Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ke Mana Ujung Kezaliman


Topswara.com -- Ada nasihat menarik yang ditulis oleh al-Allamah Abu Bakar al-Muradi (w. 489 H), dalam kitabnya Kitab as-Siyasah fi Tadbir al-Imarah

إذا قوى السلطان جنده بإضعاف رعيته، فهو مضعف لجنده، ومتلف لملكه، وإذا أضعف جنده بقوة رعيته فهو متلف لجنده ومسفد لملكه، فليكن غرضه العدل في سيرته بين جنده ورعيته

"Ketika penguasa memperkuat tentaranya dengan melemahkan rakyatnya, maka dia sebenarnya sedang melemahkan tentaranya, dan menghancurkan kekuasaannya. Ketika dia melemahkan tentaranya dengan kekuatan rakyatnya, maka dia sebenarnya juga sedang menghancurkan tentaranya, dan merusak kekuasaannya. Hendaknya penguasa itu menjadikan keadilan dalam rekam jejaknya, adil terhadap tentara dan rakyat, sebagai tujuannya."

Maka, kebijakan dan semua tindakan zalim dengan menggunakan alat negara, tidak pernah mendatangkan kebaikan, selain luka dan kehancuran. Itulah yang selalu terjadi di dalam sejarah kekuasaan. Itulah yang ditulis oleh al-Muradi di atas

Karena itu, makin zalim sebuah rezim, maka makin cepat rezim itu jatuh dan terkubur. Meski mereka menggunakan berbagai cara untuk menutupi kezalimannya.

Sebaliknya, keadilan meski berat ditegakkan, tetapi keadilan itu akan menghadirkan ketenteraman dan kebaikan. Bahkan, keadilan lebih ditakuti ketimbang senjata tajam.

Al-Allamah Abu Bakar al-Muradi menjelaskan:

العدل يزيد السلطان علوه، وينصره على عدوه، والعدل أنصار من الرجال

"Keadilan akan menjadikan penguasa semakin hebat. Bisa menolongnya kalahkan musuh. Keadilan itu bak pasukan kesatria."

Beliau melanjutkan:

ودرة عمر كانت أهيب من سيف الحجاج

Mutiara (bukan senjata pembunuh) milik 'Umar (bin al-Khatthab) lebih menakutkan ketimbang pedang milik al-Hajjaj (bin Yusuf as-Saqafi - penguasa di era Bani Umayyah yang kejam)

Kitab as-Siyasah fi Tadbir al-Imarah, h 37 dan 43

Allah bahkan berjanji

وَسَیَعۡلَمُ ٱلَّذِینَ ظَلَمُوۤا۟ أَیَّ مُنقَلَبࣲ یَنقَلِبُونَ

"Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali." [Q.s. Asy-Syu'ara: 227]


K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A.
Khadim Ma'Had Syaraful Haramain
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar