Topswara.com -- Tawuran yang dilakukan sekelompok remaja kembali terjadi dini hari di Jalan Dr. Mansyur, Kecamatan Medan Sunggal. Dari rekaman video terlihat kedua kelompok remaja saling serang menggunakan petasan, bom molotov, dan benda lainnya seperti besi panjang. Akhirnya beberapa jam kemudian mobil patroli datang untuk membubarkan kedua kelompok remaja yang sedang tawuran (waspada.co.id, 20/08/2023).
Sangat disayangkan, ternyata remaja yang melakukan tawuran masih di usia yang produktif, di mana seharusnya remaja tersebut bisa melakukan aktivitas bermanfaat lainnya atau bahkan berhak mendapatkan fasilitas pendidikan layak, dan pengembangan diri dari pemerintah setempat, justru sebaliknya pemerintah tidak melakukan penanganan yang aktif dan solutif.
Kejadian ini bukanlah yang baru terjadi melainkan sudah sering, tetapi tidak kunjung diselesaikan. Kesulitan ekonomi menjadi penyebab utama terjadinya tawuran, banyak remaja yang kini putus sekolah tidak ada lagi biaya untuk melanjutkan sekolah.
Sehingga remaja yang putus sekolah lebih memilih sibuk melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat, dan membentuk geng atau semacam kelompok tawuran.
Bukan hanya faktor ekonomi saja yang menjadi penyebabnya, termasuk pergaulan bebas makin bablas turut menjadi sebabnya tawuran, lengkap sudah kekacauan yang dialami remaja.
Para orang tua yang tadinya menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan layak, malah tidak mampu memenuhi kebutuhannya lantaran sulitnya mendapatkan pekerjaan yang menjadi penghalang remaja mengenyam pendidikan.
Jadi, remaja yang ini mau meminta pertolongan kepada siapa lagi kalau bukan pada pemerintah? Mengapa pemerintah seolah-olah menutup mata dan tidak peduli dengan kondisi parah yang dialami remaja saat ini.
Seharusnya pemerintah sudah sibuk bertindak cepat dan tepat agar tawuran hingga kriminalitas di Medan segera terselesaikan. Dengan ikut memfasilitasi pendidikan remaja dan memberikan pekerjaan kepada orang tuanya agar mudah memberikan pendidikan.
Sehingga bagi pejalan kaki maupun yang berkendara nantinya tidak mengalami dampak buruk akibat tawuran atau kenakalan remaja yang terus terjadi. Karena seharusnya keamanan masyarakat merupakan bagian yang harus diperhatikan pemerintah agar masyarakat bisa melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik.
Tawuran Terus Terjadi, Gagalnya Sistem Demokrasi
Kenapa tawuran tidak bisa diselesaikan pemerintah? Di manakah jaminan pemerintah dalam sistem demokrasi, bahwa kemanusian, keadilan, dan beradab? Kalaulah kerusakan remaja tidak menjadi fokus kerjanya pemerintah, hal ini membuktikan telah gagalnya sistem demokrasi dalam mengayomi masyarakat, yang sangat menjunjung tinggi nilai Pancasila agar diterapkan di kehidupan masyarakat.
Apabila kenakalan dan amoral remaja kian merajalela dan tidak kunjung diselesaikan, dapat dipastikan sistem demokrasi sedang mengalami kemunduran yang kian jelas, solusi yang ditawarkan pun makin samar. Setiap pemerintahnya mengabaikan tugas yang sudah seharusnya dilakukan, akan tetapi tidak dilaksanakan dengan baik dan benar.
Masa Depan Cerah dengan Islam Kaffah
Oleh karena itu, masalah yang terus terjadi adalah masalah sistemik yang harus segera diselesaikan dan diperbaiki dari pangkalnya, yakni dengan penerapan Islam secara kaffah (menyeluruh), karena hanya dengan Islam sajalah masa depan remaja dijamin berjalan dengan baik tanpa kekacauan, jikalau terjadi kekacauan akan segera diselesaikan tanpa penundaan.
Lihatlah bagaimana peradaban Islam yang sudah pernah terwujudkan, di mana sangat jauh dari kasus yang terjadi setiap harinya, setiap pergantian khalifah (pemimpi) sepanjang abadnya tercatat hanya 200 kasus saja, menunjukkan setiap harinya jarang dijumpai masalah, jika ada masalah akan langsung dituntaskan oleh khalifah.
Karena dalam Islam menjaga remaja dan tidak meninggalkannya merupakan kewajiban yang telah Allah perintah. Ketika khalifah meninggalkannya, maka khalifah tersebut tidak amanah dalam menjalankan tugasnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa’ [4]: 9).
Remaja juga akan mendapatkan pendidikan yang memuliakannya dengan pola pikir dan sikap yang Islam, hal ini tidaklah sulit diwujudkan. Setiap Muslim dibina dengan pendidikan ilmu Islam, dapat dipastikan ketika ia melakukan suatu perbuatan maka, standarnya adalah halal dan haram, dan dilihat pula apakah Allah ridha atau tidak dengan perbuatannya.
Bahkan remaja diarahkan berlatih agar memiliki mental yang kuat bukan untuk tawuran melainkan untuk berjihad di jalan Allah dalam menaklukkan wilayah yang wajib tunduk di dalam sistem Islam. Di sinilah peran penting Islam dalam menjaga remaja dan tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padanya.
Ibaratkan masa depan remaja tidak hanya secerah mentari bahkan bisa melebihi, artinya seperti itulah kehidupan remaja dijaga dengan baik tatkala sistem yang dipakai berasal dari Allah Swt. bukan berasal dari akal manusia yang semakin menimbulkan kekacauan dan tidak pernah menyelesaikan masalah. Maka, mari bersama-sama segera menerapkan Islam kafah dengan begitu kehidupan remaja makin terarah.
Wallahualam bissawab.
Oleh: Muzaidah
Aktivis Muslimah
0 Komentar