Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Papua Sejahtera Hanya dengan Syariat Islam


Topswara.com -- Bagaikan tikus mati di lumbung padi, ini adalah tamsil yang cocok diberikan kepada masyarakat Papua. Baru-baru ini kabar duka yang memilukan kita yaitu ada 6 orang meninggal karena kekeringan dan kelaparan yang melanda Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Sementara itu menurut data Kementrian Sosial, ada 7.509 jiwa yang terdampak kekeringan dan lainnya Imbas dari gagal panen. (kompas.com 30 juli 2023)

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan kemarau panjang di wilayah tersebut membuat lahan pertanian milik warga rusak dan tidak bisa ditanami. Bahkan sayur sayuran yang telah ditanam para warga rusak dan busuk. Maka jika para warga tetap bertahan disana maka di khawatirkan akan kelaparan dan sakit. (Detik Sulsel, 24 juli 2023)

Pihak pemberi bantuan sempat mengalami kendala dalam penyaluran bantuan. Penyebabnya karena faktor keamanan dan akses wilayah bencana yakni Distrik Lambewi dan Distrik Agandune hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki dari Distrik Sinak. 

Adapun cara lainnya ialah dengan pesawat terbang, namun hak ini sulit di lakukan karena kesulitan mendapatkan layanan penerbangan dan lantaran faktor ancaman kelompok kriminal Bersenjata (KKB). Wilayah itu masuk dalam kawasan pelintasan KKB. (Kompas.com, 30 juli 3023)

Bahkan Kementrian energi dan sumber daya mineral (ESDM) mencatat jumlah cadangan emas terbesar ada di tanah Papua yakni 52 persen dari total cadangan emas Indonesia. Papua juga memiliki sebanyak 1,76 juta ton biji dan 1875 juta ton biji cadangan perak, dan masih banyak cadangan lainya berupa batu bara,besi, batu kapur, pasir kaolin minyak Bumi dan gas alam.

Kasus ini menunjukkan adanya ketimpangan pembangunan di Papua apalagi negeri ini telah merdeka 78 tahun. Pemilihan sistem ekonomi dan politik yang tidak tepat sungguh membahayakan kehidupan rakyat.

Dalam hal ini sistem politik demokrasi dan sistem ekonomi kapitalisme, sistem kapitalisme menghendaki negara tidak ikut campur dalam hal kepemilikan apapun termasuk kekayaan alam. 

Tugas negara hanya pembuat kebijakan / regulator yang memuluskan para korporat menguasai sumber daya alam yang nota benenya milik rakyat. Kapitalisasi sumber daya alam dan berbagai bentuk pelayanan rakyat oleh fihak swasta juga menyebabkan kesenjangan yang makin menganga antara rakyat dan pemilik modal.

Persoalan Papua hanya bisa diselesaikan jika rakyatnya hidup dalam naungan Islam, sebab penerapan aturan Islam kaffah akan menjamin rakyat hidup aman dan sejahtera. Islam memandang kesejahteraan dan keamanan warga negara adalah tanggung jawab negara. 

Sabda Rasulullah SAW 
"Imam yang diangkat untuk memimpin manusia adalah laksana penggembala, dan dia akan dimintai pertanggung jawaban atas rakyat yang dipimpinnya (HR Imam Al Bukhari).

Negara dalam Islam yakni khilafah akan menerapkan konsep kepemilikan Islam. Sumber daya alam yang memiliki deposit yang melimpah menjadi kepemilikan umum. Negara wajib mengelolanya untuk kesejahteraan semua rakyat melalui mekanisme pembelanjaan baitul mall, pengelolaan tersebut sesuai sabda Rasulullah Saw, “Kaum muslim berserikat (memiliki hal yang sama dalam tiga hal : air ,rumput dan api. (HR Ibnu Majah).

Khilafah akan mewujudkan ketahan pangan demi menghindari kelaparan termasuk kekeringan dengan berbagai bentuk jenisnya. 

Khilafah akan menghitung kebutuhan pangan nasional dan memetakan daerah potensial untuk wilayah pertanian khilafah akan memperhatikan keperluan pertanian dengan mengoptimalkan industri-industri terkait seperti industri pupuk, alat pertanian dan lain sebagainya. 

Khilafah juga akan mendistribusikan hasil pangan sesuai dengan kebutuhan perwilayah. Dengan demikian semua rakyat yang hidup dibawah naungan khilafah akan sejahtera.

Wallahu a'lam bish shawab.


Oleh: Dewi Asiya
Pemerhati Masalah Sosial
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar