Topswara.com -- Apa itu politik? Penting atau enggak sih, jika remaja ikut membicarakan tentang politik?
As-siyasah (politik) dalam Islam adalah ri’ayatussu’unil ummah daakhiliyan wa kharijiyan pengaturan urusan-urusan umat baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Inti dari politik dalam Islam adalah bagaimana agar seluruh problematika umat ini, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar per individu hingga perselisihan yang ada di tengah-tengah umat bisa kemudian diselesaikan sesuai aturan Islam. Dengan demikian, pendidikan, keamanan dan kesehatan
rakyat bisa dijamin. Itulah hakikat dari politik dalam Islam, yaitu pengaturan urusan-urusan umat.
Jika berbicara politik Islam, berarti pengaturan urusan-urusan umat tersebut haruslah berdasarkan kepada hukum-hukum Islam, karena Allah SWT telah memerintahkan hambaNya untuk senantiasa terikat pada seluruh aturan-aturan Allah SWT, termasuk dalam mengatur urusan-urusan umat dan hal tersebut merupakan konsekuensi dari keimanan.
وَاَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ بِالۡحَـقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ الۡكِتٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِ فَاحۡكُمۡ بَيۡنَهُمۡ بِمَاۤ اَنۡزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعۡ اَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الۡحَـقِّؕ
Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
(QS. Al-Maidah: 48)
Secara praktis yang melakukan memang negara, namun rakyat juga memiliki peranan yang penting sebagai fungsi kontrol terhadap penguasa dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Memahami persoalan politik ini sangat penting, coba kita cermati dan perhatikan yang ada di sekitar kita. Betapa kemiskinan terus meningkat, harga sembako, listrik dan bahan bakar minyak (BBM) sebentar-sebentar naik, angka kriminalitas bertambah, kerusakan generasi akibat seks bebas, narkoba, judi online dan lain sebagainya semakin terpampang nyata, keamanan rakyat tidak terjamin, keadilan tajam kebawah, tapi tumpul keatas, kaum L98T tanpa malu-malu semakin menampakkan existensinya, korupsi berjamaah menjadi hal yang lumrah.
Belum lagi, jika kita berbicara tentang pendidikan. Pemerataan pendidikan tidak terjadi, kesehatan dan masih banyak permasalahan yang lain.
Padahal, negeri ini adalah negeri yang kaya, namun kemiskinan luar biasa dan negeri ini memiliki ribuan Undang-undang dan hukum, namun mengapa tidak kriminalitas tidak juga turun? Lalu apa yang menjadi akar masalahnya dan bagaimana solusi yang bisa menyelesaikan semua problem tersebut.
Nah, sampai di sini jelas bahwa masalah politik bukan sekedar mencoblos dan mencelupkan jari ke dalam tinta setiap lima tahun sekali atau sekadar bagaimana berlomba untuk meraih kekuasaan. Masalah politik adalah mengurus umat.
Jika hal tersebut diabaikan oleh rakyat artinya rakyat tidak paham apa yang menjadi haknya (hak yang harus dipenuhi negara) dan rakyat tidak paham pengaturan apa yang harus diterapkan padanya.
Berarti kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi, jika generasi dan masyarakat tidak peduli terhadap politik? Ketidakpedulian terhadap politik tersebut akan mengakibatkan fungsi kontrol rakyat terhadap penguasa akan melemah dan lemahnya fungsi kontrol tersebut akan membuka peluang terjadinya pengabaian terhadap urusan rakyat.
Ujung-ujungnya adalah kezaliman yang akan merajalela. Jika sudah demikian, siapa yang bersalah? Ya semuanya, baik penguasa ataupun rakyat yang menderita pun juga punya andil.
Islam sendiri memerintahkan kepada kita untuk peduli dengan apa yang ada disekitar
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ
"Jika di antara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, dan jika kamu tidak cukup kuat untuk melakukannya, maka gunakanlah lisan, namun jika kamu masih tidak cukup kuat, maka ingkarilah dengan hatimu karena itu adalah selemah-lemahnya iman." (HR Muslim).
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daary radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Agama itu nasihat”. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. (HR. Muslim).
Memahami politik adalah kewajiban bagi setiap Muslim termasuk juga bagi para remaja. Terbayang, ketidakpedulian remaja tentu jelas akan membawa pada peranan politiknya akan disabotase oleh sekelompok kecil orang-orang yang memiliki keinginan terhadap umat ini.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun kesadaran politik pada para remaja,
Pertama, harus ada upaya untuk mengajak para remaja ini peduli dengan apa yang ada di sekitarnya. Mencermati apa yang terjadi, memberikan tanggapan terhadapnya dan ini terus dilakukan berulang-ulang hingga memunculkan kepekaan kepada mereka.
Oleh karena itu, di sini butuh keluarga atau lingkungan atau komunitas yang kondusif yang siap mengajak para remaja untuk berdiskusi. Keluarga pun luar biasa perannya dalam hal ini. Mengajak putra-putrinya untuk berdiskusi tentang apa yang terjadi, bagaimana pendapat mereka dan ini penting untuk memunculkan kepekaan mereka terhadap lingkungan.
Kedua, kepekaan tersebut harus disandarkan kepada satu pemahaman, yaitu pemahaman Islam. Mengapa Islam? Karena Islam adalah risalah yang bisa menyelesaikan semua problematika kehidupan manusia dan pemahaman Islam ini memang layak untuk dijadikan standar dalam setiap kejadian atau setiap informasi yang didapat dan patokan benar atau salah semestinya hanya menggunakan Islam, bukan kepada akal apalagi nafsu.
Nah, disini remaja butuh forum kajian Islam. Remaja yang cerdas adalah remaja yang tidak berhenti melakukan pembahasan pengkajian hanya untuk kepuasan intelektual, tetapi remaja yang cerdas adalah remaja yang peka dengan kondisi sekitarnya, memiliki wawasan yang luas, paham akan solusi dan tentunya dia akan menularkan kesadaran politiknya tersebut kepada teman-temannya, sahabat-sahabatnya sehingga terbentuk satu jaringan remaja Muslim yang cerdas dan mampu menjadi problem solver di tengah masyarakat.
Sungguh umat sangat menantikan kehadiran remaja yang demikian, yaitu remaja yang akan menjadi pelopor perjuangan untuk mengembalikan Islam di tengah-tengah umat.
Oleh: Nabila Zidane
(Analis Mutiara Umat Institute)
0 Komentar