Topswara.com -- Rempang kini melang-lang
Dibahas dan diulas penuh padat nan lugas
Tanah ulayat milik ihyaul mawat
Anak adat dirampas hak hidup oleh kapitalis beringas
Tanpa miliki sertifikat tanah apakah dengan mudah dibuldoser?
Demi kepentingan siapa rakyat tanpa perlindungan dari kengerian perundungan
Siapa yang miliki hak mengapling tanah?
Tanah yang telah bermetamorfosa demi investasi pembangunan kota
Rempong bukan omong kosong
Keberlanjutan suatu cara untuk hidup lebih bahagia
Di cerita senja ada seseruput kata
Rempang juga urusan kita
Rempong bukan kepompong metamorfosa
Sebuah peduli terhadap nasib anak bangsa
Tanah milik bangsa Indonesia
Kok ya mudah dijual dan dimiliki tuan tanah
Rempang seperti rimpang
Sebuah gugusan bagian dari bahan penyehat bangsa
Senyampang Rempang masih membahana
Wajib bagi semua untuk membelanya
Pada ujung dari akhir semua
Ingin semua beres dan rampung
Di titik nol semua akan sadar
Siapa salah dan siapa benar?
Rempang bukan lapangan ping-pong
Rempong bukan tabiat kosong
Rampung bukan terjebak dalam tempurung
Bermula dari Rempang akan sadar ini akhir sebuah kekuasaan
Rempang
Rempong
Rampung
Ramping
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar