Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Woro-Woro Merdeka (17): Perlahan Merah Putih Diturunkan


Topswara.com -- Akhir Agustus sudah di penghujung bulan
Bersamaan berangsur gempita yang mulai hilang
Suara ha ha hi hi pelan-pelan sirna
Dan hadiah-hadiah sudah terbagi semua

Adakah di antara jutaan rakyat Indonesia
Bergaya merdeka tetapi nasib seolah hidup dalam penjajahan?
Adakah sekelumit rakyat yang hidup di bawah
Merasakan hidup pahit dan kembali menjalani hidup seperti sembelit?

Perlahan merah putih diturunkan sebagaimana terpasang di tiang
Merah putih telah menjadi saksi bagaimana rakyat negeri ini merayakan kemerdekaan?
Di antara insiden kecelakaan karnaval yang menewaskan
Hingga parade lelucon di atas panggung ada yang tiba-tiba tersungkur dan wafat

Merah putih yang berkibar di istana
Meliukkan diri bersama semilir vokal rungkad
Setiap masa kekuasaan kan dipergilirkan di dunia
Tiada yang abadi karena manusia pun bergantian

Merah putih yang terpasang di kampung dan komplek perumahan
Perlahan diturunkan dan kembali disimpan
Seiring semarak kemerdekaan itu meredup
Seiring semangat hidup untuk tetap hidup

Kembali rakyat akan disuguhi dengan fenomena langka
Pertalite akan digantikan saudara tuanya
Polusi Jakarta jadi topik utama menjelang pindah ibu kota
Dan rakyat kembali hidup seperti sedia kala sebelum perayaan kemerdekaan tiba

Inilah hidup sesungguhnya dalam dunia nyata
Fantasi kemajuan seolah slogan dan branding yang nihil
Maju negaranya bahagia rakyatnya
Mau dengan siapa dan pakai sistem apa?

Terkadang malu kepada pahlawan terdahulu
Merobek warna biru bendera kaum musuh
Kini jiwa ini kerdil seolah satu sama lain saling memangsa sesama anak bangsa
Negeri ini bukan milik siapa pun tetapi milik Sang Khaliq

Sejenak melupakan Tuanku Diponegoro
Sejenak melupakan Pangeran Hasanuddin
Sejenak melupakan Cut Nyak Din
Dan sejenak melupakan Jenderal Sudirman

Pahlawan pendahulu telah menyontohkan perjuangan
Garis lurus melawan penjajahan atas dorongan keimanan
Pantang berkawan dan berkoalisi dengan penjajah yang penuh tipu muslihat
Kini wahai anak-anak negeri coba kembali melihat

Silakan merah putih kembali diturunkan dan disimpan
Namun kehidupan terus berkelanjutan
Tantangan ke depan jauh lebih pelik dan non fisik
Hidup mulia atau mati syahid itulah ruh perjuangan yang patut dibanggakan


Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar