Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Moderasi Beragama No Way, Islam is My Way


Topswara.com -- Sohib semua, pasti sering dengar kata-kata, jangan sok alim deh, jadi orang itu yang biasa-biasa saja, jangan terlalu fanatik ataupun jangan bawa-bawa agama dalam aktifitasmu, nanti kamu malah dianggap radikal, bahkan teroris. Hmmm, kok bisa ya?  Padahal sebagai umat Islam, kita harusnya bangga menunjukkan atribut ke Islaman kita.  Bangga dong Islam pilihanku, Islam is my way.

Ini semua karena moderasi agama yang lagi dikampanyekan, dimasifkan oleh barat, sebagai jalan tengah (yang tidak kiri atau tidak kanan). Yang dianggap sebagai jalan damai dan toleransi. Ironisnya umat Islam tidak sadar kalo dijadikan subyek dan obyek dalam pengarusan moderasi beragama ini bahkan sampe umat Islamn diadu domba besti. Umat Islam malah menyerang umat Islam sendiri. Bagaimana bisa sob, yang bubarkan pengajian, saudara sesama Islam sendiri. Ngenes enggak sob, umat Islam fobia terhadap ajaran Islamnya.

Pengusung Islam moderat terus berupaya keras menjauhkan umat Islam dari pemahaman Islam yang lurus dengan berbagai macam cara. Dengan cara yang sangat halus, dan semua ini, tidak disadari sebagai penyimpangan dari Islam:

Pertama. Pluralisme 
Mereka terus mengopinikan bahwa semua agama benar, dengan alasan semua agama mengajak kepada kebaikan. Mereka meminta muslim untuk bertoleransi dengan pemeluk agama lainnya, dengan bekerjasama perayaan agama lain, bahkan mengucapkan selamat pada hari raya agama lain. Padahal dalam QS. Al-Imron ayat 19: Allah SWT berfirman: Innaddīna 'indallāhilislām (“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam”). Dari ayat ini sudah jelaskan sob, bahwa Allah hanya menerima agama Islam saja. Agama lain tidak akan diterima. Mereka percaya sama Allah saja tidak, bagaimana Allah bisa menerimanya, pintu surga sudah pasti tertutup rapat-rapat bagi kaum kafir.

Kedua. Feminisme
Kesetaraan gender, perempuan dan laki-laki dianggap sama posisinya, sehingga menjadikan perempuan bebas melakukan apa saja sob, sesuai keinginannya, melupakan tuntunan syariat yang ditetapkan Allah, bahwa posisi perempuan dalam Islam sebagai ummu warabbatul bait yaitu yang atur rumah tangga dan mendidik anak-anaknya.

Ketiga. Demokrasi
Sistem yang menganut kebebasan berpendapat, berekspresi dan bebas apa saja sepanjang tidak merugikan orang lain, semua dianggap “fine-fine” saja. Lebih miris lagi sob, kebebasan HAM, berpindah-pindah agama dan aktivitas menyebarluaskan kesesatan, ih serem ya sob, sudah pada lupa panasnya api neraka kali ya, ga takut sama yang menciptakan. 

Dalam demokrasi semua aspek kehidupan diatur undang-undang buatan manusia, tak boleh bawa-bawa agama dalam mengaturnya. Agama hanya jadi urusan masing-masing individu. Mau kalian salih, alim, playboy, pecandu, asal engak senggol gue terserah lu. 

Moderasi beragama ini didesain untuk membentuk Islam sesuai dengan keinginan barat. Agar umat Islam abu-abu sob, terhadap ajaran agamanya. Semakin jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya, bahkan mirisnya sob, fobia dengan ajaran Islam. Jadi wajar-wajar saja, jika berbagai krisismoral, ketidakadilan, kemungkaran, krisis ekonomi berkepanjangan, ketergantungan kepada asing, bahkan keterjajahan terus mewarnai kehidupan umat Islam saat ini.

Umat Islam tidak butuh moderasi betagama, “Moderasi beragama no way, Islam is my way.”  Aturan Allah SWT yang paling baik, paling benar, dapat pahala jika diterapkan, yang terpenting menyelamatkan kita di dunia dan terutama di akhirat.  Islam punya aturan yang sesuai fitrahnya manusia dan terperinci sob, dari urusan bangun tidur sampai urusan bangun negara  Kembalinya kesadaran umat Islam terhadap ideologi Islam, berpengaruh terhadap pembentukan generasi dan terwujudnya peradaban yang mulia. Islam tak butuh moderasi, putuskan moderasi beragama, kembali ke Islam kaffah dalam naungan daulah khilafah.[]
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar