Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Woro-Woro Merdeka (18): Mengisi Kemerdekaan


Topswara.com -- Teringat pelajaran SD dahulu
Ketika bapak dan ibu guru bertanya pada muridnya yang masih lugu
Bagaimana cara pelajar mengisi kemerdekaan?
Dengan belajar rajin dan kerja keras jawab dengan semangat

Kini siswa sudah menjadi manusia dewasa
Mengisi ruang-ruang dalam kehidupan penuh beragam
Manusia yang sudah sempurna akal dan tahu peraturan
Berprofesi di setiap lini kehidupan

Sayang seribu sayang isi kemerdekaan ada yang oleng ke belakang
Mengisi kemerdekaan dengan korupsi berjamaah
Mengisi kemerdekaan dengan adu domba sesama
Mengisi kemerdekaan dengan larut dalam dugem dan kehidupan bebas 

Tidak lagi belajar malah bergaya vulgar
Tidak lagi bekerja keras malah bergaya bablas
Tidak lagi pintar malah bergaya sok tenar 
Tidak lagi beriman malah bergaya sok preman

Mengisi kemerdekaan tidak lagi full senyuman
Mengisi kemerdekaan tidak lagi taat aturan
Mengisi kemerdekaan tidak lagi amar makruf nahi mungkar 
Mengisi kemerdekaan tidak lagi dengan kesyukuran

Apakah dikatakan rajin belajar lalu mengisi kemerdekaan dengan kerja, kerja, dan kerja?
Apakah dikatakan rajin bekerja lalu menjual aset negara?
Apakah dikatakan rajin belajar lalu buat aturan yang tiada bernalar dan semua dihajar?
Apakah dikatakan kerja keras lalu melupakan dimensi keilahian yang khas?

Rasanya malu seribu malu
Jika mengisi merdeka malah mendekat kepada penjajah
Jika mengisi merdeka sekadar lelucon dan canda tawa
Jika mengisi merdeka sekadar hura-hura dan terasa berat penuh biaya

Tiadalah dikatakan merdeka jika pemikiran di kepala masih ikutan penjajah
Tiadalah dikatakan Merdeka jika ekonomi masih diatur kapitalisme durjana
Tiadalah merdeka jika politik dan hukum masih dikuasai kemunafikan
Dan tiadalah merdeka jika manusia masih menghamba manusia

Mengisi tangki merdeka perlu tahu hakikat dan syariat 
Agar tegak lurus dan benar sesuai thariqat
Supaya faham apa itu merdeka berdasar ma'rifat
Dan agar merdeka betul-merdeka buka rasa merdeka tetapi terjajah

Bapak ibu guru ingin kembali bertanya pada murid-muridnya
Bagaimana pilihan siswa mengisi merdeka di dunia global ini?
Masihkah yang dulu murid mengisi kemerdekaan sangat amit-amit?
Termasuk Anda yang membaca puisi ini bagaimana mengisi kemerdekaan itu?


Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar