Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ada Apa dengan Remaja Kita?


Topswara.com -- Apa yang terbersit di pikiran kita apabila kita mendengar kata "remaja" juga kata "anak punk?" Ya tentu sudah sangat tidak bisa di pungkiri lagi pasti yang terbersit di pikiran kita jika kedua kata tadi di ucapkan atau didengar adalah kenakalan remaja seperti tawuran dan lain sebagainya. 

Sungguh sangat tidak adil tentunya jika kedua kata tadi dikaitkan dengan kenakalan remaja karena sebenarnya tidak semua remaja melakukan aksi kenakalannya. Masih ada remaja yang mengisi masa remajanya dengan hal positif.

Faktanya dalam kehidupan kita sehari-hari sering menjumpai sekelompok anak punk yang mana terkadang meresahkan kita sebagai orang tua. Baru-baru ini masih hangat terdengar di telinga kita bahwa ada berita sekelompok anak punk ditangkap kepolisian.

Sebanyak lima anak punk di Sumedang, Jawa Barat diamankan oleh polisi. Mereka ditangkap karena membawa ratusan butir peluru. Pada waktu itu, polisi mengamankan mereka semua di Perempatan Nalegong, Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Rabu (26/7/2023) Tribunnews. Kelima orang tersebut diamankan oleh Polisi dikarenakan kedapatan memiliki ratusan butir peluru yang dimodifikasi dalam ikat pinggang.

Melihat dan meneliti dari kejadian dalam berita tersebut sungguh sangat miris sekali ada apa sih dengan para remaja kita sekarang ini? Seolah-olah mereka itu anarkis sekali.

Tentu jawabannya karena yang diterapkan di negara kita yaitu sistem liberalisme. Anak-anak remaja dibiarkan melakukan kebebasan tanpa pengawasan baik oleh orangtua, masyarakat dan negara. 

Di sekolah pelajaran agama sangatlah minim sekali dan kurikulum yang selalu berubah-rubah, kurangnya pendidikan agama sudah pasti para remaja yang sejatinya sedang mancari jati diri akan berbuat semau dia karena kurangnya ilmu agama sebagai korban dari berganti-ganti kurikulum.

Selain karena kurangnya pendidikan agama, ditopang juga oleh lingkungan yang tidak mendukung untuk kebaikan. Anak-anak punk bisa mendapatkan butir-butir peluru yang seharusnya itu tidak terjadi tetapi kenapa bisa terjadi? karena mereka ada akses untuk mendapatkan semua itu. Seperti halnya anak punk selalu berada di jalanan karena mereka berusaha untuk mencari perhatian.

Memang miris sekali dengan sistem yang terjadi sekarang ini yaitu sekularisme dan liberalisme. Sekularisme adalah sistem yang memisahkan agama dan kehidupan sedangkan liberalisme adalah sistem yang menjungjung kebebasan.

Maraknya kenakalan remaja menunjukkan lemahnya kepribadian. Saat ini usia remaja sangat urgent dalam pencarian jati diri. Manusia sejatinya telah di berikan Allah naluri eksistensi diri atau mempertahankan diri. 

Naluri inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan berbagai hal untuk mempertahankan diri. Namun di tengah gempuran sistem sekulerisme dan sistem liberalisme ini menjadikan naluri eksistensi diri tersalurkan pada hal yang buruk atau salah.

Islam memandang bahwa negara bertanggung jawab membentuk kepribadian generasi yang islami. Negara harus menciptakan support system untuk mewujudkan hal tersebut. 

Negara Islam atau khilafah sangat menyadari bahwa generasi adalah aset yang harus di jaga. Khilafah akan memberikan pendidikan terbaik bagi generasinya yaitu sistem pendidikan Islam.

Dalam kitab Usus Al Ta'lim Al Manhaji tujuan pendidikan yaitu: 
Pertama, membentuk kepribadian Islam. Kedua, membekali dengan ilmu Islam. Ketiga, membekali dengan ilmu yang diperlukan untuk kehidupan. Keempat, sehingga generasi yang terbentuk beriman dan bertaqwa, berkontribusi positif untuk kemaslahatan umat.

Selain itu khilafah menjauhkan dari konten-konten yang mengandung kekerasan dan ide-ide yang bertentangan dengan Islam. Konten-konten yang perbolehkan hanya konten yang mengedukasi dan menguatkan ketakwaan. 

Jika kondisinya demikian maka generasi terkondisikan menjadi insan berkepribadian Islam, amal shalih, beramar makruf nahi mungkar, berkarya untuk kemaslahatan umat dan kemuliaan islam. Sehingga penerapan aturan islam dalam seluruh aspek kehidupan akan menyelamatkan generasi dari kerusakan. 

Wallahu a’lam bish shawab


Oleh: Tati Hartati
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar