Topswara.com -- Dilansir dari Tempo.co Jakarta (28/8/2023) Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan bahwa motif anggota Paspampres Praka RM dan dua rekannya menculik warga Aceh, Imam Masykur karena alasan ekonomi.
Irsyad menyampaikan bahwa pihaknya telah menahan tiga tersangka anggota TNI yang terlibat, termasuk Praka RM anggota Paspampres, sedangkan dua rekannya berasal dari satuan Direktorat Topografi TNI AD dan satuan Kodam Iskandar Muda.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Pomdam Jaya, Praka RM dan dua rekannya tidak mengenal Imam. Irsyad menuturkan tersangka juga tidak mengenal atau punya masalah sebelumnya dengan korban.
Irsyad menyampaikan bahwa Praka RM cs meminta tebusan Rp 50 juta. Karena tidak menyanggupi, ketiga pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga meninggal dunia.
Melihat fakta di atas bahwasanya seorang penegak hukum, melindungi segenap bangsa dan mempertahankan keutuhan NKRI katanya. Tetapi, dari fakta diatas malah sebaliknya. Miris sekali, apa tujuannya menjadi penegak hukum malah menindas, memeras bahkan membunuh?
Kalau tahu begini kenapa dijadikan penegak hukum, bukan melindungi malah menganiaya bagaimana respon negara jika penegak hukumnya saja tidak mengetahui porsi yang sebenarnya. Mau dibawa kemana negara ini jika penegak hukum berbuat demikian?
Apakah perbuatan tersebut dibenarkan? Pasti tidak. Yang namanya pemerasan dalam Islam tidak diperbolehkan apalagi menghilangkan nyawa seseorang. Tujuan manusia di dunia untuk beribadah mencari ridha Allah bukan hanya sekedar mencari kekayaan apalagi dengan cara yang tidak dibenarkan.
Jika tugasnya sebagai penegak hukum seharusnya dilaksanakan sesuai dengan apa yang diperintahkan dan yang paling penting tidak hanya mengikuti hawa nafsu saja, dalam Islam bekerja tujuanny untuk mencapai ridha Allah.
Bagaimana caranya? Ya sesuai apa yang diperintahkan Allah, taat dengan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Selain dapat uang dari bekerja kita pun juga dapat pahala ibadah.
Ingatlah! apapun yang kita lakukan dalam kehidupan saat ini kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang kita lakukan semasa di dunia.
Hidup ini bukan hanya mencari kesenangan semata apalagi hanya soal kekayaan yang mana kekayaan yang dicari bukan atas kerja keras sendiri bukan menjadi berkah malah menjadi malapetaka tidak hanya di dunia tetapi berujung di akhirat.
Jangan samakan dengan sinetron, bahwasanya membunuh, mati, udah selesai. Kalau ketahuan bakalan kena sanksi, ya pasti hanya dipenjara dan itu tidak bisa menebus kesalahan di akhirat. Sedangkan di dunia ini hanya sementara sedangkan akhirat adalah selamanya.
Tahu enggak sih bahwasanya hukuman sistem saat ini tidak menjerakan bahkan bisa jadi membuat seseorang lebih memberontak atau lebih parah dari sebelumnya.
Sistem saat ini itu hanya bertumpu pada hawa nafsu, kesenangan manusia bahkan bisa dikatakan tidak adil. Yang namanya membunuh ya harus dibunuh dan tidak ada negoisasi atau malah diadakan flas sale.
Beda dengan sistem Islam yang bertumpu pada hukum syarak dari Allah yang menciptakan kita semua dan diwahyukan pada Nabi Muhammad SAW. Jadi tidak mungkin memihak salah satu orang saja sebab Allah itu maha adil.
Dan hanya sistem Islam yang hukumannya bisa membuat seseorang jera melakukan kesalahan misalnya merampok, memeras atau bahkan membunuh. Hukuman tersebut sebagai peringatan supaya membuat manusia takut untuk melakukan kemungkaran, selain itu juga sebagai penebus di akhirat kelak.
Oleh: Indah Setyorini
Aktivis Muslimah
0 Komentar