Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rusaknya Moral Generasi Akibat Liberalisme


Topswara.com -- Nasib generasi muda terancam tidak memiliki masa depan yang gemilang, layu sebelum berkembang adalah sebuah kata yang tepat untuk mereka yang terjerumus dalam pergaulan bebas.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat mencamtat bahwa pada remaja usia 16 dan 17 tahun ada sebanyak 60 persen remaja yang berhubungan seksual, dan pada usia 19 sampai 20 sebanyak 20 persen.

“Semoga kasus serupa tidak ada di Kepri. Dan kami selalu berupaya mencegah melalui forum genre tingkat kelurahan dan seluruh sekolah mengajak remaja menyongsong masa depan sehingga terbebas dari pergaulan seks bebas dan pernikahan dini,” ujar Kepala BKKBN Kepri, Rohina, Sabtu (5/8), dikutip dari batampos.com (6/8).

Sungguh mengenaskan nasib generasi muda saat ini, mayoritas pemuda dan pemudinya telah terperangkap nafsu dunia, yaitu seks bebas karena dangkalnya akidah yang dimiliki.

Melihat data statistik, praktisi psikolog keluarga, Nuzulia Rahma Tristinarum, mengungkapkan bahwa kasus remaja yang telah melakukan hubungan seksual termasuk besar. Jumlah pelakunya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut Nuzulia, banyak faktor yang membuat anak berani melakukan hubungan seksual di usia remaja, seperti remaja putri berusia 15 tahun yang tersangkut kasus hukum bersama kekasihnya. Pengetahuan yang kurang mengenai dampak seks bebas disinyalir menjadi salah satu penyebabnya, dikutip dari Republika.com (16/4).

Gagalnya Pendidikan

Pendidikan yang selama ini berlangsung tidak berimbas positif bagi pergaulan pada generasi muda. Kurikulum berganti-ganti tak ubahnya hanya sebatas pendidikan yang tidak membawa perubahan moral yang lebih baik. Justru kian hari kasus hamil di luar nikah semakin marak terdengar.

Pendidikan agama hanyalah formalitas semata, itu pun hanya dua jam dalam satu pekan. Inilah penyebab dangkalnya akidah yang dimiliki generasi muda saat ini. Ketakwaan individu itu pun luntur dan tergerus dengan arus liberal yang makin mengalir deras.

Masa depan mereka hancur seketika karena mengikuti kesenangan sesaat. Tidak jauh berpikir risiko yang nantinya akan diterima baik itu di dunia maupun hukuman kelak di akhirat.

Pendidikan seks dan reproduksi yang ditawarkan sebagai solusi tidak bisa menyelesaikan masalah sampai akarnya. Hanya akan menambah parah persoalan karena lahir dari paradigma Barat yang bertentangan dengan Islam.

Karena sistem liberalisme yang mengatasnamakan kebebasan menjadi tolak ukur bagi Barat. Mengesampingkan aturan agama dan lebih memilih kebebasan dalam segala hal, termasuk aturan dalam pergaulan. 

Inilah akibat dari penerapan sistem sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan, generasi dirusak secara masif peradaban pun akan hancur jika ini terus-terus dibiarkan.

Dunia Butuh Islam

Maka dari itu dunia saat ini sangat butuh dengan aturan Islam, aturan yang secara komprehensif menyelesaikan masalah pergaulan yang semakin parah.

Kuatkan lagi akidah generasi muda dengan belajar Islam secara menyeluruh. Kurikulum pendidikan agama saat ini juga harus diperbanyak pendidikan agama. Sehingga ketakwaan individu bisa kuat untuk melawan gempuran gaya liberal saat ini.

Akan tetapi jika mengandalkan ketakwaan individu saja tidaklah cukup, generasi muda butuh backup yang kuat agar mendapatkan prestasi untuk melejitkan potensinya. Inilah peran penting negara dalam menerapkan sistem Islam agar melahirkan peradaban emas seperti di masa kekhilafahan yang menjadikan Islam sebagai ideologi mereka.

Alhasil dengan Islam diterapkan dalam kehidupan, Muhammad Al Fatih mampu menembus tembok konstantinopel di usia yang masih muda. Akidah Islam jika dijadikan landasan kehidupan yang memancarkan aturan-aturan kehidupan dapat menjaga kemuliaan generasi dan peradaban Islam yang gemilang.

Wallahu a'lam bissawab


Oleh: Munamah
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar