Topswara.com -- Tanggal 10-13 Agustus ditetapkan sebagai hari UMKM Nasional, peringatannya dilaksanakan bersamaan dengan UMKM expo 2023 yang mengambil tema "Transformasi UMKM Masa Depan" peringatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan dan memperkuat UMKM sebagai salah satu pilar penggerak roda perekonomian bangsa. (detik.com 10 Agustus 2023)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa tidak ada keberpihakan pemerintah kepada UMKM. Beliau berpendapat UMKM mampu membangkitkan gairah perekonomian bangsa. Ia merinci setidaknya ada 99 persen unit usaha di Indonesia adalah UMKM yang menyentuh 64,3 juta. Bahkan UMKM sanggup menciptakan 120 juta dari 134 juta lapangan kerja. (CNN Indonesia 11 Agustus 2023)
Jadi jika diklaim bahwa UMKM saat ini mampu Menyangga Ekonomi Bangsa, dalam waktu sesaat diakui memang betul adanya. Terlebih disaat ekonomi terpuruk dampak Covid-19, hal ini terbukti UMKM mampu menyediakan lapangan pekerjaan, namun untuk jangka panjang kita perlu menelaah lebih mendalam mengingat UMKM juga sedang berhadapan dengan pasar bebas.
Posisi UMKM saat ini memang menjadi salah satu cara untuk memperpanjang rantai produksi dan inj jelas akan menguntungkan pengusaha besar (oligarki).
Kondisi seperti ini menggambarkan Trickle Down Effect (efek menetes ke bawah yang menjelaskan tentang kebijakan ekonomi berfokus pada pemilik modal, lalu dengan sendirinya menetes ke bawah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata).
Maka disadari atau tidak ini menggambarkan negara saat ini tidak memberikan solusi mensejahterakan rakyat, posisi negara hanya sebagai regulator yang menguntungkan oligarki.
Taruhlah contohnya UMKM yang bergerak di bidang makanan ringan, membutuhkan bahan baku terigu, siapa yang memiliki industri terigu? Tentunya pemilik modal besar, kebutuhan bahan baku ini tentu sangat menguntungkan bagi pemilik industri besar terigu yaitu para oligarki.
Demikianlah fakta pemenuhan ekonomi dalam negara yang menganut sistem kapitalisme sejatinya yang berkuasa adalah para pemilik modal dan negara hanya sebagai regulator.
Berbeda dengan sistem ekonomi Islam, Islam memiliki sistem ekonomi yang tangguh, mampu memberikan solusi kesejahteraan rakyat. Mekanisme sistem ekonomi Islam dalam meningkatkan ekonomi rakyat diantaranya negara akan memenuhi kebutuhan rakyat secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung negara memenuhi kebutuhan pokok rakyat yaitu pendidikan, kesehatan dan keamanan gratis.
Secara tidak langsung negara dalam sistem Islam juga menyiapkan lapangan pekerjaan seluas luasnya untuk rakyat dengan upah yang mampu memenuhi kebutuhan pokok/primer bahkan kebutuhan sekunder dan tersier.
Sebab mekanisme ekonomi Islam menjadikan sumber daya alam adalah menjadi milik bersama semua rakyat dikelol oleh negara, sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:
Kaum muslim berserikat (memiliki hal yang sama) dalam Tigal hal yaitu air, padang rumput dan api. (HR Ibnu Majah)
Islam juga mewajibkan negara mengelola sumber daya alam dan haram hukumnya jika dikelolakan kepada swasta. Dalam Islam nantinya jikapun rakyat terpaksa harus membeli maka rakyat akan membeli dengan harga yang murah.
Ironinya di negeri ini, hal yang kecil seperti UMKM diberdayakan sementara sumber daya alam yang melimpa di kelolakan kepada swasta. Dampaknya negara hanya mendapatkan bagian yang kecil apalagi rakyat tidak mendapatkan kecuali dengan membayar mahal. Inilah yang menjadikan ekonomi rakyat terus terpuruk karena beban biaya hidup tinggi sementara pemasukannya minim.
Oleh karena itu jika negeri ini menginginkan bisa menyangga ekonomi dalam jangka waktu panjang maka bukan melalui UMKM solusinya. Melainkan melalui mengelola sumber daya alam dan hasil pengelolaannya diberikan sepenuhnya untuk mengurusi rakyatnya, inilah kesejahteraan yang hakiki.
Wallahu a'lam bish shawab.
Oleh: Dewi Asiya
Pemerhati Masalah Sosial
0 Komentar