Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Anak Shalih


Topswara.com -- Kalau ganteng itu turunan, maka shalih itu tanjakan. Maksudnya, untuk menjadikan anak kita shalih, butuh usaha extra keras layaknya mendaki dalam mewujudkannya.

Mendidik anak shalih itu memang tidak bisa buru-buru. Yang buru-buru itu bukan mendidik tetapi mendadak. Nah kalau mendadak hasilnya bukan shalih tetapi 'tahu bulat'. Anak menjadi sok tau dan sikapnya mbulet. Susah dipercaya.

Karena itulah mendidik anak butuh ketekunan. Kata kuncinya sabar. Jangan buru-buru memetik hasil. Karena perjalanan anak masih panjang. Saat ia nampak genit di usianya yang masih ingusan jangan langsung divonis, "Ya Allah masih kecil aja udah punya pacar. Jangan-jangan udah gede kamu jadi mafia bisnis pacar pas pandemi". Jangan begitu. 

Atau saat anak tidak hafal-hafal juz 30. Padahal teman seusianya udah pada lancar. Jangan kecewa apalagi marah. Khawatir anak bertanya balik,
"Emang ayah udah hafal berapa juz?"
"Juztru itu nak..Jangan kayak ayah yang baru bisa Iqro 1". Tuh. Malu kan?

Bersabarlah. Jangan buru-buru. Termasuk buru-buru puas saat anak di usia belia sudah menunjukkan kebaikan. Senang hafal Al-Qur'an, shalat lima waktu, masak-masak sendiri, makan-makan sendiri, nyuci baju sendiri, tidurpun sendiri. 

Kenapa belum boleh puas dengan kebaikan anak? Sebab perilaku di masa kecil, kata para ahli belum menetap. Masih mudah berubah. Perilaku baru menetap justru saat seseorang berusia kisaran lima belas tahun ke atas. Di usia tersebut kita bisa mengetahui buah dari hasil tanaman pengasuhan yang kita semai sedari kecil. 

Itu pun bukan berarti selamanya akan seperti itu. Peluang seseorang berubah sebelum ajal, amatlah besar. Siapa sangka Umar bin Khattab yang sebelumnya membenci Islam berubah menjadi sosok pembela Islam yang paling utama? Ia mendapat hidayah di usia yang tidak lagi muda.

Atau kisah mujahid yang juga hafizh Qur'an, di akhir hayatnya justru murtad karena tergoda oleh wanita. Kisah yang disampaikan oleh Abdah bin Abdurrahim ini masyhur di kalangan ulama.

Jadi, cara cepat menjadikan anak shalih ada tidak ya?, tanya seorang akhwat ke saya. Ada. Caranya, nikahlah dengan bang shalih. InsyaaAllah saat lahir, anakmu langsung jadi anak shalih.


Oleh: Ustaz Bendri Jaisyurrahman 
Pengasuh Parenting @fatherman.id
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar