Topswara.com -- Rakyat berpesta dalam porsi remah-remah
Penguasa berpesta pora di puncak klasemen kekeuasaan
Rakyat merengkuh hadiah biasa di atas pinang
Penguasa mengambil hadiah dari pemberian pencarian perlindungan
Pesta pora para juara
Dalam balutan Agustusan ceria
Meriah sesaat yang tidak meraih bahagia
Ada yang mengeluh dan ada yang ditakuti denda
Pesta euforia rakyat seolah dibuat gembira
Diciptakan gebyar panggung gembira
Diundang biduan wanita bersama lantunan nyanyian
Lagu dengan nada yang jauh dari semangat perjuangan
Ayo.. ayo.. ayo...
Teriak penonton menyemangati peserta panjat pinang
Dapat kaos dan hadiah biasa sudah girang
Dibagilah bersama teman-teman senangnya bukan kepalang
Diam-diam sumber daya alam dihadiahkan kepada asing
Dikeruk malam, pagi, dan siang
Rakyat disibukkan dengan tekanan ekonomi yang mengguncang
Ayo bung! Rebut kembali kekayaan alam yang menjadi milik rakyat malang
Pesta pora juara di mana-mana
Mengusung trophy di panggung saja sudah wah
Dapat sepeda dan doorprize hidup surprise
Ada hadiah dari Allah berupa alam dan yang terkandung di dalamnya tidak dilirik semata-mata
Pesta pora penjaga istana belumlah usai
Sudah dapat segunung kekuasaan
Ingin kembali mereguk samudera kekuasaan
Kalau bisa dunia seisinya dalam pelukan dan genggaman
Yang namanya pesta ada batasnya
Besaran biaya tidak dihitung untung ruginya
Neraca laba rugi tidak diperhatikan balancenya
Ujung dari semua bahagia materi pun sirna
Pesta pora juara umum
Meminta kembali kepada raja mengembalikan tanggung jawabnya
Rakyat jelata tidak butuh sepeda dan sepatu gajah
Cuma satu pinta: "kapan hidup sejahtera dalam kecukupan sandang, papan, dan pangannya?"
Pesta pora
Pedang pora
Pura-pura
Lupa-lupa
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar