Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dakwah hanya Meminta Waktumu (Renungan Para Pejuang)


Topswara.com -- Modal utama kehidupan adalah waktu. Allah memberikan kepada kita waktu di muka bumi. Maka rezeki manusia menempel pada waktu. Selama masih ada waktu, maka masih ada rezeki. Jika ajal tiba alias waktu habis maka rezeki pun habis. 

Maka aktifitas apapun yang bisa dilakukan manusia menempel pada waktu. Selama masih ada waktu maka potensi manusia yang lain seperti ilmu, harta, tahta, tenaga, dan lain-lain masih berguna. Namun jika waktu telah tiada otomatis semua potensi itu tidak bisa digunakannya lagi.

Lalu bagaimana dengan dakwah? Iya betul. Dakwah pun hanya minta waktumu. Jika kita serahkan waktu untuk dakwah maka segala potensi lain yang kita miliki akan ikut. Ilmu, harta, pikiran dan tenaga akan ikut. Namun jika kita tidak berikan waktu untuk dakwah maka setinggi apapun limu tidak ada gunanya untuk dakwah. Sebanyak apapun harta tidak berguna untuk dakwah. 

Begitulah faktanya. Oleh karena itu siapapun yang mengaku menjadi pengemban dakwah namun dia tidak memberikan waktunya untuk dakwah dengan segala macam alasan kesibukan lain. Maka dia termasuk orang yang tidak jujur. 

Mengaku-ngaku tetapi tidak berupaya serius menepati pengakuannya.
Apalagi jika dia pernah bersumpah atas nama Allah Yang Maha Agung bahwa dia akan mengerahkan segenap kemampuan untuk berdakwah maka sungguh dia telah tidak jujur kepada Allah. Juga kepada dirinya sendiri. 

Karena itu seorang da'i tidak boleh bekerja yang menghabiskan waktunya sehingga tidak ada lagi waktu untuk dakwahnya. Karena itu merupakan sikap tidak jujur pada pengakuannya sendiri.

Surat al-‘Ashr ayat 1-3 Allah berfirman:
وَٱلْعَصْرِ

1. Demi masa.

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

Semoga Allah mudahkan kita menjadi pengemban dakwah yang mulia. Aamiin.

Sudah ya sobat, yuk ah. Hasbunallaahu wani'mal wakil.[]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar