutuk perlakuan Israel terhadap Palestina tanpa pernah bisa mengirimkan pasukan untuk melawan.

Perjanjian damai, gencatan senjata, yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun tidak pernah bisa menjadi jalan keluar. Solusi dua negara (two state solution) bukanlah sebuah penyelesaian. 

Bagaimana mungkin tanah Palestina dibagi menjadi dua negara, Palestina dan Israel? Sebab Palestina haruslah menjadi negeri merdeka, walaupun di hadapan para imperialis Barat dan Timur sudah pasti tidak akan pernah mendapatkan restu. 

Maka dari itu umat Islam seluruh dunia harus disadarkan bahwa negeri Palestina tidak akan pernah merdeka selamanya jika kepemimpinan dunia ini masih dipegang oleh orang-orang kafir. 

Mereka para penjajah Barat telah berhasil memecah-belah persatuan kaum muslim dengan nation state. Sehingga umat ini menjadi lemah dan menganggap bukanlah kewajiban mereka untuk menolong muslim lain yang sedang dizalimi untuk membelanya.

Seorang pengamat politik Islam, Ustaz Dr. Ryan, M.Ag. mengatakan bahwa hari ini muslim di seluruh dunia harus turut berjuang bersama rakyat Palestina untuk mengusir entitas Yahudi penjajah dari tanah mereka. 

Bukan hanya perjuangan fisik dengan berperang namun juga berjuang dalam membangun narasi yang memberi semangat pada saudara-saudara kita di Palestina. Tujuannya untuk meng-counter berbagai narasi yang dibangun oleh Barat dalam mendukung Israel.

Palestina harus dibebaskan oleh umat Islam. Baitul Maqdis yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa harus direbut kembali ke pangkuan kaum muslim sebagai pemilik yang sah. 

Karena di tanah tersebut terdapat keberkahan bagi seluruh umat Islam seluruh dunia. Di sanalah kiblat pertama dan dari sanalah Rasulullah SAW. melakukan Israk dan Mikraj.

Solusi Islam 

Satu-satunya solusi untuk membebaskan kembali tanah Al Quds dan mengembalikannya ke tangan kaum muslim adalah dengan jihad fii sabilillah serta berjuang menegakkan kembali institusi pemersatu umat Islam di bawah satu kepemimpinan. 

Allah SWT. berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 191, yang artinya: "Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir."

Sebab hanya dengan adanya satu pemimpin yang dapat menjadi perisai (junnah) dan pelindung, umat Islam akan selamat dari penjajahan dan penindasan kaum kafir. Karena Islam akan menyatukan umatnya dengan ruh dan ketaatan yang sempurna ,sehingga dapat menjadi satu kekuatan yang mengembalikan Islam menjadi adidaya di seluruh penjuru dunia. 

Wallahualam bissawab. 


Oleh: Tatiana Riardiyati Sophia
Pegiat Dakwah dan Literasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar