Topswara.com -- Beginilah kisah Ahmad Roviv Amudy Hudan tentang kesannya selama berkuliah di Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Lulusan Jurusan Hadis tersebut menjelaskan keunggulan kuliahnya tersebut yang juga menjadi alasannya memilih untuk mempelajari ilmu hadis.
“Ini ilmu yang tidak kita temui selain dari kaum Muslim. Di Barat tidak ada ilmu untuk menentukan suatu kabar ini benar atau tidak, itu tidak ada,” ungkapnya dalam video berjudul Fakultas Paling Banyak Orang Indonesianya yang ditayangkan di kanal YouTube Almufasi Channel, Rabu (20/9) lalu.
Roviv menjelaskan bahwa untuk mempelajari ilmu hadis, perlu banyak hal yang harus dipersiapkan. Mulai dari kemampuan menghafal hingga pemahaman konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan bidang studi tersebut.
“Selain hafalan kita juga harus memiliki pemahaman istilah hadis. Kita juga harus memiliki kemampuan tentang perkitaban untuk menentukan suatu hadis ada di kitab mana, rujukannya kemana, dan cetakan ke berapa,” jelasnya.
Dalam ilmu hadis ada banyak hal yang dipelajari. Mulai dari syarah (penjabaran), alat, hingga takhrij. Pada pelajaran takhrij inilah mahasiswa dituntut untuk mencari dan menentukan detail suatu hadis mulai dari kitab dan imam yang menulisnya.
“Yang berkaitan dengan hadis itu banyak. Misalnya syarah hadis, cara menghukumi Hadits dengan berbagai macam alat termasuk musthalah hadis, sifat-sifat rawi, dan ada juga dirasah sanid yang mempelajari sanad dengan menghafalkan biodata setiap imam,” paparnya.
“Antum tau ujian praktik hadis? Kita diberi sepotong kertas kecil bertuliskan judul atau potongan awal hadis, kemudian kita disuruh masuk perpustakaan dan mencari hadisnya ada dimana,” imbuhnya.
Ustaz muda asal Surabaya tersebut mengatakan bahwa mempelajari ilmu hadis itu ibarat mempelajari keseluruhan agama Islam dari sumber yang paling jelas. Ia mengutip perkataan Imam Ibnu Sirin bahwa ilmu hadis adalah agama (Islam) yang harus diperhatikan dari mana mengambilnya.
“Ilmu asas yang paling jelas adalah ilmu hadis. Seperti perkataan Ibnu Sirin ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari mana kalian mengambil agama kalian,” pungkasnya.[]Nurichsan
0 Komentar