Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Multitasking dan Skala Prioritas


Topswara.com -- Sudah kodratnya wanita tidak bisa lepas dari peran ibu dan meneger rumah tangga, sekaligus tidak akan pernah lepas dari rutinitas mengasuh anak, mendidik mereka dan mengerjakan seluruh urusan rumah tangga. 

Namun seringkali semangat untuk menjalani semua itu padam dan tertatih-tatih menjalaninya di tengah harapan masa depan anak-anak kelak gemilang. 

Karena semangat itu muncul bukan dari tersedianya materi melimpah tetapi lebih dari terjaganya suasana keimanan dalam jiwa, suasana meraih ridha Allah yang terjaga.

Peran ummun wa robbatul bait itu adalah peran utama, bukan peran sampingan, sehingga kesibukan ibu sepanjang hidupnya mengurusi anak, memasak, mencuci, membersihkan rumah, merapihkan pakaian dan seabrek pekerjaan lainnya tidak akan berhenti hingga kematian menghentikannya.

Wajar bila Allah dan Rasulnya memberikan surga bagi setiap apapun yang dijamah oleh ibu di dalam rumah tangganya.
Adalah anak-anak sangat membutuhkan sentuhan ibu dalam mengelolanya, di tengah repotnya pekerjaan rumah tangga anak berada di tengah-tengah aktifitas tersebut.

Janganlah kesibukan urusan rumah tangga ini mengabaikan pengasuhan yang benar dan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak. Seringkali para ibu disibukkan dengan memasak, mencuci, menyetrika. Sementara anak- anaknya tidak dikelola .

Oleh karena itu perlu berpikir benar, berpikir serius, berpikir cepat, berpikir sistematis dan berpikir acak dalam mengelola rumah tangga dan anak. Saat pagi-pagi semua aktifitas dimulai, seorang ibu harus bisa melakukan banyak hal untuk menyelesaikan semua urusan sesuai target. 

Sebelum subuh sudah bangun, shalat subuh berjamaah, setelah subuh anak-anak tahfidz dan belajar, berikutnya mandi, sementara sarapan sudah tersedia di meja karena ayah dan anak-anak siap-siap berangkat, ayah kerja anak-anak ke sekolah, sisi lain anak batita masih harus diurusin di rumah. 

Berikutnya bagaimana dengan cucian, setrikaan dan agenda dakwah hari itu? tentunya membutuhkan multitasking yang selalu siap pikiran, waktu dan tenaga.

Berikutnya juga dibutuhkan skala prioritas amal dimana sangat dibutuhkan ilmu dan tsaqafah untuk mengambil keputusan mana yang harus didahulukan mana yang bisa ditunda. Tentunya pagi-pagi tidak memungkinkan untuk memasak rendang buat sarapan, atau buka laptop untuk menulis naskah untuk media.

Perlu pencermatan dan mengurutkan aktifitas-aktifitas yang hendak dilakukan. Kewajiban tentu lebih utama, berikutnya perkara yang sunnah, selanjutnya perkara yang mubah. Hampir-hampir ibu sulit kesempatan melakukan perkara yang mubah, seperti menonton TV misalnya, atau sekedar rekreasi karena banyaknya yang harus dilakukan dan itu berulang setiap harinya.

Multitasking itu bagian dari kepiawaian dan kecekatan ibu, sementara skala prioritas adalah kemampuan ibu dalam mengurutkan amal sesuai syariah[]


Oleh: Ustazah Yanti Tanjung
Pemerhati Keluarga dan Anak
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar