Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Potret Buruk Pengasuhan Anak


Topswara.com -- Setiap tanggal 23  Juli selalu diselenggarakan peringatan Hari Anak Nasional, dengan anggapan dapat melindungi, menjadikan anak-anak semakin maju dan lebih baik. Namun sayangnya, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tidak memberi efek apapun kepada para generasi, justru problem yang dihadapi oleh anak kian kompleks.

Peringatan Hari Nasional di negeri ini mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” acara ini diikuti sekitar 644 anak dari seluruh Indonesia yang dipusatkan di Kota Semarang, Antarafoto.com (23- 7 -2023).

Selain itu pemerintah melalui menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak PPPA  Bintang Puspa Yoga memberikan penghargaan kepada beberapa provinsi kabupaten/kota layak anak. 

Provinsi layak anak diberikan kepada 14 provinsi yang telah bekerja keras untuk mengupayakan kabupaten/kota di wilayahnya. Dalam mewujudkan kota layak anak menurut Bintang Puspa Yoga, penghargaan yang diberikan kepada kabupaten/kota layak anak 2023 ini sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan keseriusan para pemimpin di provinsi tersebut yang berupaya keras dalam mewujudkan wilayah yang aman bagi anak, Antara News (23-7-2023).

Peringatan Hari Anak Nasional digelar dengan begitu meriah setiap tahunnya yang disertai slogan-slogan yang luar biasa, seremonial peringatan tersebut dianggap sebagai bentuk kepedulian dan perlindungan terhadap anak oleh negara. 

Padahal tanpa atau adanya peringatan tersebut perlindungan terhadap anak adalah tanggung jawab negara. Namun sayangnya, peringatan Hari Anak Nasional tidak ubahnya seremonial Semata yang terus berulang setiap tahunnya tanpa memberi efek nyata dalam kehidupan.

Sebab, fakta yang terjadi di masyarakat tidak seindah slogan yang diucapkan, karena yang terjadi di masyarakat sangatlah miris sekali. Banyak anak-anak yang berada di bawah garis kemiskinan mengalami kondisi  gizi buruk atau stunting.

Alih-alih dapat mengatasi dan melindungi serta menyelamatkan anak-anak dari kemiskinan, gizi buruk, stunting serta kerasnya arus perubahan zaman. Saat ini problem yang dihadapi anak justru makin kompleks mulai dari adanya kekerasan seksual yang semakin meningkat yang dialami anak laki-laki maupun perempuan, di perkotaan maupun di pedesaan. 

Pergaulan bebas yang menjerat anak-anak yang menjadikan mereka nyaman melakukan tindakan yang bertentangan dengan moral semisal perzinahan, narkoba, kekerasan seksual, flexing, bullying, pelecehan dan masih banyak lagi kenakalan-kenakalan di luar nalar yang dilakukan oleh para remaja.

Meningkatnya kriminalitas di kalangan remaja menunjukkan potret buruknya anak dalam asuhan kapitalisme, dan buruknya hasil penerapan sistem kapitalisme, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan.

Sekularisme menjadikan anak-anak dididik dengan cara pandang materi dan kepuasan semata yang menjadikan mereka tidak merasa takut melakukan kemaksiatan. 

Pun juga menunjukkan kesalahan tata kelola hukum yang amburadul, hal ini menjadi pemicu terjadinya kenakalan remaja sebab hukum yang diterapkan tidak mampu memberi efek Jera kepada para pelaku kriminal. 

Ditambah lagi negara saat ini berlepas tangan dari tanggung jawabnya mendorong generasi masyarakat memiliki keimanan dan ketakwaan individu yang menjadikan lemahnya keimanan mereka.

Sistem kapitalisme menjauhkan negara berperan dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyat baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan. Akibatnya rakyat harus jungkir balik kerja banting tulang sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. 

Negara lebih berpihak kepada para oligarki dengan menyerahkan pengelolaan sumber daya alam kepada mereka. Sehingga menjadikan masyarakat semakin sengsara. Kemiskinan, lemahnya iman, serta tidak adanya peran negara dalam mengurusi rakyatnyalah yang menjadi faktor pemicu masyarakat bertindak sesuai dengan nafsu syahwat yang tidak menggunakan akal sehatnya.

Islam Sebagai Solusi 

Berbagai problem yang dihadapi oleh anak membutuhkan solusi tuntas, solusi terbaik dalam mengatasi problem anak hanya ada dalam sistem Islam yang mengambil rujukan bersumber dari syariat Allah sang pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan.

Dalam Islam perlindungan terhadap anak menjadi prioritas sebab anak adalah agen perubahan yang akan melanjutkan estafet kegemilangan Islam. Di pundak merekalah kemajuan dan kemenangan Islam dibebankan karenanya dalam pandangan Islam anak atau masyarakat menjadi prioritas utama. 

Negara memiliki kewajib mengurusi dan bertanggung jawab secara penuh dalam mensejahterakan rakyatnya termasuk anak-anak sebab negara adalah rain pengurus bagi rakyatnya sabda Rasulullah

“Imam atau khalifah adalah ra’in pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya”( HR Al Bukhari).

Negara Islam menjamin seluruh kebutuhan rakyatnya. Dalam bidang pendidikan negara menjamin dengan biaya yang murah bahkan gratis. Sehingga setiap masyarakat dapat menjangkau dan anak-anak dapat menikmati pendidikan sampai perguruan tinggi, tidak hanya biayanya yang murah pendidikan dalam Islam bertujuan membentuk masyarakat memiliki akidah yang kuat, berkepribadian islami, dan memiliki keunggulan akademik, sehingga  melahirkan para generasi tangguh dan gemilang.

Dalam bidang kesehatan negara menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai obat-obatan yang lengkap tenaga medis yang ahli dalam bidangnya, serta memberi pelayanan terbaik, yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan mudah,  murah bahkan gratis.

Dalam bidang ekonomi, negara menjamin kebutuhan bagi seluruh masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, mendorong para laki-laki/ kepala keluarga untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga tidak ada lagi anak-anak yang hidup di jalanan, terlantar, kurang gizi, yang dapat memicu terjadinya kriminalitas.

Seluruh problem anak dapat teratasi  jika ada saling sinergi antara orang tua dan negara. Orang tua memberi asuhan yang sesuai syariat, mendidik anak-anaknya dengan pemahaman Islam sejak dini, mengasihi dan menyayanginya, memberi makan yang halal bagi mereka. 

Sementara negara berkewajiban untuk memberikan perlindungan, pelayanan, memenuhi kebutuhan pokok, mendidik serta menjaga ketakwaan individu masyarakat, menerapkan sanksi tegas bagi para pelaku maksiat, menerapkan sistem Islam secara sempurna yang akan membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat, para generasi dan negara.

Wallahualam Bishawwab.


Oleh: Dewi Sartika
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar