Topswara.com -- Perang Israel di Gaza Palestina masih terjadi, bahkan sampai sekarang ini penyerangan terhadap rakyat Palestina terus berlanjut. Israel juga mulai melakukan serangan darat dengan tank- tank militer memasuki Gaza.
Kementrian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban terbaru. Mengutip Reuters, setidaknya 7.028 warga Palestina telah tewas, termasuk 2.913 anak-anak, dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober sampai 27/ 2023. Militer Israel juga merilis data kematian sebanyak 1.405, termasuk 308 anggota militer dan 58 anggota kepolisian tewas selama perang berkecamuk sepanjang 7- 26 Oktober. CNBC Indonesia Jum'at ( 27/10/2023).
Sementara itu, media sosial di Amerika dan Uni Eropa di banjiri konten palsu. Salah satu contohnya konten yang dibagikan jurnalis Israel menyatakan tentara mereka (IDF) berhasil merebut kembali desa-desa Israel yang dikuasai oleh Hamas di dekat perbatasan Gaza, di beritakan mereka menemukan desa itu penuh dengan jenazah, termasuk 40 bayi yang dibunuh oleh Hamas di Kfar Aza. Narasi yang menyesatkan itu terus di sebarkan tentang atribusi memojokkan terhadap pihak Palestina sebagai teroris.
Tindakan biadab yang di lakukan Israel sungguh membuat sebagian umat Islam geram, terlebih dengan dukungan yang dilakukan oleh AS terhadap Israel, sehingga menimbulkan kontradiksi dan menimbulkan adanya berbagai aksi di berbagai negeri yang mereka sebut "Aksi Bela Palestina". Dari berbagai ormas Islam. Ratusan massa yang datangi Kedubes AS, mereka memprotes tindakan Amerika mendukung Israel dengan mengirimkan armada kapal induk USS Gerald R.
Namun, sangat disayangkan dukungan kaum muslim terhadap saudaranya di Palestina, tidak sama dengan kebijakan penguasanya. Mereka lebih memilih bungkam dan bahkan menghindari konfrontasi dengan Amerika Serikat sebagai sekutu zionis Israel.
Kalaupun ada tindakan, hanya mengecam keras tindakan Israel dan sebatas memberikan bantuan kemanusiaan yang hanya meredakan sejenak derita rakyat Palestina.
Namun, tidak mampu membantu dengan mengerahkan para militernya. Ironisnya lagi, beberapa negeri muslim seperti Uni Emirat Arab, Sudan, Mesir, Arab Saudi, Bahrain dan lainnya, menjalin kerjasama hubungan diplomatik.
Selain itu, nyatanya kaum muslim banyak yang tidak memahami akar persoalan dari konflik Palestina dan Israel. Sehingga pada saat ini, sungguh sulit menumbuhkan semangat pembelaan terhadap Palestina pada diri kaum muslim.
Ini karena penjajah telah berhasil membuat kaum muslim sibuk dengan urusan pribadinya, begitu juga dengan kondisi remaja muslim saat ini, yang di gempur habis-habisan dengan serangan pemikiran rusak, gaya hidup barat, serta perilaku yang jauh dari kata remaja muslim.
Apa yang terjadi sekarang ini adalah bukti Abainya negeri-negeri Muslim terhadap saudara muslimnya, pemimpin muslim ibarat telah mengerangkeng para militernya di barak-barak mereka atau di pangkalan militer.
Karena sejatinya kebiadaban Israel tidak bisa dihentikan dengan sekedar mengecam, mengutuk atau diplomasi. Buktinya sudah lebih 30 diplomasi telah dikeluarkan PBB, tetapi Israel tidak bergeming dan tidak patuh terhadap hukum internasional.
Umat Islam seharusnya menyadari, konflik yang terjadi antara palestina -Israel karena belum adanya pemimpin muslim yang takut kepada Allah Swt, pemimpin yang menegakkan hukum Islam, termasuk menegakkan hukum tentang memberikan solusi terhadap rakyat Palestina yaitu sistem pemerintahan Islam.
Sistem yang dulu pernah berkuasa dan membuat orang yahudi takluk dibawah kepemimpinan Islam. Umat Islam harus paham dan bersatu dalam ukhuwah Islamiyyah yang selama ini telah terpecah menjadi negeri-negeri kecil, adanya nation- state telah mengikis ikatan akidah Islam antar kaum muslim.
Padahal umat Islam bagaikan satu tubuh, yang jika bagian tubuh lainnya sakit, maka bagian tubuh lainnya ikut merasakan sakit.
Palestina adalah milik umat Islam seluruh dunia. Masalah Palestina bukan sekadar masalah kemanusiaan atau konflik internal. Masalah Palestina adalah masalah umat Islam di seluruh dunia.
Penguasa negeri Muslim sekarang ini seharusnya sadar bahwa setiap kepemimpinan akan di mintai pertanggung jawaban kelak, termasuk Abainya mereka kepada saudara muslimnya. Bahwa mereka akan di tuntut balik atas diamnya mereka terhadap penyiksaan dan pembunuhan saudara seimannya yang berlangsung di depan mata mereka.
Wallahu a'lam bishawwab.
Wakini
Aktivis Muslimah
0 Komentar