Topswara.com -- Viral, seorang guru olahraga SMAN 7 rejang Lebong, Bengkulu, atas nama Zaharman (58) di ketapel oleh orang tua siswa sekolahnya. Akibatnya guru olahraga itu mengalami luka serius pada bagian wajahnya hingga mengalami kebutaan permanen.
Dilansir dari tempo, kejadian tersebut bermula ketika Zaharman menegur salah satu siswanya yang kedapatan merokok di area kantin sekolah pada Selasa pagi, 1 Agustus 2023. Usai ditegur bukannya berhenti merokok, siswa tersebut malah tak menggubrisnya. Merasa tidak dihargai, sang guru pun emosi, kemudian ia menendang siswa tersebut dan mengenai bagian mukanya.
Siswa tersebut tidak terima dengan perlakuan guru tadi. Kemudian ia mengadukan peristiwa kekerasan tersebut kepada orang tua nya. Orang tua siswa yang mendengar aduan dari anaknya tersebut terbawa emosi, kemudian ia pergi mendatangi sekolah dengan membawa ketapel dan menyerang mata sang guru hingga pecah. (Tempo, 4 Agustus 2023).
Konflik antara guru dan siswa bahkan hingga membahayakan nyawa ini bukanlah pertama kali terjadi. Berbagai kasus yang menunjukkan bagaimana buruknya adab murid terhadap guru sudah sering terjadi, hingga melibatkan orang tua murid ikut mencampuri.
Berulang nya kasus seperti ini jelas menunjukkan adanya masalah dengan kondisi dunia pendidikan saat ini. Murid yang seharusnya punya adab yang baik terhadap guru malah sebaliknya tidak menghormati.
Sementara, pembahasan tentang karakter peserta didik sudah sering dikaji. Kurikulum pendidikan pun sudah sering diganti dan diperbaiki. Lantas, masalah adab dan akhlak peserta didik masih saja belum teratasi.
Tentu Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kejadian seperti ini. Keluarga, lingkungan masyarakat hingga kebijakan yang ditetapkan negara jelas mempengaruhi. Masing-masing memiliki porsi pengaruh yang besar terhadap kondisi generasi.
Dari aspek keluarga bisa jadi karena latar belakang pengasuhan dan proses pendidikan orang tua terhadap anak yang kurang tepat, sehingga melahirkan anak yang minim adab. Belum lagi problem lingkungan masyarakat yang kurang baik.
Maraknya kasus kekerasan, perundungan hingga tontonan, dan berbagai konten yang tidak baik yang muncul di berbagai media sosial menjadi semakin mudah untuk dikonsumsi. Dan kondisi ini jelas berpengaruh besar terhadap karakter generasi.
Namun tidak hanya itu, negara pun jelas melalui kebijakan yang diterapkannya punya andil besar terhadap kondisi generasi ini. Melalui kurikulum yang diterapkan, pasti negara sudah mengatur output seperti apa yang ingin dicari dari generasi saat ini.
Sayang nya dengan kondisi sistem pendidikan sekular kapitalisme saat ini, negara hanya fokus melahirkan generasi-generasi yang siap mengejar materi. Mereka hanya disiapkan untuk bisa menjadi tenaga kerja yang berbakti pada para pengusaha, bukan menjadi generasi cemerlang yang punya kepribadian Islam dan Adab dan akhlak yang baik.
Maka tidak aneh krisis adab ini akan banyak terjadi di berbagai sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi. Karena input pendidikan yang diberikan sejatinya tidak menjadikan generasi ini menjadi generasi dengan kepribadian Islam yang sejatinya harus mereka miliki.
Maka, ketika ingin memperbaiki kondisi generasi saat ini menjadi generasi yang berkepribadian baik, punya adab dan akhlak yang juga baik, jelas sistem pendidikan Islam yang harus diadopsi karena memang sudah terbukti.
Oleh: Ratih Rahmawati, S.Si.
Aktivis Muslimah
0 Komentar