Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dakwah Itu Bareng-Bareng (Renungan bagi Para Pengemban Dakwah Bagian 5)


Topswara.com -- Dakwah merupakan kewajiban yang sangat jelas dalam Islam. Tidak perlu dibahas lagi tentang wajibnya. Hanya perlu didetilkan untuk bisa dilaksanakan dengan baik.

Dakwah dari segi subyeknya dibagi menjadi tiga. Dakwah individu, dakwah jamaah, dan dakwah negara. Masing-masing mempunyai metode dan targetnya. Dan semua wajib sesuai subyeknya masing-masing. Kalau ini kita tidak membahasnya secara detail.

Yang kita bahas kali ini adalah subyek kedua yakni jamaah alias organisasi. 

Surat Ali ‘Imran Ayat 104

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."

Ayat ini memerintahkan kepada kita agar ada sekelompok orang Islam yang berdakwah secara jamaah. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebut sebagai firqah alias kelompok. Yang tugasnya menyeru orang kafir agar masuk Islam. Dan menyeru orang Islam agar konsisten dalam Islam. Inilah aktifitas jamaah alias firqah alias kelompok.

Dakwah secara berjamaah sudah dicontohkan secara riil oleh Baginda Nabi Muhammad SAW selama Beliau dakwah di Mekah hingga hijrah ke Madinah. Target dakwah Beliau bersama para sahabat adalah melakukan perubahan sistem dari sistem jahiliyah menuju sistem Islam dengan mendirikan negara Islam Madinah setelah hijrah. 

Negara yang menerapkan Islam secara kaffah dipimpin oleh Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara. Setelah itu barulah dakwah Nabi Muhammad SAW berubah menjadi dakwah oleh negara di dakwah dan jihad.

Dakwah masa kini menghadapi kondisi yang sama dengan dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Yakni sistem kufur jahiliyah yang menguasai dunia setelah runtuhnya Khilafah Utsmaniyah pada tahun 1924. 

Oleh karena itulah kita wajib mencontoh metode dakwah Baginda Nabi Muhammad SAW yakni dakwah berjamaah untuk merubah sistem kufur menjadi sistem Islam. Mengembalikan sistem pemerintahan Islam yang diajarkan Islam yakni khilafah.

Dakwah semacam ini wajib dilakukan secara berjamaah karena mengikuti contoh Rasulullah SAW sesuai perintah Allah di atas. Disisi lain memang dakwah ini tidak mungkin bisa dipikul oleh individu. Tetapi individu-individu tersebut seharusnya bersatu membentuk jamaah dakwah yang memiliki pemimpin dan aturan organisasi agar bisa dan mampu melakukan aktifitas berjamaah tersebut.

Dalam berjamaah inilah kita harus betul-betul memilih jamaah yang tidak hanya benar namun juga tepat. Benar dari sisi sesuai akidah dan syariah Islam. Juga tepat yakni jamaah yang berdakwah untuk menyelesaikan problem umat yakni tidak adanya khilafah sebagai sebab utama kehancuran umat ini.

Oleh karena itulah tidak cukup adanya kelompok zikir dan shalawat saja untuk dakwah masa kini. Atau kelompok sosial kemasyarakatan yang fokus pada pelayanan sosial. Atau fokus pada pendirian sekolah dan kampus untuk melayani pendidikan. Semua itu adalah amal Sholih yang sangat dianjurkan oleh Islam. Namun semua itu bukan solusi bagi kehancuran umat ini saat ini. Bahkan para aktifis jamaah tersebut masih tetap berdosa disisi Allah sebab belum melaksanakan kewajiban untuk mendirikan khilafah sesuai tuntutan syariat.

Sebab solusi problem umat saat ini adalah dengan menegakkan khilafah di sehingga seluruh syariat Islam bisa diterapkan secara kaffah hingga semua problem umat bisa diselesaikan dengan tuntas. Nah hukum bergabung dengan jamaah inilah hukumnya wajib.

Setelah kita bergabung dengan jamaah istimewa ini maka kita harus berjuang sungguh sungguh. Tidak hanya sekedar terdaftar sebagai anggota. Memang benar dengan menjadi anggota telah gugur kewajiban berjamaah. Namun berjuang dan bergerak dalam dakwah juga wajib sehingga tetap berdosa jika hanya menjadi anggota namun tidak berjuang optimal.

Dalam berjamaah maka ketaatan merupakan perkara paling penting. Selama tidak diperintahkan maksiat maka harus tetap taat meskipun tidak sesuai pendapat pribadi kita. Disuruh maju ya harus maju. Disuruh berhenti ya harus berhenti. Ga boleh jalan sendiri yang ga sesuai perintah atau keputusan. Dalam ketaatan inilah ada keberkahan.

Naumun tetap harus memberikan nasehat, usulan bahkan muhasabah jika ada perkara yang menurut pendapat kita salah. Meskipun itu belum tentu juga salah. Bisa jadi ada perbedaan dalam melihat fakta. Atau bisa jadi ada hukum berbeda dari para Mujtahid dalam satu kasus.

Oleh karena itu siapapun yang saat ini diberikan oleh Allah nikmat berjamaah yang shohih ini maka pegang eratlah. Tidak banyak manusia di muka bumi ini yang mendapatkan kenikmatan besar itu. Maka harus kita pegang erat erat bahkan kita gigit dengan gigi geraham terkuat agar tak terlepas hingga kita mati. 

Tetap lurus sobat. Tetap berusaha Istiqomah diatas jamaah yang Haq. Jamaah yang mengikuti Sunnah Rasulullah Saw. Berjuang berjamaah untuk tegaknya sistem kehidupan Islam warisan Baginda Nabi Muhammad Saw.

Jadi, dakwah itu bareng bareng. Enggak sendirian. Ngaji yuk![]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar