Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anaknya


Topswara.com -- Berikut ini adalah beberapa perintah dalam syariah kepada orang tua terkait kewajiban terhadap anak-anaknya, meliputi pendidikan, pengajaran dan pergaulan secara umum.

Pertama, memberikan kepada anak nama yang baik.

إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ

“Sesungguhnya pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak kalian. Oleh karena itu, buatlah nama yang baik untuk kalian.” (HR. Abu Daud).

Kedua, menyambut kelahiran anak dengan syukur, diantaranya bentuknya dengan melaksanakan sunnah aqiqah.

 اْلغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَاَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَ اَمِيْطُوْا عَنْهُ اْلاَذَى

“Tiap-tiap anak itu ada ‘aqiqahnya. Maka sembelihlah hewan untuknya, dan buanglah kotoran darinya (cukurlah rambutnya)“. (HR. Bukhari).

Ketiga, memenuhi kebutuhan nafkah anak, seperti memberikan ASI dan kebutuhan asasi lainnya.

 وَٱلۡوَ ٰ⁠لِدَ ٰ⁠تُ یُرۡضِعۡنَ أَوۡلَـٰدَهُنَّ 

"Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya..." (QS. Al Baqarah : 233)

Keempat, menanamkan kepada mereka nilai-nilai iman sebelum hal lainnya.

 كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم ونحن فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فتعلمنا الإيمان قبل أن نتعلم القرآن ثم تعلمنا القرآن فازددنا به إيماناً 

"Kami dahulu saat usia belia di masa Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam, belajar iman sebelum Al Qur'an." (HR. Ibnu Majah).

Kelima, mendidik mereka adab dan kesantunan sebelum mengajarkan ilmu yang lain.

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

"Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu." (imam Malik).

Keenam, mengajarkan shalat

 ﻣُﺮُﻭﺍ ﺃَﻭْﻻﺩَﻛُﻢْﺑِﺎﻟﺼَّﻼﺓِ ﻭَﻫُﻢْ ﺃَﺑْﻨَﺎﺀُ ﺳَﺒْﻊِ ﺳِﻨِﻴﻦَ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎﻭَﻫُﻢْ ﺃَﺑْﻨَﺎﺀُ ﻋَﺸْﺮٍ

"Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan hukumlah mereka karena meninggalkannya diusia 10 tahun." ( HR. Abu Daud)

Ketujuh, mengajarkan ilmu Al-Qur'an

علِّمُوا أولادكم القُرآن، والقُرآن سيُعلِّمهُم كُلَّ شَي

"Ajari anak-anakmu Al-Qur'an, nanti Al-Qur'an yang akan mengajarinya ilmu lainnya ke anakmu." (Ali bin Abi Thalib).

Kedelapan, menanamkan kecintaan kepada Nabi lewat sirahnya.

كنا نعلَّمُ مغازي النبي وسراياه كما نعلَّمُ السورةَ من القرآن

"Kami dahuku diajari sejarah peejuangan Nabi dan sirahnya sebagaimana kami diajari surah-surah Al-Qur'an.

Kesembilan, memberikan mereka panutan lewat kisah orang-orang shalih dan keteladanan orang tuanya.

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ 

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (Qs.Yusuf : 111).

Kesepuluh, mengajak untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi keburukan.

یَـٰبُنَیَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَاۤ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَ ٰ⁠لِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ 

"Wahai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang baik dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS. Luqman :17).

Kesebelas, mencintai dan menyayangi mereka

Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam mencium Hasan bin Ali. Seorang sahabat yang bernama Aqra bin Habis berkata, "Saya punya 10 anak dan tidak pernah mencium salah satu dari mereka." 

Beliau menatapnya seraya berkata :

من لا يرحم لا يُرحم

"Siapa pun yang tidak berkasih sayang maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari).

Kedua belas, berlaku adil kepada anak-anak

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ

"Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil kepada anak-anakmu." (HR. Muslim)

Ketiga belas, mengajarkan ketangkasan dan ketrampilan yang dibutuhkan.

عَلِّمُوا أَوْلاَدَكُم السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَرُكُوْبَ الخَيْلِ

"Ajari anak-anakmu berenang, memanah dan naik kuda". (Umar bin Khattab)

Keempat belas, memilihkan teman dan menjaga pergaulan mereka.

عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang itu akan mengikuti agama teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud)

Kelima belas, menikahkan mereka bila telah waktunya.

وَأَنكِحُوا۟ ٱلۡأَیَـٰمَىٰ مِنكُمۡ 

"Kawinkanlah yang belum kawin dari (anak-anak) kalian..." (QS. An-Nur: 32).

Wallahu a'lam.


Oleh: K.H. Ahmad Syahrin Thoriq
Pengasuh Pondok Pesantren Subulana Kota Bontang Kalimantan Timur 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar