Topswara.com -- Gabriel Al-Romaani, seorang mualaf asal Rumania mengutarakan bahwa baginya, Islam bukan salah satu pandangan hidup, tetapi satu-satunya pandangan hidup.
“Saya kira yang harus dan penting untuk diketahui tentang Islam adalah Islam bukan hanya seadar agama. Tetapi Islam adalah kehidupan. Islam yang mungkin lebih diketahui sebagai a way of life (salah satu pandangan hidup), mohon maaf, kita harus hati-hati menyebutnya untuk Islam. Islam bukan a way of life, tetapi the way of life (satu-satunya pandangan hidup). Islam adalah solusi untuk seluruh permasalahan anda,” tuturnya dalam sebuah video berjudul My Muslim Friend Was Praying Like Jesus-Incredible Revert Story of Gabriel al-Romaani, di kanal YouTube Towards Eternity, Desember 2022.
Ia juga mengatakan bahwa Islam adalah jawaban yang dibutuhkan oleh manusia untuk setiap pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Pastinya, setiap manusia mempunyai persoalan hidup, sejak bangun tidur dari jam 08.00 pagi hingga malam. Urusan insomnia saja kata Gabriel, Islam punya jalan keluarnya.
Bahkan untuk persoalan global yang dihadapi manusia dewasa ini, seperti kasus rasis, korupsi yang merajelela di mana-mana, Islam sudah punya solusinya. Intinya, Islam dapat menyelesaikan segala hal.
Gabriel Al-Romaani lahir di salah satu kota terkenal Romania, yaitu Trasylvania, pada tahun 1983. Ia terlahir dari keluarga campuran keyakinan Katolik Ortodox dan Unitarian. Akan tetapi, ia tumbuh di lingkungan masyarakat yang mayoritas meyakini komunisme.
Namun kemudian, ia memilih melanjutkan sekolah ke Kanada, dan tinggal di sana. Gabriel mengatakan ketika masih kuliah, ia juga mempelajari Studi Islam, spesialisasi Konseling dan Psikologi Islam.
Ketika ia ditanya tentang sosok Nabi Muhammad SAW, ia menyatakan tidak ada manusia mana pun yang mampu menyamai Nabi SAW. Sikap yang paling membuat Gabriel tertarik kepada Nabi Muhamad SAW adalah ketinggian adab yang selalu ditampilkan ketika berbicara dengan setiap orang yang ditemuinya.
"Sifat Nabi SAW yang paling membuatku tertarik adalah ketika pada setiap situasi, Nabi SAW sangat mengedepankan adab ketika berinteraksi dengan orang lain. Dan ini sifat sangat mengagumkan yang harus dimiliki. Pribadinya tidak akan pernah sama dengan manusia manap un,” ujarnya.
Maksud ucapannya tersebut ia jelaskan seperti ketika anak-anak mendatangi Nabi SAW, sikap yang ditunjukkan layaknya anak-anak. Ketika para pengembara Badui datang, Beliau bersikap tidak membedakan status sosial itu. Dan saat kelompok intelektual (terpelajar) mendatanginya, beliau juga bersikap cerdas.
Bahkan ketika para wanita mendatanginya, Nabi SAW juga menghadapinya dengan sikap yang terjaga dan nyaman bagi kaum wanita.
Meskipun Nabi SAW harus mengubah level bahasa atau cara menyampaikan Islam menurut latar belakang manusia yang mendatanginya, tetapi tetap mampu memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang datang dan mudah dipahami. Demikianlah sifat Nabi SAW yang menurut Gabriel begitu menakjubkan.
Tiga Peluang yang Membuat Gabriel Mantap Menjadi Mualaf
Ketika Gabriel ditanya tentang peluang yang ia miliki hingga memutuskan untuk menjadi seorang mualaf, dengan mantap jawab Gabriel ada tiga peluang yang diperolehnya.
“Pertama adalah dukungan. Kita harus selalu ingat di akhir bahwa kita adalah makhluk sosial. Kita butuh kasih sayang, kita butuh keluarga, kita butuh penerimaan dan pengenalan. Kita punya perasaan. Dan bayangkan jika saat ini keluarga menentang anda, komunitas meninggalkan anda. Lalu anda bertemu dengan satu komunitas Muslim yang bisa jadi ternyata membantu anda, bahkan memberikan sesatu di saat yang sulit itu,” bebernya.
Peluang kedua katanya, ia seperti mendapatkan kemajuan spiritual dan intelektual dengan Islam. Gabriel menilai bahwa banyak dari para mualaf yang ia temui, hanya berhenti pada syahadat mereka saja. Sebelumnya, mereka mencari kebenaran, menjelajah, membaca sekilas, lalu memutuskan masuk Islam.
“Setelah itu tidak lagi ada pengembangan atau peningkatannya. Tidak ada lagi terdorong untuk meningkatkan pengetahuan,” imbuhnya.
Kemudian peluang terakhir bagi Gabriel adalah pemenuhan kasih sayang antara lelaki dan perempuan yang dibenarkan dalam Islam, hanya ikatan pernikahan. Karena manusia membutuhkan kasih sayang dan persahabatan.
“Sebelum mengenal Islam, kita mengekspresikannya kebanyakan di jalan yang salah atau haram. Tetapi kini kita katakan, hal demikian tidak dibolehkan dalam Islam. Saat anda ingin mengikat suatu hubungan, paling banyak para mualaf, salah satu hal pertama yang ingin mereka lakukan adalah menikah. Dan pernikahan haruslah dilakukan dengan benar. Ini sangat penting,” jelasnya lanjut.
Saat ini Gabriel sedang menekuni dunia pendidikan dan konsultasi tentang Islam di Rumania. Ia telah bertekad akan memberikan yang terbaik untuk umat dan Islam. Ia juga aktif berdakwah untuk mengenalkan Islam kepada non-Muslim di Rumania.
Selain itu, ia juga tengah memiliki proyek penerjemahan Al-Qur’an dan juga tafsir ke dalam bahasa Rumania untuk pertama kalinya. Dan mengajarkan Islam kepada anak-anak Muslim di Rumania.
“Dan tentu semua ini adalah sedekah jariyah yang amat besar. Serta melakukan kegiatan dakwah secara umum, termasuk kepada yang non-Muslim,” pungkasnya. [] M. Siregar
0 Komentar