Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kader Dakwah Mesti Terdepan Songsong Kemenangan


Topswara.com -- Peneliti Raudhah Tsaqafiyyah, Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.Ag. mengungkapkan bahwa kader dakwah mesti terdepan dalam menyongsong kemenangan.

“Kader dakwah harus berada pada garda terdepan dalam menyongsong kemenangan,” tuturnya dalam Makna dan Sifat al-Rijal dalam Al-Qur’an dikutip Topswara.com dari Yuanaryantresna.id (11/11/2022).

Ia menjelaskan ada tiga kunci dalam menyongsong pertolongan Allah SWT yakni menjadi hamba yang memiliki iman yang kokoh dan ilmu yang dalam serta dekat dengan Allah SWT. Di samping itu, menurutnya, kader dakwah harus senantiasa memaksimalkan upaya perubahan, serta sabar dalam perjuangan.

Pertama, memantaskan diri sebagai hamba yang kokoh keimanannya, dalam keilmuannya, dan dekat dengan Allah SWT. Kedua, maksimal dalam melakukan upaya perubahan dari suatu kondisi menuju kondisi lain yang lebih baik. Ketiga, sabar atas panjangnya perjuangan dan bahaya tipu daya musuh,” jelasnya.

Menurutnya, memantaskan diri dari sisi keimanan dan ketakwaan merupakan keharusan sebab kemenangan bagi umat Islam adalah karunia dari Allah. 

“Mengapa harus memantaskan diri dari sisi keimanan dan ketakwaan? Karena, kemenangan bagi umat Islam adalah karunia dari Allah. Adapun yang wajib kita lakukan adalah melakukan ikhtiar dalam perjuangan untuk mengubah keadaan dunia yang sebelumnya jauh dari aturan Islam, berubah menuju keadaan yang tunduk dan patuh pada aturan Allah SWT. Inilah perubahan menuju diterapkannya syariah Islam secara kaffah,” terangnya.

Lebih lanjut ia menuturkan penafsiran Al-Qur'an surah ar-Rad ayat 11 terkait keharusan mengupayakan perubahan. “Tentang firman Allah Ta’ala 'Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.' Allah memberitahukan di ayat ini bahwa Dia tidaklah mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka melakukan prubahan, baik (1) dari kalangan mereka; (2) orang yang mengurus mereka; atau (3) dari salah seorang mereka dengan hubungan apa pun; sebagaimana Allah mengubah keadaan orang-orang yang kalah pada Perang Uhud karena sebab sikap berubah yang dilakukan oleh para pemanah, dan contoh-contoh lainnya yang ada dalam syariat,” paparnya.

Selanjutnya, menurutnya, sabar dalam menjalani perjuangan tidak bisa diperoleh kecuali dengan kehendak-Nya, pertolongan-Nya, dan kekuatan-Nya. 

“Ungkapan 'Bersabarlah dan kesabaranmu itu tidak terwujud kecuali dengan pertolongan Allah' dalam surah an-Nahl ayat 127 adalah penegasan perintah bersabar dan pemberitahuan bahwa sabar itu tidak akan bisa diperoleh kecuali dengan kehendak Allah, dengan pertolongan Allah, dan kekuatan Allah. Bersabar menghadapi musuh dakwah yang menyalahi dan menentang dakwah adalah kunci kemenangan,” jelasnya.

Terakhir ia menyampaikan, untuk bersabar maka harus senantiasa berupaya dan berdoa. “Untuk bisa bersabar, kita berupaya dan berdoa agar bisa bersabar,” pungkasnya.[] Nurhidayah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar