Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menyandarkan Ilmu kepada Guru (Serial Adab kepada Guru Bagian 7)


Topswara.com -- Termasuk adab kepada guru adalah menyandarkan Ilmu kepada guru. Yakni pada saat kita mendapatkan ilmu berupa penjelasan suatu pelajaran atau faedah terhadap suatu perkara. Hal ini juga merupakan tanda keberkahan ilmu kita.

Abu ‘Ubaidah dalam Al-Ilma’ li Al-Qadhi ‘Iyadh, beliau berkata, “Di antara tanda mensyukuri nikmat ilmu adalah ketika ada sesuatu yang samar dan tak ada keterangan ilmu ketika itu lantas ada yang memberikan pencerahan, maka kita katakan bahwa kita telah mendapatkan faedah dari si fulan. Itulah tanda mensyukuri ilmu.” (Lihat Ma’alim fi Thariq Thalib Al-‘Ilmi, hlm. 210)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Di antara bentuk berbuat baik yaitu menyandarkan suatu faedah ilmu pada orang yang pertama kali mengatakannya. Siapa yang melakukan seperti itu, maka berkahlah ilmu dan keadaannya. Siapa yang keadaannya sebaliknya, maka ilmu dan keadaannya tidaklah dikaruniai keberkahan. Kebiasaan para ulama, mereka selalu menyandarkan ilmu pada siapa yang mengatakannya. Moga Allah beri taufik pada kita untuk terus bisa menerapkannya.” (Bustan Al-‘Arifin, dinukil dari Ma’alim fi Thariq Thalib Al-‘Ilmi, hlm. 211)

Ada yang pernah mengatakan pada Abu Bakr Al-Maruzi bahwa ilmu yang diperoleh ini telah disebarkan atas nama Abu Bakr Al-Maruzi. Abu Bakr lantas menangis. Ia mengatakan,

Ù„َÙŠْسَ Ù‡َØ°َا العِÙ„ْÙ…ُ Ù„ِÙŠ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ…َا Ù‡َØ°َا عِÙ„ْÙ…ُ Ø£َØ­ْÙ…َدَ بْÙ†ِ Ø­َÙ†ْبَÙ„ٍ

“Ilmu tersebut bukan dariku. Ilmu tersebut hakikatnya dari Ahmad bin Hambal.” (Tarikh Baghdad, 4: 424).

 Jadi penjelasan seorang guru yang kemudian menghasilkan faedah atau ibaroh yang dengan itu suatu perkara menjadi jelas bagi kita haru kita syukuri. Dan salah satu bentuk syukur kita adalah dengan selalu menyandarkan Ilmu ini kepada guru. Ini juga merupakan penghormatan kita kepada guru.

Merupakan su'ul adab jika kita mengungkapkan suatu ibaroh atau faedah ilmu kemudian mengesankan kepada orang lain bahwa itu dari kita sendiri sebab tidak menyebutkan bahwa itu dari guru. Jika hal ini sengaja dilakukan untuk branding diri sebagai ulama maka bisa termasuk tanda ilmu yang tidak bermanfaat. Na'udzubillah min dzalik.

Selamat berjuang Sobat. Semoga ilmu kita ilmu yang manfaat dan berkah. Aamiin.[]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar