Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Merangkai Realita dari Kehampaan Masa Lalu


Topswara.com -- Menggali sesuatu, yang mungkin tidak ada apa-apa di dalamnya
Mau mengolah tanah? Bagaimana; orang tidak bisa apa-apa!
Bahkan harapan juga mungkin tidak sebanyak dosa.

Dari sedikit itu ada harapan mencium bau surga.
Yang sesungguhnya lebih besar takutnya pada neraka
Mencoba telisik masa lalu untuk menghimpun apa saja yang bisa dihimpun dari asa bersandong dosa berharap maghfirohNya

Terhadap yang tudak seberapa, diri ini berani berkata
“Dalam kesendirian tidak dirasa, selain dapat menghamba”

Berharap mendekati apa yang dikatakan cara.
Bukan apatis, sesungguhnya bukan juga tidak jelas, tidak ada tujuan, bukan!
Terlalu jumawa karena kebodohan namanya.

Toh, yang belum tahu belajar biar tahu, dan berusaha, bukankah kondisi dulunya tidak tahu?
Asal jangan menjadi gila.
Kalau sakit saja sebenarnya tidak apa, sebagai gejala atau pengobatan oleh Yang Maha Kuasa atas segala dosa-dosa…
Tapi bagaimana kalau jiwa, bertanya-tanya, “apa saya gila?”

Loh, bukannya ditanyakan, “apakah jiwa kita sehat?” Bukan, bukan jiwa; hati!
Akhirnya, kembali saja, berdo’a melalui tuturan NabiNya.

“Allahuma Rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa'an laa yughaadiru saqoman.”


Sore berlafal do’a dan masih di Jogja, 101/10/2023.


Oleh: Nazwar, S.Fil., M.Phil
Penulis Lepas Yogyakarta


redaksi do’a dari webiate rumaysho.com [ https://rumaysho.com/14563-doa-ketika-menjenguk-orang-sakit.html ]
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar