Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tips Menumbuhkan Kesadaran Bayar Utang Tepat Waktu


Topswara.com -- Berutang tanpa bunga memang dibolehkan. Namun hukum melunasinya wajib. Maka, janganlah gampang berutang dan kalaupun berutang lunasilah secepatnya atau paling tidak lunasilah sesuai jadwal. Bagi Anda yang berutang ataupun berencana melakukannya ada baiknya membaca tips di bawah ini. Semoga dapat membantu. 

𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒈𝒂𝒎𝒑𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈. Meski berutang tanpa bunga itu dibolehkan, berutanglah bila benar-benar mendesak untuk memenuhi kebutuhan primer. Bila tidak mendesak, lebih baik bersabar menabung sampai uangnya cukup.

𝑲𝒆𝒅𝒖𝒂, 𝒖𝒌𝒖𝒓 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒏𝒋𝒂𝒎. Bila kemampuan membayar utangnya per bulan Rp1 juta maka janganlah meminjam dengan cicilan per bulan di atas nominal tersebut. Menyepakati cicilan di atas kemampuan sama saja dengan merencanakan merusak kesepakatan. 

𝑲𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂, 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒍𝒖𝒏𝒂𝒔𝒊 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒋𝒂𝒅𝒘𝒂𝒍, 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒍𝒂𝒈𝒊. Salah satu caranya dengan menambah pemasukan yang halal dan atau menghentikan pengeluaran sekunder apalagi tersier. Bila perlu lebih ketat lagi dalam pengeluaran primer, misal, yang tadinya makan sehari tiga kali menjadi dua kali; yang tadinya makan lauk daging menjadi tahu tempe. 

𝑲𝒆𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕, 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒂𝒕𝒂𝒕 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒈𝒔𝒖𝒓𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓𝒂𝒏. Hal itu penting dilakukan agar tidak timbul perselisihan jika salah satu atau kedua belah pihak lupa akan jumlah utang dan cicilan yang telah dibayarkan. Selain itu, memudahkan ahli waris untuk meneruskan pembayaran hingga lunas bila salah satu atau kedua pihak meninggal. 

𝑲𝒆𝒍𝒊𝒎𝒂, 𝒓𝒂𝒋𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒐𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒉𝒖𝒔𝒚𝒖𝒌 𝒅𝒊 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖-𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒎𝒖𝒔𝒕𝒂𝒋𝒂𝒃 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈. Salah satu doa yang dapat dibaca sebagai berikut: 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

𝐴𝑙𝑙𝑎𝑎ℎ𝑢𝑚𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖 𝑎'𝑢𝑢𝑑𝑧𝑢 𝑏𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑚𝑚𝑖 𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑑𝑧𝑎𝑛, 𝑤𝑎 𝑎'𝑢𝑢𝑑𝑧𝑢 𝑏𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 '𝑎𝑗𝑧𝑖 𝑤𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑙, 𝑤𝑎 𝑎'𝑢𝑢𝑑𝑧𝑢 𝑏𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑏𝑛𝑖 𝑤𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑘ℎ𝑙, 𝑤𝑎 𝑎'𝑢𝑢𝑑𝑧𝑢 𝑏𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑖𝑛 𝑞𝑎ℎ𝑟𝑖𝑟 𝑟𝑖𝑗𝑎𝑎𝑙. 

Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesumpekan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari ketakutan dan kekikiran, dari lilitan utang dan kedzaliman orang-orang.”

𝑲𝒆𝒆𝒏𝒂𝒎, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒏𝒅𝒂-𝒏𝒖𝒏𝒅𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈. Meski tidak ditagih, utang tetap saja wajib dibayar. Menunda-nunda pembayarannya padahal mampu untuk membayarnya (baik secara mencicil ataupun langsung melunasi) termasuk kezaliman. Rasulullah SAW bersabda, “Menunda-nunda membayar utang bagi orang yang mampu (membayar) adalah kedzaliman” (HR Bukhari).

𝑲𝒆𝒕𝒖𝒋𝒖𝒉, 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒉𝒖𝒃𝒖𝒏𝒈𝒊 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒑𝒊𝒏𝒋𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒋𝒂𝒅𝒘𝒂𝒍 𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈. Bila Allah SWT menguji dengan kesempitan rezeki sehingga tidak memungkinkan membayar utang sesuai jadwal maka segera hubungi pemberi pinjaman untuk meminta maaf dan meminta jadwal ulang pembayarannya.

Demikian tipsnya. Semoga kita semua termasuk orang yang tidak mudah berutang dan kalaupun berutang segera dapat dilunasi sehingga tidak menimbulkan masalah di dunia apalagi di akhirat nanti. 𝐴𝑎𝑚𝑖𝑖𝑛.[]


Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar