Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ibu Tangguh Zaman Now


Topswara.com -- Menjadi Ibu tangguh jaman now, terutama di era kemerdekaan ini sungguh penuh tantangan. Satu hal yang sangat sulit tapi mesti terus diupayakan jika menginginkan generasi penerus kita menjadi generasi dambaan umat.

Ibu, ditangannya ada tanggung jawab besar. Tugas besarnya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga sangat menentukan kualitas anak-anak yang menjadi amanahnya. Apalagi ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, sehingga didikan awal seorang ibu menjadi pondasi awal bagi pendidikan generasi selanjutnya.

Untuk itu, seorang wanita dituntut menjadi ibu tangguh bagi anak-anaknya. Ibu yang mempunyai keimanan dan ketakwaan yang kokoh yang akan menancapkan pendidikan dasar akidah bagi anak-anaknya. 

Ibu tangguh juga harus paham betul tugas dan amanahnya sebagai seorang ibu, yang tak hanya membesarkan tetapi sekaligus mendidik anak-anaknya menjadi generasi muslim yang berkualitas. Ibu tangguh juga harus kuat dan cakap menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam mendidik anak, apalagi saat ini.

Di era yang katanya 'merdeka' ini ternyata kita tidak sebenar-benarnya merdeka. Jika kemerdekaan hakiki dimaknai sebagai bebas dari penghambaan kepada selain Allah, maka saat ini kita jauh dari makna merdeka. 

Karena faktanya sebagian umat Islam saat ini menghamba kepada 'ilah- ilah'/sesembahan selain Allah. Ada 'isme- isme' yang saat ini dipuja, diagung-agungkan dan dipraktekkan dalam kehidupan umat Islam: sekularisme, kapitalisme, liberalisme, hedonisme, pluralisme. 'Isme-isme' kufur ini sukses mewarnai kehidupan umat Islam sehingga sangat berpengaruh besar kepada ibu sebagai pendidik generasi.

Sekularisme telah mengarahkan para generasi untuk meninggalkan syariat Islam ketika mereka beraktivitas di luar rumah. Agama dianggap sebagai urusan pribadi yang tak perlu dibawa ke ranah publik. 

Silakan menjalankan agama dan beribadah sesuai tuntunannya, asal di rumah saja. Begitulah, akhirnya generasi muslim menjadi generasi yang sekuler.

Kapitalisme sebagai nilai penting dalam sekularisme juga mewarnai kehidupan generasi muslim. Kesuksesan hidup dinilai dari seberapa besar kapital/uang yang dimiliki. Orientasi belajar dan tujuan hidup di masa mendatang mengarah pada kapital/ uang yang ingin dicapai. Time is money, begitulah semboyan hidup mereka.

Hedonisme, gaya hidup serba boleh juga menjadi ciri khas generasi muslim saat ini. Pacaran, seks bebas, miras, narkoba, dan gaya hidup barat kufur lainnya diadopsi dan menjadi hal yang biasa. Ga trendi kalau sampai ga melakukannya.

Demikianlah kondisi generasi saat ini. Merupakan ujian dan tantangan bagi ibu untuk terus mendidik generasi agar bisa lepas dari belenggu pemikiran-pemikiran kufur di atas. Lantas apa yang harus ibu tangguh lakukan agar bisa menyelamatkan generasi?

Pertama, thalabul Ilmi. Ibu tangguh harus tetap dan selalu menuntut ilmu agama Islam secara kaffah. Pemahaman keislaman ibu tangguh akan menjadi bekal untuk mendidik generasi.

Kedua, bergaul dengan ibu-ibu shalihah. Berkumpul dengan ibu-ibu yang memiliki pemahaman Islam yang sama akan sangat membantu untuk saling menguatkan visi dan misi bersama terkait pembinaan generasi.

Ketiga, menumbuhkan kepedulian pada kondisi generasi dan umat secara umum. Ibu tangguh harus memahami bahwa generasi muslim merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat secara umum. Sehingga untuk menyelamatkan generasi, ibu tangguh juga harus peduli pada kondisi masyarakat.

Akan tetapi upaya-upaya di atas tidak akan berhasil maksimal selama umat Islam masih berada dalam cengkeraman sistem sekularisme kapitalisme. Ibu tangguh yang akan mendidik generasi tangguh hanya akan bisa terwujud dalam sistem yang mendukung yakni sistem Islam.

Wallahu a'lam bish-shawab 


Oleh: Salma
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar