Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

HIV/AIDS Bisa Dicegah dengan Penerapan Sistem Islam


Topswara.com -- Musim hujan mengingatkan kita bahwa lebih baik sedia payung sebelum hujan turun. Maka dengan selalu siaga di musim hujan, kita akan lebih mudah mencegah datangnya penyakit daripada mengobatinya. 

Hal ini serupa ketika kita berbicara tentang HIV/AIDS yang tak mampu dihilangkan walaupun dengan terapi ARV (antiretroviral), karena ARV hanya sekedar peredam virus HIV/AIDS bukan sebagai penyembuh. 

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) didefinisikan sebagai sekumpulan gejala dan penyakit yang disebabkan karena rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat hadirnya virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). 

Dikutip dari Riau Antara News (14 Oktober 2023) di Pekanbaru terdapat setidaknya 115 penderita HIV/AIDS yang dilaporkan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru periode Januari - Mei 2023 dengan rincian 74 kasus HIV dan 41 kasus AIDS. 

Hal ini mengingatkan kita pada suatu kasus yang menimpa generasi muda Riau yaitu temuan bahwa Ketua dari komunitas menyimpang se-Indonesia berasal dari Riau. Dan temuan lain berupa grup WhatsApp komunitas menyimpang di level SD di Riau.

Secara Nasional, memang Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mencanangkan program 3 Zero: yaitu zero kasus baru; zero kematian akibat AIDS; dan zero stigma dan diskriminasi di tahun 2030. Namun hal ini belum akan terlaksana dengan baik jika program tidak didudukkan dengan sistem yang benar, sebagaimana yang telah diatur oleh pencipta alam semesta, Allah SWT.

Cara Islam Tuntaskan Kasus HIV/AIDS

Islam sejak dari awal kehadirannya yang dibawa oleh Rasulullah SAW. tidak diletakkan sekedar mengatur ranah agama saja. Tetapi Islam diwujudkan pula sebagai pengatur seluruh aktivitas dunia mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Bahkan Islam menjadi sistem yang handal di segala lini kehidupan, baik di ranah politik, pendidikan, kesehatan, keamanan, sosial budaya, dan sebagainya.

Dan dalam kasus HIV/AIDS ini, Islam telah menunjukkan cara yang jelas dalam menuntaskan perkara ini. Di Indonesia, HIV/AIDS meningkat disebabkan oleh perilaku pergaulan bebas serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku seksual berisiko, pencegahan penyakit menular dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan. Didukung pula dengan pelegalan prostitusi dengan dalih lokalisasi.

Jika dirunut dari kejadian yang berlaku, sudah sejak lama Islam memiliki solusinya. Pertama, pendidikan berbasis Islam. 

Dengan pendidikan, masyarakat akan dikuatkan pondasi akidahnya dan dituntun dengan tsaqafah (pengetahuan) yang mencegah mereka melakukan kemaksiatan dan menyemangati mereka untuk menjadi kontrol sosial dengan melakukan amar makruf nahi mungkar ke tengah-tengah masyarakat lewat program dakwah.

Kedua, peraturan yang tegas. Setelah pemberian pendidikan, masyarakat akan dikenai sanksi yang menjerakan. Tidak kenal jabatannya apa, kaya atau tidak, semua setara di mata hukum Islam. 

Ketiga, pengaturan sistem sosial masyarakat dengan memisahkan kehidupan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Ini terlihat hingga kini di Masjid ketika shalat berjamaah, dimana shaf laki-laki dipisah dari shaf perempuan dan diberi pembatas (tabir), serta perempuan dan laki-laki juga diajarkan untuk menundukkan pandangan (ghadul bashar) dan menjaga pergaulan agar tidak terjadi campur baur.

Keempat, pengaturan ekonomi juga menjadi poin penting dalam penerapan sistem Islam. Pasalnya tidak sedikit masalah ekonomi menjadi alasan masyarakat mengambil jalan menyimpang. 

Sebagaimana perempuan banyak memilih menjadi pelacur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal ketika masyarakat mau diatur oleh sistem Islam, urusan nafkah apabila suaminya dan keluarganya tidak mampu memenuhi secara layak, maka Negaralah yang akan mengambil alih tanggung jawab tersebut. 

Wallahu a’lam bish-shawab.


Yenni Sarinah, S.Pd.
Aktivis Muslimah Selatpanjang Riau
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar