Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Larangan Jualan di TikTok, Tepatkah?


Topswara.com -- Larangan penjualan melalui aplikasi TikTok shop bagi pelaku usaha, dianggap bukanlah solusi, karena permasalahaan mendasar yang harus diselesaikan pemerintah antara lain suasana iklim ekonomi yang kondusif serta penyediaan modal yang memadai.

Dilansir dari Bisnis.Com (3 Oktober 2023), Direktur Program Institue for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti mengatakan pelarangan TikTok menyediakan fitur belanja online tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Mengingat masih banyak altrenatif e-commerce lainnya.

Dia menyebut, pelarangan social commerce melakukan transaksi jual beli justru berpotensi meningkatkan transaksi dan pengguna e-commerce. Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2022 mencapai Rp 500 Triliun. Sedangkan berdasarkan data Statista Market Insight memproyeksikan jumlah pengguna e-commerce di Indonesia mencapai 221 juta pengguna.

Siapa Dirugikan?

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan pemisahan media sosial Tik Tok dengan Tik Tok Shop tidak bakal merugikan pedagang atau seller. Dinilainya, justru TikTok sebagai media sosial akan bisa menjadi sarana untuk promosi. 

Sementara transaksinya dilakukan melalui media lain seperti WhatsApp, e-commerce atau platform lain sesuai keinginnan seller, sehingga seller punya opsi lebih banyak untuk bertransaksi dengan konsumen.

Atas ditutupnya Tik Tok Shop, pedagang dan affiliator kecewa dan sedih karena sekarang menjadi pengangguran. “Terus terang saya sedih banget, karena saya ibu rumah tangga yang punya dua anak. Saya butuh kerja supaya waras, ada kegiatan plus dapat uang. Sekarang ditutup. Saya jadi kayak dulu lagi, pengangguran,” katanya sambil berujar dalam sehari, dia pernah menjual sampai 50 pcs baju dalam waktu dua jam, dengan penghasilan bisa mencapai Rp 5 juta per bulan, dengan kerja cuma 3 jam per hari.

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira mengatakan, penutupan Tik Tok Shop tidak akan membuat pasar konvensional jadi ramai seperti dulu. Perlu ada upaya lebih, terutama mempermudah pelaku usaha UMKM mendapat kredit serta bunga yang rendah. Selain itu juga memberdayakan mereka untuk siap bersaing di toko digital luar negeri. (BBCNewsIndonesia.Com/5/10/2023)

Solusi Islam

Larangan penggunaan aplikasi Tik Tok Shop karena sepinya Pasar Tanah Abang, tentunya bukan solusi tepat, memgingat daya beli masyarakat saat ini yang masih belum bergeliat, sehingga pemerintah seharusnya memberikan solusi agar dapat menaikkan daya beli masyarakat. Salah satunya dengan peningkatan pendapatan / upah.

Pendapatan yang masih rendah, makin diperparah dengan biaya kebutuhan hidup yang terus merangkak naik akibat dicabutnya subsidi pemerintah, misalnya gas dan listrik. Begitu pula biaya sekolah dan harga sembako yang naik. Disisi lain, adanya PHK dan stasus pekerja yang hanya sistem kontrak turut memperburuk kondisi ekonomi masyarakat. 

Inilah yang terjadi pada sistem kapitalisme sekularisme, berbeda jika diterapkan sistem Islam, yang mana pemerintah sistem Islam akan membuka kesempatan kerja seluas-luasnya kepada masyarakat plus gaji yang memadai, sehingga para kepala keluarga mampu memenuhi kebutuhan keluarganya. 

Disisi lain, harga kebutuhan pokok stabil karena pemerintah melakukan pengawasan intensif mulai dari produsen, konsumen hingga distributor.

Tidak hanya itu, pemerintah sistem Islam akan menjamin semua pemenuhan kebutuhan pokok dan layanan dasar masyarakat, sehinga tidak ada masyarakat yang kelaparan dan tidak terlayani layanan dasarnya seperti pendidikan dan kesehatan.  

Pemerintah dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat karena pemerintah mengelola semua potensi sumberdaya alam (SDA) mulai dari yang di darat hingga di laut.

Sehubungan dengan pelaku UMKM, pemerintah sistem Islam akan membuat iklim ekonomi yang kondusif, membebaskan pajak serta membantu permodalan. Tentu saja dengan daya beli ekonomi masyarakat yang telah baik (mendukung).

Betapa lengkap solusi Islam dalam kehidupan berbangsa dan berbegara. Semoga sistem Islam kembali tegak, sebagaimana 13 abad, yang membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dunia. 

Wallahu’alam bishawab.


Oleh: Asma Sulistiawati 
Pegiat Literasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar